Kondisi perekonomian Amerika Serikat yang sedang berada di ujung tanduk mendorong perusahaan penerbit stablecoin Circle melakukan penyesuaian terhadap dana cadangan perusahaan.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah berkejaran dengan waktu untuk bisa segera mendapat restu dari kongres demi menaikkan batas pagu utangnya. Jika sampai sebelum akhir tahun ini persetujuan itu tak kunjung didapatkan, maka AS terancam mengalami default alias gagal bayar utang sebesar US$31,4 triliun.
Bagi perusahaan stablecoin, banyak platform yang menggunakan surat utang pemerintah AS sebagai wadah untuk membenamkan dana cadangannya. Melihat hal tersebut, Circle, penerbit stablecoin USDC dikabarkan mulai melakukan penyesuaian atas dana cadangannya.
Menurut laporan Politico, disebutkan bahwa Chief Executive Officer (CEO) Circle, Jeremy Allaire, mengatakan perusahaan tidak lagi memiliki treasury bills (obligasi pemerintah jangka pendek) yang jatuh tempo setelah awal Juni tahun ini.
“Kami tidak ingin membawa eksposur melalui potensi pelanggaran kemampuan pemerintah AS untuk membayar utangnya,” katanya.
Jika mengacu pada dasbor Circle Reserve Fund yang terdapat di BlackRock, memang terlihat tidak ada treasury bills Circle yang memiliki tenggat waktu setelah Juni tahun ini.
Cadangan perusahaan yang disimpan dalam treasury bills memiliki tanggal jatuh tempo paling lambat 30 mei 2023. Sedangkan, untuk yang berakhir di 31 Mei tahun ini adalah treasury note. Bila dilihat, memang jumlah cadangan Circle lebih di titikberatkan pada US Treasury Debt dengan proporsi mencapai 83,025 dan 16,98% tersisa berada di US Treasury Repurchase Agreement.
- Baca Juga: Tether Catat Laba Bersih US$1,48 Miliar pada Q1/2023 dan Punya Bitcoin Senilai US$1,5 Miliar
Pembicaraan Buntu di dalam Pemerintahan AS
Kekhawatiran itu bisa terjadi lantaran belum terdapat jalan keluar yang bisa disepakati antara Presiden Joe Biden dan Kongres untuk menaikkan batas atas plafon utang negara. Biden, yang berasal dari Partai Demokrat, meminta anggota parlemen untuk menaikkan pagu pinjaman yang diberlakukan sendiri oleh pemerintah federal tanpa syarat.
Namun, Ketua DPR yang berasal dari Partai Republik, Kevin McCarthy, mengatakan bahwa pihaknya sulit untuk menyetujui kesepakatan apapun yang tidak memotong pengeluaran untuk mengatasi defisit anggaran yang terus meningkat. Kedua belah pihak juga tidak ingin mengendurkan tensinya masing-masing dan bersikukuh pada pendiriannya.
Hal tersebut membuat banyak pelaku pasar yang khawatir bahwa hal itu akan mengirim ekonomi AS ke resesi yang dalam dengan melambungnya angka pengangguran.
Di sisi lain, para bankir dan manajer aset yang bertugas di Komite Penasihat Peminjaman Keuangan juga sudah mengeluarkan peringatan bersama kepada Sekretaris Janet Yellen yang menyebutkan bahwa pelaku pasar sudah melakukan persiapan yang signifikan untuk mengurangi paparan, jika terjadi kemungkinan gagal bayar.
Kondisi ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya pada tahun 2011, pemerintah AS dengan kondisi yang sama juga pernah menghadapi potensi gagal bayar, lantaran baik Presiden dan Kongres berada di partai yang berseberangan.
Saat itu, situasi bisa terselamatkan lantaran Kongres datang dan menghindari default. Tetapi kondisi sudah terlanjur mengalami guncangan berat, dimana peringkat kredit untuk AS turun untuk pertama kalinya dan terjadinya panic selling untuk saham-saham blue-chip.
Selain Circle, Tether Juga Simpan Cadangan di US Treasury Bills
Selain Circle, penerbit stablecoin lainnya, yaitu Tether, juga menyimpan cadangan dananya pada US Treasury Bills. Laporan penjaminan perusahaan di kuartal pertama tahun ini menyebutkan bahwa dari total aset konsolidasi yang mencapai US$81,8 miliar, sebagian besar cadangannya diinvestasikan dalam US Treasury Bills.
Lalu, Tether juga sudah mengambil langkah untuk mengurangi ketergantungannya pada deposito bank sebagai sumber likuiditas dan memilih untuk memanfaatkan pasar repo untuk memberikan standar perlindungan yang lebih tinggi.
“Cadangan Tether sangat likuid, dengan sebagian besar investasinya disimpan dalam bentuk tunai, setara kas, dan deposito jangka pendek lainnya (sekitar 85%),” jelas manajemen Tether.
Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Circle yang mengatur ulang proporsi cadangan dana mereka? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.