Brian Armstrong, co-founder dan CEO crypto exchange Coinbase, pada hari Rabu (30/8) membagikan 10 ide yang paling dia sukai di dunia kripto saat ini.
Daftar ini dapat dipertimbangkan oleh mereka yang sedang membangun sebuah proyek atau sedang berpikir untuk melakukan sesuatu di industri kripto.
“Kami sedang membangun banyak hal di Coinbase, tetapi kami tidak punya waktu untuk menangani semuanya. Jadi, saya pikir saya membagikan daftar ini. Bear market adalah waktu terbaik untuk membangun,” kata sang CEO Coinbase.
Dia mengatakan bahwa Coinbase Ventures akan mengadakan pertemuan pada bulan Oktober mendatang. Pertemuan itu mengumpulkan sekelompok developer untuk mendiskusikan beragam ide yang bisa mendorong adopsi industri kripto lebih luas.
10 Ide Proyek Startup Kripto versi CEO Coinbase
Berikut ini daftar 10 ide proyek kripto yang tengah digemari oleh sang CEO Coinbase:
- Flatcoin: Pada dasarnya, flatcoin adalah decentralized cryptocurrency yang melacak harga Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk dapat menjaga daya beli para holder flatcoin. NUON yang aktif di jaringan layer-2 (L2) Arbitrum adalah salah satu contoh flatcoin. Coinbase juga mendorong pengembangan flatcoin di L2 Base.
- On-chain reputation: sebuah sistem reputasi berbasis blockchain yang mirip dengan PageRank Google, tetapi untuk alamat crypto wallet.
- Iklan on-chain: iklan terdesentralisasi melalui smart contract yang menyertakan metadata untuk alamat rujukan.
- On-chain capital formation: sebuah pendekatan terdesentralisasi untuk membantu para startup secara global mengumpulkan pendanaan dengan lebih efisien.
- Pasar tenaga kerja global: memungkinkan lowongan pekerjaan dapat diunggah dan dibayar dalam mata uang kripto. BeInCrypto sendiri telah memiliki situs web JobsInCrypto. Platform ini merupakan wadah bagi mereka yang tertarik mencoba petualangan baru bekerja di dunia web3.
- Privasi untuk L2: proyek ini mendorong fitur privasi opsional dalam solusi L2, mirip dengan transisi dari HTTP ke HTTPS di internet.
- Peer-to-peer (P2P) exchange: harapannya adalah membuat P2P exchange yang sepenuhnya terdesentralisasi dan on-chain yang tahan terhadap tekanan dari pemerintah.
- Game on-chain dan non-fungible token (NFT): memungkinkan item dalam game dapat dimiliki oleh para pemain.
- Tokenisasi dunia nyata (RWA): melakukan tokenisasi atas berbagai jenis aset dunia nyata, termasuk obligasi dan komoditas, untuk menjadikan market lebih efisien.
- Menyiapkan alat-alat untuk Network State: tujuannya adalah menyiapkan seperangkat software untuk mengelola komunitas kecil atau zona ekonomi khusus yang dapat berkembang menjadi negara mereka sendiri, yang mungkin diatur oleh decentralized autonomous organization (DAO). Konsep Network State pertama kali diperkenalkan oleh Balaji Srinivasan.
Dorong Ragam Inovasi Dibangun di L2 Base
Pada 23 Februari lalu, Coinbase pernah memaparkan 4 inovasi yang harus dibangun di atas jaringan L2 Base yang baru mereka perkenalkan kala itu.
Adapun 4 inovasi itu adalah flatcoin, sistem reputasi on-chain, on-chain limit order book (LOB) exchange, dan alat yang membuat ekosistem decentralized finance (DeFi) lebih aman.
Baik flatcoin dan sistem reputasi on-chain telah dibahas di atas. Berikut ini sekilas detail tentang LOB exchange dan alat untuk ekosistem DeFi yang lebih aman.
Terkait LOB exchange, inovasi ini didasari kondisi kepercayaan pada centralized exchange (CEX) yang terpukul setelah hancurnya FTX. Pihak Coinbase percaya bahwa LOB exchange memiliki peran, terutama bagi trader dan institusi profesional.
Dengan klaim bahwa L2 Base memiliki throughput yang tinggi, hal itu diperkirakan akan membuka peluang baru yang signifikan untuk merancan mekanisme baru untuk spot trading, limit orders, options, perpetuals, dan lain sebagainya.
Kemudian mengenai ekosistem DeFi yang lebih aman, Coinbase mendorong hadirnya alat yang lebih baik untuk memungkinkan pengguna menaruh dana mereka tetap aman di ekosistem DeFi.
Hal itu termasuk alat yang dapat melindungi dari kerentanan smart contract atau kesalahan logikal protokol, alat untuk membantu mengurangi dampak serangan ekosistem, hingga asuransi on-chain final dan protokol perlindungan maupun penawaran lain yang dapat menjadi penopang penting bagi pengguna jika terjadi kegagalan smart contract.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.