Lihat lebih banyak

Akibat Harga Bitcoin Melemah, Perusahaan Penambang Bitcoin Ini Banting Setir Jadi Penjual Listrik

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Akibat landainya harga Bitcoin, Stronghold Digital Mining memutar haluan bisnisnya dengan menjual daya listrik ketimbang melakukan penambangan Bitcoin.
  • promo

Stronghold Digital Mining, perusahaan penambang Bitcoin (BTC), terpaksa memutar haluan bisnisnya demi menunjang keberlangsungan usaha. Di tengah melandainya harga Bitcoin, perusahaan memilih untuk memanfaatkan kemampuan lainnya, yakni menjual daya listrik kepada jaringan yang melayani perumahan dan perusahaan dalam beberapa bulan ke depan.

Stronghold ingin memanfaatkan momentum melonjaknya harga energi sebagai salah satu strategi untuk mengompensasi penurunan harga Bitcoin. Co-chairman sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Stronghold, Greg Beard, mengatakan harga listrik yang tinggi terbukti membantu mengurangi dampak arus kas dari penambangan Bitcoin.

“Dengan margin Bitcoin yang lebih rendah dan biaya daya yang lebih tinggi, Stronghold telah beralih bisnis dengan menjual daya listrik ketimbang menambang Bitcoin,” katanya.

Lebih lanjut, Beard mengatakan bahwa sebagai kompensasinya, perusahaan mengurangi armada penambangan Bitcoin. Meskipun begitu, kapasitas pembangkit listrik Stronghold tidak berubah.

Paling tidak, proses perubahan haluan bisnis ini akan berjalan selama 6 bulan ke depan, atau sepanjang musim dingin ketika marjin penjualan listrik menjadi lebih menarik ketimbang marjin penambangan kripto.

Perusahaan memiliki 2 fasilitas pembangkit listrik, yakni pembangkit Scrubgrass dan pembangkit Panther Creek dengan total kapasitas 165 MW. Dari fasilitas itulah Stronghold mencoba peruntungan dengan menjual daya listrik yang mereka hasilkan dari limbah batubara.

Margin Terkikis, Stronghold Kembalikan 26.200 Rig untuk Penambangan Kripto

Di kuartal dua tahun ini, kinerja keuangan Stronghold terkontraksi cukup dalam. Beberapa faktor yang menjadi pemberat dalam merahnya rapor keuangan perusahaan adalah ambruknya harga Bitcoin sebesar 58,56% dan pembengkakan biaya operasional.

Biaya operasional Stronghold bengkak hingga 717% menjadi US$59 juta yang pada akhirnya ikut menyeret pos rugi bersih perusahaan ke level yang lebih tinggi lagi dari periode yang sama tahun sebelumnya ke level US$40,2 juta.

Demi mengurangi beban keuangan, sekaligus sebagai upaya untuk mendapatkan sumber pendapatan baru, perusahaan sudah menandatangi perjanjian dengan beberapa debitur, termasuk NYDIG untuk mengembalikan 26.200 rig untuk penambangan. Dengan begitu, perusahaan bisa membatalkan pokok pinjaman sebesar US$67,4 juta dari NYDIG yang sedari awal memang bertujuan untuk peningkatan produksi.

“Dengan perjanjian ini diharapkan dapat [melakukan] leverage [pada] keuangan perusahaan ke depannya. Hal itu diperlukan karena perusahaan masih berniat untuk mengakuisisi tambang Bitcoin di tengah kondisi yang oversupply seperti sekarang,” tambah mereka.

Selama kuartal dua, perusahaan berhasil menambang sebanyak 637 gross BTC. Capaian itu meningkat 45% dari kuartal pertama yang memproduksi sebanyak 438 gross BTC. Dengan pengembalian rig ke NYDIG, maka saat ini perusahaan mengoperasikan 16.000 penambang Bitcoin dengan tingkat hash lebih dari 1,4 EH/s dan total penarikan daya 50-55 megawatt.

Sampai dengan 30 Juni 2022, Stronghold menggenggam 268 BTC dalam neraca keuangannya. Sebanyak 250 BTC di antaranya dijamin dan disimpan dalam mata uang digital.

Penambang Ubah Strategi

Ambruknya pasar kripto membuat para penambang menyusun ulang strategi bisnisnya. Selain Stronghold yang akhirnya mengubah haluan bisnis, Greenidge Generation juga mengalami hal yang sama.

Perusahaan sampai menunda rencana ekspansinya ke Texas lantaran mengalami rugi US$107,9 juta. Chief Executive Officer (CEO) Greenidge Generation, Jeff Kirto, mengatakan turunnya harga Bitcoin yang mencapai 60% selama kuartal 2 tahun ini membuat kinerja operasional perusahaan cukup tertantang.

“Perubahan kondisi ekonomi yang terjadi secara tiba-tiba membuat perusahaan kembali fokus pada likuiditas dan juga penguatan modal guna mendorong pertumbuhan yang agresif,” katanya.

Lebih lanjut, Kirto mengatakan bahwa perusahaan tetap akan menggenjot kapasitas produksi Bitcoin mereka hingga mencapai 3,6 EH/s di kuartal pertama tahun 2023.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori