Belum lama ini, IBF Net, perusahaan yang beroperasi di Singapura, Indonesia, dan Irlandia, merilis ruang digital yang diklaim sebagai metaverse syariah pertama di dunia. Dunia virtual besutan IBF Net, konon akan menjadi platform yang patuh dengan syariat Islam.
Platform metaverse yang bernama Netverse itu diharapkan mampu menjadi kontributor utama dalam digitalisasi di dunia Islam. Adapun metaverse syariah Netverse dibangun di atas jaringan blockchain Algorand.
Besarnya potensi ekonomi digital, menjadi salah satu alasan IBF Net masuk dan mengembangkan metaverse sejak dini. Sebab, jika melihat kondisi saat ini saja, sekitar 20% sampai 25% dari ekonomi global disumbang oleh ekonomi digital. Beberapa pihak menganggap bahwa kontribusi ekonomi digital akan bertambah maju sering dengan perkembangan teknologi.
Terkait hal ini, CEO IBF Net Group, Mohammed Alim, mengungkapkan bahwa pengembangan Netverse akan difokuskan pada pertumbuhan organik dalam keanggotaan jaringan IBFNex, yang merupakan portofolio perusahaan di blockchain yang melayani filantropi dan sektor nirlaba yang membentuk miniatur ekonomi Islam.
“Jaringan tersebut telah mengalami pertumbuhan keanggotaan lebih dari 600% selama 2 tahun terakhir dan ditargetkan dapat mencapai lebih dari 50.000 anggota pada akhir tahun ini,” jelas Mohammed Alim.
Lahir sebagai komunitas online untuk pertukaran informas di bidang ekonomi Islam, IBF Net memperluas cakupannya dengan memasukkan teknologi blockchain dan memposisikan diri sebagai pemimpin dalam pertumbuhan ekonomi digital Islam.
Market Metaverse Bisa Mencapai US$5 Triliun pada 2030
Konsultan Global McKinsey menyebutkan bahwa market metaverse pada tahun 2030 mendatang dapat bernilai lebih dari US$5 triliun. Tingginya minat banyak perusahaan global terhadap sektor metaverse menjadi katalis utama dalam tumbuh kembangnya industri anyar tersebut.
Bahkan, dalam 5 bulan pertama pada tahun 2022, berbagai perusahaan dan modal ventura (VC) berebut untuk membenamkan investasi di sektor metaverse lebih dari US$120 miliar. Jumlah itu tumbuh lebih dari 2 kali lipat dibandingkan dengan nilai investasi metaverse sepanjang tahun 2021 yang mencapai US$57 miliar.
“Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap lebih dari 3.400 konsumen dan eksekutif perusahaan, terlihat bahwa terdapat kegembiraan yang signifikan terhadap potensi metaverse. Ditambah lagi, hampir 60% sudah menggunakan metaverse versi awal dan bersemangat mentransisikan aktivitas sehari-hari ke metaverse,” jelas riset tersebut.
Di samping itu, pengembangan metaverse yang terjadi belakangan ini turut ikut memantik IBF Net untuk membangun platform yang bisa mendorong kemajuan dunia Islam.
- Baca Juga: Islamic Coin (ISLM) Yakin Bisa Tumbuh Layaknya Bitcoin dan Siap Tembus Nilai US$1 Triliun
Pembentukan Dewan Tata Kelola
IBF Net berencana membentuk Dewan yang nantinya bertanggung jawab terhadap tata kelola di Netverse. Langkah strategis itu baru akan dilakukan ketika target keanggotaan sudah terpenuhi.
Nantinya, proses pemilihan Dewan itu diklaim akan berjalan online dan transparan. Beberapa posisi yang akan tersedia adalam Komisaris untuk berbagai Panel yang didedikasikan dalam komponen ekosistem IBF, seperti perbankan komersial, asuransi, perbankan investasi, zakat, wakaf, kegiatan non-laba, keuangan pembangunan, hingga bidang lintas sektoral seperti tata kelola syariah, regulasi, dan teknologi.
Mengenai hal ini, founder IBF Net Group, Mohammed Obaidullah, menambahkan bahwa hal itu dilakukan untuk mendemokratisasi dan memperluas komunitas IBF Net.
“Tidak ada biaya keanggotaan atau biaya tersembunyi lainnya untuk peserta yang bergabung dengan Dewan. Syaratnya hanya isi formulir untuk berpartisipasi,” ungkap Mohammed Obaidullah.
Bagaimana pendapat Anda tentang inovasi metaverse syariah dari IBF Net ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.