Lihat lebih banyak

Baru Kemarin Umumkan Tangguhkan Penarikan, Kini Muncul Kabar Vauld Berpotensi Diakuisisi Nexo

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Nexo dikabarkan telah memulai proses yang berpotensi untuk mengakuisisi Vauld.
  • Kabar tersebut muncul setelah Vauld menghentikan layanan penarikan dan setoran bagi pelanggannya pada hari Senin (4/7) kemarin.
  • Nexo mengaku bahwa kedua pihak telah menandatangani indicative term sheet dengan rencana untuk mengakuisisi hingga 100% saham Vauld.
  • promo

Nexo dikabarkan telah memulai proses yang berpotensi untuk mengakuisisi Vauld yang baru-baru ini mengumumkan penangguhan penarikan dana pelanggan dan mengaku terbuka untuk opsi restrukturisasi potensial.

Dalam laporan yang terbit pada hari Selasa (5/7), crypto lending platform Nexo mengatakan kepada The Block bahwa kedua pihak telah menandatangani indicative term sheet dengan rencana untuk mengakuisisi hingga 100% saham Vauld. Lembar persyaratan ini memberikan Nexo periode eksplorasi eksklusif selama 60 hari untuk melakukan due diligence atau uji tuntas.

“Kami harus melihat apa sebenarnya yang ada di buku mereka dan itu akan memakan waktu cukup lama. Namun, karena kita memiliki periode eksplorasi eksklusif, kami adalah satu-satunya yang dapat melihat  [kinerja dan kondisi bisnis] mereka sekarang,” jelas co-founder Nexo, Antoni Trenchev.

Pada hari Senin (4/7) kemarin, Vauld, crypto trading & lending platform yang berbasis di Singapura dengan sebagian besar timnya di India, terindikasi sedang berjuang secara finansial ketika mengumumkan untuk menangguhkan semua penarikan (withdrawal), perdagangan (trading), dan penyetoran (deposit), di platform mereka dengan segera Sebagai catatan, Vauld mengaku melayani lebih dari 800.000 klien.

Vauld mengaku terbuka untuk opsi restrukturisasi potensial. Untuk itu, mereka telah mempekerjakan Kroll Pte Limited sebagai penasihat keuangan, serta Cyril Amarchand Mangaldas dan Rajah & Tann Singapore LLP sebagai penasihat hukum mereka di India dan Singapura.

Nexo Dapat Merestrukturisasi atau Membiayai Kembali Vauld

Antoni Trenchev menambahkan bahwa perusahaannya yang disebut berbasis di London dapat merestrukturisasi atau membiayai kembali Vauld. Hal ini masih tergantung pada bagaimana proses due diligence akan berjalan.

Artinya, jika Vauld memiliki beberapa aset yang dipertaruhkan untuk waktu yang lebih lama atau telah melakukan investasi dalam jangka waktu yang lama, Nexo dapat mengambilnya dan langsung menyediakan likuiditas. Di sisi lain, jika aset Vauld hilang, Nexo berpotensi untuk perlu mengisi atau menambah kembali jika hal itu masih masuk akal.

“Kami harus melihatnya dalam konteks keseluruhan. Jika kami [benar-benar jadi] masuk, dapatkah kami merestrukturisasi bisnis [mereka] agar berfungsi kembali, sehingga menguntungkan dalam naungan Nexo, yang sebagai sebuah perusahaan menguntungkan dan apakah kami dapat mengakumulasikannya,” jelas co-founder Nexo itu.

Alasan Nexo Tertarik pada Vauld

Alasan mengapa Nexo tertarik pada Vauld adalah karena entitas tersebut memiliki daya tarik besar di India dan Asia Tenggara yang merupakan market penting bagi Nexo.

Didirikan pada tahun 2018 oleh Darshan Bathija dan Sanju Kurian, Vauld disebut memiliki aset yang dikelola hampir US$1 miliar pada momen puncaknya.

Darshan Bathija selaku CEO Vauld menolak berkomentar tentang seberapa besar atau kecil ‘lubang’ neraca Vauld. Akan tetapi, seseorang yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada The Block bahwa lubang itu bernilai jutaan double-digit; antara kisaran menengah hingga tinggi, yang kurang dari US$100 juta.

Mei Lalu, Nexo juga melemparkan tawaran untuk membeli aset saingannya yaitu Celsius Network. Tawaran itu dibuka selama seminggu dan berakhir karena crypto lending platform yang dipimpin oleh Alex Mashinsky itu tidak tertarik untuk membuat kesepakatan dengan Nexo.

Berbeda dengan Celsius, bagi Vauld ini adalah kesempatan yang bagus.

“Beroperasi di bawah payung Nexo menempatkan kami secara instan dalam posisi yang kuat untuk melanjutkan pelaksanaan kewajiban fidusia kami kepada pelanggan dan pada saat yang sama untuk melaksanakan roadmap ambisius kedua perusahaan terlepas dari kondisi market saat ini,” jelas CEO Vauld.

Nexo Menilai Industri Kripto Masuki Fase Konsolidasi

Mundur pada 22 Juni 2022, Nexo sesumbar bahwa mereka selalu menjalankan model bisnis berkelanjutan dengan tidak terlibat dalam praktik pinjaman berisiko. Sehingga, sebagai hasilnya, sekarang mereka menempati posisi ‘stabilitas yang tidak tertandingi’. Ini berarti, posisi Nexo ditempatkan secara unik untuk membantu menopang para perusahaan yang sedang kesulitan.

Rilisan tersebut menyatakan bahwa Nexo sedang merencanakan konsolidasi massal industri kripto melalui merger dan akuisisi (М&А). Mereka merasa berkewajiban kepada komunitas kripto dan yang paling penting kepada para investor ritel yang akan paling terpukul oleh kepanikan ini.

“Industri kripto akan memasuki fase konsolidasi massal yang telah dimulai dengan para pemain yang tersisa, seperti Nexo, menyatakan kesiapan untuk mengakuisisi aset perusahaan-perusahaan dengan masalah solvabilitas untuk memasok likuiditas segera kepada para klien mereka dan batuan untuk seluruh industri,” jelas crypto lending platform ini.

Sebagai informasi, firma audit Armanio yang berbasis di Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa Nexo memiliki likuiditas 100% untuk memenuhi kewajiban utang senilai US$4,96 miliar.

Co-Founder Nexo Dituduh Gelapkan Dana dari Platform Crowdfunding Amal

Namun, pada 26 Juni 2022, Nexo terseret dalam skandal mencengangkan ketika akun Twitter @otteroooo melempar tuduhan bahwa co-founder dari crypto lending platform itu menggelapkan dana dari badan amal bernama HelpKarma.

Dalam thread cuitan tersebut, @otteroooo menuduh bahwa Kosta Kantchev, co-founder & Executive Chairman di Nexo, menyedot dana dari platform crowdfunding amal HelpKarma untuk membangun “istana” seukuran gedung SMA, membeli real estat, membiayai perjalanan pribadi yang mewah, dan lain sebagainya.

Akun Twitter @otteroooo melempar serangan keras dengan menulis, “Mereka [Nexo] tidak bisa kehilangan uang karena mereka selalu bisa mencuri lebih banyak dari amal untuk anak-anak yang sakit demi menutupi kerugian mereka.”

Pada hari yang sama ketika thread Twitter menghebohkan ini muncul, Nexo merespon dengan menyatakan, “Mengapa sebuah perusahaan dengan pendapatan ratusan juta dan miliar [dolar AS] yang dikelola, telah diperiksa oleh Fidelity, Mastercard, dan lusinan regulator, harus melakukan pencurian kecil-kecilan, apa lagi dari anak-anak dengan kebutuhan medis? Ini adalah pertanyaan yang logis, tapi diabaikan.”

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori