Lihat lebih banyak

Baru Diluncurkan, LUNA 2.0 Terpaksa Hadapi Awal yang Terjal

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Terra 2.0 baru saja rilis, namun terpaksa menghadapi awal yang kurang mulus.
  • Selama 24 jam terakhir, harga koin LUNA baru sudah menurun nyaris 70%.
  • Banyak anggota komunitas kripto mempertanyakan keberlangsungan dan ketahanan rencana Do Kwon untuk menghidupkan kembali ekosistem Terra.
  • promo

Di minggu ini, Terraform Labs meluncurkan blockchain Terra 2.0 sekaligus dengan koin LUNA barunya. Akan tetapi, mereka terpaksa mengalami awal mula yang kurang mulus, setelah harga native token baru Terra amblas hampir 70% selama 24 jam terakhir.

Koin LUNA baru saat ini sedang dibagi-bagikan kepada pemilik native token lama, yakni Luna Classic (LUNC), dan pemilik TerraUSD (kini diganti namanya jadi Terra Classic), melalui program airdrop.

Data dari CoinGecko mengungkapkan bahwa koin ini sempat menyentuh titik tertinggi di harga US$18,87, sebelum akhirnya merosot hingga di bawah US$5 di periode laporan yang sama.

Terlepas dari performanya yang buruk, reputasi koin LUNA baru di berbagai platform media sosial masih kuat. Menurut data dari LunarCrush, selama 24 jam terakhir, ada 110.000 mention tentang Terra 2.0 dan lebih dari 8.600 kiriman per jam terkait LUNA 2.0.

Sejumlah crypto exchange, seperti ByBit, KuCoin, Bitrue, Huobi, dan Binance telah mengemukakan dukungannya terhadap koin baru ini, meskipun ada banyak kontroversi yang menyelimutinya. Binance bahkan juga mengatakan bahwa mereka akan membuka perdagangan untuk LUNA baru pada zona inovasinya, yang akan dimulai akhir bulan ini.

Akankah Investor Masih Percaya dengan LUNA 2.0?

Performa harga dari token baru ini mendapatkan tanggapan berbeda di Twitter. Banyak yang memperkirakan penurunan menunjukkan “rendahnya kepercayaan” dalam sistem.

The price-performance of the new token has drawn different reactions on Twitter with many dating the decline shows that there is “low trust” in the system.

Menurut @TajoCrypto, orang-orang menjual simpanannya, karena mereka berusaha untuk menutupi kerugian sebelumnya pada saat awal-awal kehancuran ekosistem Terra.

Beberapa juga meledek para investor Terra dengan mengatakan akan ada versi ketiga dari blockchain tersebut sebentar lagi.

Selain itu, beberapa hari menjelang peluncuran blockchain baru Terra, Billy Markus, co-founder Dogecoin, sempat mencuitkan bahwa mereka yang memilih berinvestasi di LUNA 2.0 akan menunjukkan kepada dunia betapa benar-benar bodohnya para ‘penjudi’ kripto.

Tak lama setelah blockchain baru Terra resmi meluncur, muncul sebuah laporan yang mengaitkan kejatuhan ekosistem Terra dengan beberapa entitas. Salah satu nama yang disebut dalam laporan itu adalah Celsius Network.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

db3c1c7e2b696caaa33569d4ccaaa3cb.jpeg
Oluwapelumi Adejumo
Oluwapelumi percaya bahwa Bitcoin dan teknologi blockchain memiliki potensi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Dia adalah seorang pembaca yang rajin dan mulai menulis tentang kripto pada tahun 2020.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori