Lihat lebih banyak

Mampukah Holder Jangka Pendek Bitcoin (BTC) Pertahankan Level US$55.000?

3 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kalangan holder jangka pendek (STH) kini semakin antusias dan ambisius untuk menimbun Bitcoin.
  • Analis dari CryptoQuant mengungkap bahwa nyaris 50% kapitalisasi Bitcoin yang terealisasi kini berada di tangan holder jangka pendek.
  • Menurut Philip Swift, harga terealisasi STH bisa memberi support yang kokoh untuk harga BTC di US$55.000.
  • promo

Biasanya, sebuah bull market yang berakselerasi dikorelasikan dengan meningkatnya jumlah investor baru. Holder jangka pendek Bitcoin (STH) — sebutan dalam analisis on-chain — akan terjun ke pasar selama periode bull market yang sedang booming. Aksi mereka ini termotivasi oleh keinginan untuk meraup profit dalam waktu singkat. Sehingga, mereka tidak berencana menyimpan aset dalam jangka waktu lama.

Namun, apabila harga Bitcoin terkoreksi, seperti yang terlihat dalam aksi harga minggu lalu, holder jangka pendek ini seringkali cepat pula menderita kerugian. Terlepas dari itu, perilaku dan keberadaan mereka di pasar sangatlah penting untuk menjaga kesehatan bull market.

Apa Pentingnya Holder Jangka Pendek Bitcoin?

Mengamati perilaku holder jangka pendek atau short-term holder (STH) Bitcoin adalah penting karena adanya korelasi historis dengan harga BTC. Kategori STH mencakup alamat yang menyimpan BTC mereka kurang dari 155 hari. Setelah melewati batas waktu ini, alamat tersebut berubah status menjadi holder jangka panjang (long-term hodler/LTH). Adapun LTH sendiri cenderung memegang aset untuk jangka panjang dan tidak mudah menjual karena faktor emosional.

Umumnya, meningkatnya persentase pasokan BTC di tangan STH berbanding terbalik dengan persentase yang ada di tangan LTH. Menariknya, grafik jangka panjang pasokan di tangan LTH juga berbanding terbalik dengan harga Bitcoin. Hal ini terutama terlihat jelas selama puncak siklus yang berurutan. Semakin banyak Bitcoin yang dijual oleh holder jangka panjang (area merah), maka semakin tinggi juga harga BTC (area hijau).

BTC supply long-term holders
Pasokan BTC di tangan holder jangka panjang | Sumber: Glassnode

Dengan demikian, pasokan di tangan STH biasanya berbanding lurus dengan harga BTC. Terlebih, para pelaku pasar baru yang kurang berpengalaman kerap membeli BTC saat harganya naik (panah merah).

Mereka yakin bahwa karena harga aset kripto ini telah melonjak, maka tren naiknya akan terus berlanjut (area hijau). Akibatnya, hal ini memicu pertumbuhan lingkaran investor dan trader baru yang ingin ikut merasakan momentum bull market. Inilah sebabnya mengapa penting untuk mengikuti perilaku para holder jangka pendek secara on-chain.

BTC supply short-term holders
Pasokan BTC di tangan holder jangka pendek | Sumber: Glassnode

Holder Jangka Pendek Sumbang Hampir 50% Kapitalisasi Terealisasi BTC

Dalam sebuah artikel terbaru mereka, perusahaan analis CryptoQuant menunjukkan bahwa hampir 50% kapitalisasi Bitcoin yang terealisasi berada di tangan holder jangka pendek. Adapun lonjakan signifikan terlihat dalam indikator ini selama 30 hari terakhir, ditandai dengan melonjaknya antusiasme dan laju pembelian oleh STH.

Dominance of STH
Dominasi yang terealisasi dari STH | Sumber: X

Para analis on-chain ini menambahkan, “Selain mengindikasikan sentimen bullish yang sangat tinggi di kalangan holder jangka pendek, kejadian ini juga mencerminkan dominasi yang lebih tinggi dari jumlah kapitalisasi ini di pasar selama beberapa minggu dan bulan mendatang.”

Di sisi lain, analis CryptoQuant lainnya menulis bahwa laju penjualan aset yang dipegang LTH belum menunjukkan fase akhir dari siklus Bitcoin. Dengan kata lain, masih ada banyak potensi beli oleh STH dan kenaikan harga BTC dalam siklus saat ini.

“Namun, kita belum memasuki tahap akhir siklus ini, walaupun koreksi sporadis adalah hal yang biasa terjadi, sebagian karena sifat pasar saat ini yang terlampau leverage.”

Support Utama di US$55.000

Terakhir, analis pasar kripto terkenal @PositiveCrypto memublikasikan perspektifnya mengenai perilaku STH di X kemarin (24/3). Ia menyajikan sebuah grafik harga terealisasi holder jangka pendek.

Sang analis menekankan bahwa dalam bull market yang sedang berlangsung, kurva ini telah tiga kali memberikan support untuk harga Bitcoin (area hijau). Namun, di saat yang sama, ia juga menyoroti bahwa harga BTC pernah satu kali turun di bawah support ini, yang mengakibatkan koreksi yang lebih dalam di pasar.

BTC short-term holders
Harga terealisasi holder BTC jangka pendek | Sumber: X

Selanjutnya, analis ini memprediksi bahwa jika koreksi Bitcoin yang sedang terjadi ini kembali menyentuh area harga STH yang terealisasi, Bitcoin akan mencapai area US$55.000. Bila dihitung dari harga tertingginya sepanjang masa (ATH) saat ini di US$73.777, ini akan mewakili penurunan sekitar 25%.

Bahkan andaikata koreksi sedalam itu terjadi, struktur bull market jangka panjang diperkirakan tidak akan terganggu. Hanya hilangnya support ini serta penurunan yang lebih dalam yang dapat memicu bear market jangka menengah, yang berpotensi mendominasi pasar menjelang agenda halving yang akan datang.

Bagaimana pendapat Anda tentang nasib harga Bitcoin (BTC) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori