Demi kepentingan transparansi, seorang validator Terra telah merilis riwayat percakapan antar tokoh kunci di proyek tersebut, termasuk Do Kwon, saat mereka mempersiapkan peluncuran Terra 2.0. Riwayat percakapan itu mengungkapkan tingkat kekacauan dan kebingungan yang tengah dihadapi oleh para orang dalam proyek Terra, setelah runtuhnya LUNA dan UST.
Riwayat percakapan tersebut diambil dari grup Telegram bernama “Terra Rebirth League” (TRL), yang terdiri dari sekitar 200 orang pemangku kepentingan. Percakapan dalam grup itu dimulai pada 12 Mei kemarin dan dengan cepat berubah menjadi kekacauan di antara banyak pandangan yang saling bersaing.
Dalam riwayat percakapan itu, terlihat Do Kwon dan Sunny Aggrawal dari Osmosis hadir dalam grup. Selain mereka berdua, masih ada lagi nama-nama tokoh penting, validator, developer, dan pemegang suara kunci lainnya yang berpartisipasi pada diskusi.
Diskusi dalam Grup Telegram Terra Rebirth League
Menurut seorang peserta diskusi dengan nama pengguna BigB, TRL dibentuk untuk menjadi “gugus tugas khusus yang sedang berlangsung, dioperasikan secara independen, selalu menilai seluruh vektor serangan/kerentanan dengan kritis.”
Aspirasi ini pun teruji dengan cepat, melihat adanya tantangan yang melekat dalam mengorganisasi banyak orang dalam satu grup. Salah satu masalah awalnya adalah kesepakatan block height yang akan dijadikan tempat pemberhentian operasi blockchain Terra lama. Sebagai informasi, tidak seluruh validator menghentikan transaksi pada waktu yang benar-benar sama.
Di tahap awal diskusi, ada pula ajakan untuk mengikutsertakan anggota komunitas biasa. Namun, usulan tersebut diyakini akan justru memberikan lebih banyak dampak negatif daripada dampak positif. George Bunea dari SyncNode adalah salah seorang yang bersikeras menentang hal itu. Ia yakin bahwa melibatkan anggota komunitas biasa hanya akan memperkeruh suasana.
“Diskusi ini untuk validator… Kita sudah punya banyak kebingungan,” ucap Bunea dalam grup Telegram TRL.
Selain itu, muncul juga keluhan dari JoseCT terkait faktor organisasi.
“Saya pikir gerakan semacam ini [sic] seharusnya lebih baik terorganisasi dan diumumkan secara layak. Faktanya, mengikuti chat di Telegram seperti ini tidaklah mudah,” tulisnya.
Kemudian, ada anggota lain dengan nama pengguna Rohit yang ikut menimpali, “Tidak pernah melihat lebih banyak kebingungan terhadap hal yang seserius ini.”
Bahkan, Do Kwon sendiri pun mengalami kesulitan mengikuti seluruh percakapan. Sampai pada akhirnya, ia pun berkata, “Dapatkah seseorang merangkumkan masalah ini? Saya agak kebingungan.”
Kekhawatiran Anggota Grup Telegram TRL
Salah satu kekhawatiran dari grup TRL adalah apakah mereka telah memiliki kekuatan suara yang cukup untuk mengarahkan dan mengendalikan masa depan Terra. Seiring dengan berkembangnya situasi, akhirnya jelas sudah bahwa grup tersebut memiliki dukungan yang cukup untuk membantu mereka menjalankan rencananya.
Namun, pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya akan dilakukan, dan kapan, masih tetap ada. Beberapa anggota grup, seperti Kai Tuirin dari Lido, ingin menunggu agar masalah mereda, sebelum mengambil langkah besar.
“Saya percaya kita harus menunggu sebentar, guys,” ujar Tuirin, “tidak masuk akal untuk memulainya sekarang juga. Kita masih tidak punya konsensus di sisi Wormhole.”
Kemudian, Tuirin menambahkan, “Meluncurkannya sekarang juga hanya akan membuat [masalah] semakin tercampur aduk.”
Berdasarkan riwayat percakapan itu, jelas terlihat bahwa rasa urgensi secara umum dirasakan oleh jajaran Terra, bahkan di level tertingginya sekalipun.
Pada akhirnya, Terra Rebirth League menunggu 2 hal sebelum akhirnya mengambil tindakan. Pertama adalah aktivasi kembali bridge Wormhole, lalu hal yang kedua ialah persetujuan dari Do Kwon sendiri.
Perjalanan Terra 2.0 Tak Akan Jadi Lebih Mudah
Beberapa hari lalu, Be[In]Crypto melaporkan bahwa genesis block Terra 2.0 hadir pada tanggal 28 Mei. Terra harus menghadapi jalan yang sulit demi mencapai titik itu, namun bagian berikutnya dari perjalanan ini juga tidak akan serta-merta jadi lebih mudah.
Koin LUNA baru kini dihargai senilai US$7,12, pada saat penulisan. Angka tersebut turun 62,2% dari posisi puncaknya, yaitu US$18,87, yang tercapai di hari peluncurannya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.