Tren bullish Bitcoin yang terjadi belakangan ini didasarkan pada ekspektasi akan persetujuan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot. Namun, tren ini sekarang terancam karena para whale Bitcoin mulai melakukan redistribusi.
Berdasarkan data on-chain, terdapat kemungkinan besar harga Bitcoin akan terkoreksi ke kisaran US$37.000.
Alasan Mengapa Bitcoin Bisa Anjlok ke US$37.000
Ali Martinez, selaku Head of News Global BeInCrypto, mencatat penurunan 1,10% dalam jumlah entitas yang memegang setidaknya 1.000 BTC selama tiga hari terakhir. Adapun kondisi ini mungkin tidak menandakan aksi jual. Hanya saja, itu menunjukkan rezim redistribusi di antara kalangan whale besar Bitcoin.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa tekanan jual yang terus meningkat ini bisa segera berdampak pada harga Bitcoin. Martinez berpendapat bahwa jika harga BTC kehilangan support US$43.200, maka hal ini bisa menghentikan bull rally yang baru-baru ini terjadi. Ia bahkan menyebutkan harga BTC bisa tergelincir di bawah US$40.000 jika skenario ini terjadi.
“[Jika Anda] mengantisipasi koreksi harga Bitcoin… Indikator pertama akan berupa penutupan berkelanjutan di bawah US$43.200. Jika ini terjadi, BTC bisa bergerak menuju US$37.000,” kata Martinez.
Sejalan dengan pandangan tersebut, para analis di Santiment juga mengimbau investor untuk berhati-hati. Mereka menyoroti bahwa lonjakan aktivitas pasar bullish saat ini mengakibatkan fenomena takut ketinggalan alias fear of missing out (FOMO) yang semakin meluas di kalangan investor. Ini adalah tren yang menurut mereka memerlukan pendekatan yang hati-hati.
Kendati demikian, Martinez menambahkan bahwa selama Bitcoin mampu untuk terus bertahan di atas level support US$43.200, “peluang nampaknya masih berpihak pada para bull.”
BTC Miner Raup Keuntungan dari Biaya Transaksi
Dengan kenaikan harga Bitcoin yang luar biasa sebesar 164% secara year-to-date (YTD), kalangan investor bukan satu-satunya pihak yang meraup profit. Faktanya, Bitcoin miner juga telah menyaksikan pertumbuhan yang signifikan tahun ini, dengan total pendapatan mereka yang melampaui angka US$10 miliar, seperti yang dijelaskan oleh Jameson Lopp, co-founder CasaHODL.
“Bitcoin miner menghasilkan lebih dari US$10 miliar pada tahun 2023, tambahan signifikan untuk total US$57 miliar selama 15 tahun terakhir. Angka ini didasarkan pada asumsi mereka langsung menjualnya menjadi fiat, yang jelas bukan skenarionya – [kalangan] miner adalah HODLer,” ungkap Lopp.
Pendapatan tinggi ini bisa dikaitkan dengan pertumbuhan transaksi serupa Ordinal di jaringan Bitcoin, yang telah membantu mendongkrak biaya transaksi rata-rata melejit ke rekor tertinggi yang baru.
Menurut analis di Kaiko Research, “Bitcoin mengungguli kinerja semua aset tradisional utama bahkan dalam hal penyesuaian risiko.” Tahun ini, Bitcoin telah mencapai salah satu rasio sharpe tertinggi di antara aset-aset utama.
Berkaitan dengan hal ini, Bitcoin hanya kalah dari pemimpin produsen semikonduktor Nvidia, yang nilai sahamnya telah naik lebih dari dua kali lipat dari Januari hingga Mei. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya minat terhadap artificial intelligence (AI).
Bagaimana pendapat Anda tentang efek aksi jual whale terhadap harga Bitcoin (BTC)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.