Lihat lebih banyak

Janet Yellen: SVB Bakal Dapat Bantuan Pemerintah, tapi Bukan Bailout

3 mins
Oleh Oluwapelumi Adejumo
Diterjemahkan Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengonfirmasi Silicon Valley Bank (SVB) akan dapat bantuan dari pemerintah, tapi bukan berupa bailout.
  • Meski begitu, laporan Reuters menyebutkan bahwa pemerintah AS sedang mempersiapkan "tindakan material" untuk membendung kehancuran finansial yang lebih luas.
  • Peristiwa kolapsnya SVB menjalar juga ke berbagai perusahaan lain, salah satunya adalah Circle, yang merupakan penerbit stablecoin USDC.
  • promo

Menurut laporan Reuters, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, mengonfirmasi bahwa Silicon Valley Bank (SVB) akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun, mengesampingkan opsi bailout untuk bank yang sudah kolaps tersebut.

Menanggapi seruan terhadap pemerintah untuk memberikan bailout kepada SVB, Yellen mengatakan bahwa ia sedang bekerja sama dengan regulator keuangan lainnya demi melindungi para deposan. Ia mengatakan pula bahwa tidak ada rencana untuk bailout besar dari pemerintah.

Menteri Keuangan AS itu berpendapat bahwa reformasi perbankan yang tercipta setelah krisis keuangan di tahun 2008 akan mencegah penerbitan bailout. Menurutnya, sistem perbankan Amerika Serikat lebih tangguh dan memiliki permodalan yang lebih baik daripada saat tahun 2008 silam.

Selain itu, Janet Yellen juga menegaskan fokus dari intervensi mereka akan tertuju pada deposan. Namun, ia menolak untuk menyediakan informasi lebih lanjut terkait apakah deposan bakal menerima pengembalian dana penuh atau tidak. Sebaliknya, ia mengatakan bahwa pemerintah sepenuhnya menyadari seberapa besarnya kekhawatiran ini bagi para deposan.

Ketika krisis keuangan tahun 2008, pemerintah Amerika Serikat memberikan bailout kepada sejumlah perusahaan yang terdampak. Sejumlah analis berpendapat bahwa bailout serupa mungkin diperlukan untuk mencegah bank lainnya berada dalam tekanan yang sama.

Rencana Pemerintah AS untuk Silicon Valley Bank

CBDC AS Dolar Digital Kripto Crypto Amerika Serikat

Dengan adanya tanggapan dari Janet Yellen tersebut, nampaknya SVB tidak akan mendapatkan bailout. Walau demikian, laporan telah mengungkapkan bahwa pemerintah AS telah mempersiapkan “tindakan material” untuk membendung kehancuran finansial yang lebih luas.

Lebih lanjut, Reuters melaporkan bahwa pemerintah Negeri Paman Sam sedang menilai dampak keruntuhan dan mempertimbangkan berbagai opsi bagi SVB, termasuk mencari pembeli. Laporan itu menyebutkan bahwa per hari Jumat (10/3), FDIC berusaha untuk menemukan bank lainnya untuk merger dengan SVB.

Yellen juga telah mengatakan FDIC sedang mempertimbangkan berbagai opsi yang tersedia untuk menyelesaikan masalah bank tersebut, termasuk opsi akuisisi.

Dampak SVB Kolaps Menjalar ke Berbagai Perusahaan Lain

Peristiwa keruntuhan SVB memberikan dampak luas terhadap sejumlah perusahaan. Garry Tan, CEO Y Combinator, mengatakan bahwa 100.000 lapangan kerja sedang terancam setelah kolapsnya SVB. Oleh karena itulah, Tan mengajak para founder dan CEO startup untuk menandatangani petisi yang ditujukan kepada regulator, salah satunya Menteri Keuangan Amerika Serikat.

Petisi tersebut memang tidak memohonkan bailout dari pemerintah, melainkan meminta agar pemerintah memastikan startup yang terdampak mendapatkan perlindungan yang memadai.

“Kami tidak meminta bailout bagi pemegang ekuitas bank atau manajemennya; kami meminta Anda untuk menyelamatkan inovasi dalam perekonomian Amerika,” bunyi kutipan petisi tersebut.

Pada saat publikasi, tercatat ada lebih dari 5.000 CEO dan founder yang telah menandatangani petisi itu. Mereka mewakili lebih dari 400.000 pekerja.

Selain itu, dampak kolapsnya SVB juga turut menjalar dalam industri kripto. Pada hari Sabtu (11/3) kemarin, Circle, selaku penerbit stablecoin USD Coin (USDC), mengumumkan bahwa sebanyak US$3 miliar dari sekitar US$40 miliar dana cadangan pendukung USDC berada di SVB. Pernyataan tersebut menyulut kekhawatiran di kalangan investor dan sempat membuat USDC kehilangan patokan nilai 1:1 terhadap dolar AS atau yang dikenal sebagai kondisi depegging.

Kemudian, dalam perkembangan terbaru, pihak Circle mengaku bahwa mereka bakal menambal kekurangan dalam cadangan dana USDC. Komitmen Circle itu sepertinya mampu memberikan sedikit ketenangan bagi pasar. Menyusul pernyataan Circle tersebut, harga USDC akhirnya berangsur-angsur pulih untuk menemukan kembali paritasnya terhadap dolar AS. Saat penulisan, berdasarkan data BeInCrypto, USDC kini diperdagangkan di level US$0,99.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah seorang penulis, penerjemah, dan editor profesional dengan pengalaman luas selama lebih dari 8 tahun di industri pemasaran digital. Lynn juga memiliki rangkaian pengalaman bekerja bersama sejumlah perusahaan multinasional, macro & micro influencer, dan komunitas kripto lokal maupun global. Topik yang menjadi fokus utamanya adalah seputar keuangan, investasi, blockchain, cryptocurrency, NFT, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori