Perusahaan analitik data blockchain dan kripto Kaiko baru saja merilis laporan peringkat likuiditas kripto untuk Q2. Laporan ini mengungkap beberapa perubahan menarik dalam daftar tersebut, dan yang paling mencolok adalah perbaikan posisi aset XRP milik Ripple.
Tepat pada 12 Juli, Kaiko melakukan pembaruan pada peringkat likuiditas aset kripto mereka, dengan menyatakan, “Gugatan SEC baru-baru ini memberikan pengaruh langsung terhadap likuiditas aset yang diidentifikasi sebagai sekuritas.”
Perusahaan analitik itu menyoroti bahwa tindakan keras regulator AS telah merombak susunan peringkat, di mana beberapa aset terpaksa harus kehilangan volume dan likuiditas mereka.
Cara kerja sistem peringkat Kaiko ini adalah dengan membandingkan likuiditas setiap aset dengan kapitalisasi pasarnya. Juga, sistem ini menginvestigasi kapitalisasi pasar token mana yang paling menyesatkan jika dilihat dari sudut pandang likuiditas.
“Berita baiknya, sepanjang Q2, likuiditas global cenderung datar, tak ada penurunan signifikan kecuali pada token yang menjadi objek gugatan SEC dan beberapa penurunan likuiditas di exchange tertentu.”
Pergerakan dan Perombakan Likuiditas Kripto Ripple
Sementara itu, dari sisi volume, likuiditas kripto Ripple untuk aset XRP miliknya telah sukses merangkak naik dua tingkat dari kuartal sebelumnya ke peringkat ketiga. Hal ini terjadi karena investor sedang melakukan penyesuaian posisi mereka menjelang keputusan pengadilan dalam kasus SEC versus Ripple yang kabarnya segera diumumkan, demikian penjelasannya.
Menariknya lagi, XRP telah mencatatkan volume transaksi yang besar di sejumlah crypto exchange di Korea.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa native token dari layer-2 rollup Arbitrum (ARB) berhasil menduduki peringkat keenam dalam hal volume dan berhasil mengungguli beberapa token layer-1. Prestasi ARB ini cukup mengejutkan, pasalnya ARB adalah pendatang baru dalam peringkat likuiditas kuartal ini.
Ada beberapa token yang berhasil meningkat dalam peringkat likuiditas, seperti Avalanche (AVAX), Solana (SOL), dan koin privasi Monero (XMR).
Sebaliknya, ada pula yang mengalami penurunan dalam peringkat likuiditas, antara lain Cosmos (ATOM), Filecoin (FIL), dan Polygon (MATIC). Ketiga aset ini telah terkena dampak dari tuduhan SEC bahwa mereka adalah sekuritas.
Di samping itu, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa native token jaringan blockchain Aptos, APT, memiliki likuiditas yang jauh melampaui kapitalisasi pasarnya.
Di sisi lain, beberapa aset seperti LEO, TON, TRX, dan OXB tampil kurang memuaskan, tanpa adanya peningkatan likuiditas dari kuartal sebelumnya.
Prospek Harga XRP
Hari ini (13/7), native token Ripple ini sedikit mengalami penurunan dan kini bertengger di level US$0,471 pada saat publikasi.
Selama seminggu terakhir ini, XRP nampaknya tidak bergerak banyak setelah sebelumnya gagal meraih angka US$0,50 di awal bulan ini.
Sejak pertengahan Maret, XRP telah bergerak sideways, bagaikan seekor ular yang tengah melingkar dan menanti momen yang tepat untuk meloncat, setelah hasil kasus SEC terungkap.
Namun, arah selanjutnya yang akan diambil oleh XRP, akan sangat bergantung pada keputusan hakim yang menangani kasus tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang naiknya peringkat likuiditas dan volume XRP ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.