Lihat lebih banyak

IMF Sebut Kripto Bisa Keluar dari Wild West lewat Adanya Aturan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Managing Director IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan, mata uang kripto harus segera diatur, karena kehadirannya menimbulkan risiko bagi stabilitas keuangan.
  • Dalam pandangan Georgieva, ketika terjadi mata uang kripto lebih digunakan ketimbang mata uang lokal, kebijakan moneter yang dilakukan pada suatu negara tidak akan berdampak besar pada perekonomian.
  • Meskipun begitu, dirinya mengaku tetap tidak ingin mengantarkan rezim yang saat ini berjalan di berbagai belahan dunia untuk kembali ke era sebelum kripto muncul.
  • promo

Dana Moneter Internasional (IMF) kembali menyuarakan kekhawatirannya terhadap aset kripto. Managing Director IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan mata uang kripto harus segera diatur, karena kehadirannya menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan.

Georgieva mengatakan adanya regulasi dan kebijakan secara khusus akan membuat kripto keluar dari wild west. Menurutnya, saat pertama kali muncul, sebagian dari aset kripto didukung—atau bahkan didukung dengan buruk—oleh cadangan yang tidak stabil. Hal itu menyebabkan banyak tindak kriminal yang berlandaskan kripto. Para pelaku kejahatan memanfaatkan kurangnya penegak hukum dan keterbatasan peraturan untuk melakukan berbagai aktivitas terlarang, termasuk pencucian uang.

“Secara sederhana, dalam 15 tahun terakhir, industri kripto belum membangun reputasi yang gemilang. Juga tidak berhasil keluar dari ‘alam liar’,” jelas Georgieva dalam pidato saat Konferensi Mata Uang Digital di Seoul, Korea Selatan.

Aset Kripto Tetap Tidak Bisa Hilang

Dengan segala dinamika yang terjadi di pasar, aset kripto tetap tidak bisa hilang. Menurut Georgieva, Bitcoin (BTC), yang notabene adalah mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, sudah berhasil diperdagangkan pada nilai tertingginya sejak April 2022 lalu. Selain itu, kapitalisasi pasar aset digital secara global juga sudah meningkat 2 kali lipat dalam 1 tahun terakhir.

Kemudian, hal yang lebih menarik adalah pencarian tentang Bitcoin di penelusuran internet berjumlah 20 kali lebih banyak dibandingkan pencarian tentang kesehatan dan kesejahteraan. Lalu, jika dibandingkan dengan pencarian tentang perubahan iklim, pencarian terkait Bitcoin pun 7 kali lebih tinggi. Artinya, keberminatan masyarakat terhadap aset kripto, khususnya Bitcoin, sudah sedemikian besar.

Selain itu, data yang masih disusun oleh salah seorang pegawai IMF juga menyebutkan di Brasil, dari setiap 100 real yang dibelanjakan pada sekuritas asing, 25 real di antaranya dibenamkan ke kripto.

Namun, di sisi lain, hal tersebut menimbulkan risiko stabilitas makro. Dalam pandangan Georgieva, ketika terjadi “cryptonisation” (lebih menggunakan kripto ketimbang mata uang lokal), kebijakan moneter yang dilakukan pada suatu negara tidak akan berdampak besar pada perekonomian.

“Saat menaikkan suku bunga, misalnya, apa gunanya hal itu dilakukan pada mata uang yang hanya dimiliki sedikit orang,” tambah Georgieva.

IMF Dukung Pemanfaatan Blockchain

Meskipun begitu, dirinya mengaku tetap tidak ingin mengantarkan rezim yang saat ini berjalan di berbagai belahan dunia untuk kembali ke era sebelum kripto muncul. Oleh karena itu, pada September kemarin, IMF bersama dengan Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) sudah merilis rekomendasi aturan untuk diterapkan dalam industri kripto.

Salah satu elemen utama dalam pedoman tersebut adalah dengan tidak menjadikan aset kripto sebagai alat pembayaran atau mata uang resmi di suatu wilayah. Selain itu, IMF juga menekankan tentang perlunya undang-undang yang secara khusus mengatur, mengawasi, dan menegakkan kepatuhan terkait kripto.

Di sisi lain, IMF tetap mendukung implementasi blockchain di sistem keuangan tradisional. Teknologi yang menjadi pendasar aset kripto tersebut digadang-gadang mampu menghadirkan efisiensi dan transparansi saat penyelesaian transaksi.

Selain itu, blockchain yang nantinya bisa digunakan oleh lebih banyak pihak haruslah memiliki biaya yang murah, stabil dan terpercaya.

IMF menjelaskan bahwa aset keuangan yang menggunakan blockchain bisa ditokenisasi dan dipecah menjadi beberapa bagian, sehingga bisa digunakan untuk melayani investor kecil.

Menyoal mata uang digital bank sentral alias central bank digital currency (CBDC), Georgieva menekankan meskipun masih terdapat rintangan untuk beralih dari uji coba ke produksi, namun perencanaan infastruktur yang bisa memenuhi tujuan kebijakan publik harus dipersiapkan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori