Trusted

Pacu Bisnis Penambangan Bitcoin, JKL Group Cari Dana US$50 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • JKL Group berniat kumpulkan dana hingga US$50 juta untuk percepat akselerasi bisnis di sektor penambangan bitcoin.
  • Mereka sepertinya ingin manfaatkan kondisi lesunya pasar & lemahnya harga Bitcoin dalam rangka mendorong kinerja ke depan.
  • Adapun dana itu US$40 juta akan berasal dari investor eksternal dan US$10 juta sisanya dirogoh dari kocek JKL Capital.
  • promo

JKL Group, perusahaan manajemen aset, berniat memperbesar bisnis penambangan Bitcoin dalam waktu dekat. Langkah cukup berani tersebut dilakukan setelah mereka melihat kesuksesan operasional penambangan BTC di Amerika Serikat (AS).

Demi memuluskan aksinya, JKL Group berniat mengumpulkan pendanaan hingga US$50 juta untuk mempercepat akselerasi bisnis di sektor yang tengah tertatih-tertatih ini. Mereka sepertinya ingin memanfaatkan kondisi lesunya pasar dan lemahnya harga Bitcoin dalam rangka mendorong kinerja ke depan. Pasalnya, ketika banyak penambang kripto menahan diri untuk melakukan ekspansi, JKL Group justru ingin tancap gas.

Pihak JKL Group mengaku bahwa, penggalangan dana yang sedang mereka cari akan berasal dari family office, HNWI, dan investor institusi yang aktif di sektor aset digital.

“Pada saat yang sama, JKL Group telah melihat adanya peningkatan minat dari klien perusahaan untuk bisnis penambangan Bitcoin sebagai langkah mendiversifikasi eksposur terhadap aset digital,” ungkap manajemen JKL Group.

Chief Executive Officer (CEO) JKL Group. Lin Cheung, mengatakan bahwa sekitar US$40 juta dari dana infrastruktur pertambangan BTC akan dihasilkan dari investor eksternal. Sementara US$10 juta sisanya akan dirogoh dari kocek pribadi JKL Capital.

“strategi dana investasi ini termasuk untuk akuisisi mesin penambangan Bitcoin dengan harga pasar saat ini dan penyebaran bisnis penambangan lewat jaringan JKL Mining,” jelas Lin Cheung.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa penambangan aset digital memiliki peluang terbaik bagi investor untuk mendiversifikasi dan mendapatkan eksposur ‘beta’ ke ruang kripto. Secara sederhana, penambangan Bitcoin diyakini mampu memberikan arus kas masa depan yang stabil, sesuai dengan algoritma blockchain.

Namun, di sisi lain harus diakui juga bahwa kelangsungan bisnis penambangan Bitcoin bergantung pada harga peralatan, tarif listrik, output aset digital, dan harga kripto tersebut yang ditambang.

Baru Memulai Bisnis Penambangan Kripto pada 2021

JKL Group tergolong ‘anak baru’ dalam bisnis penambangan aset digital. Pasalnya, mereka melalui JKL Mining baru memulai pada tahun 2021. Saat ini, kapasitas penamabangan kripto yang dimiliki perusahaan mencapai daya 35 Mega watt (MW) dan ditargetkan pada kuartal I/2023 bisa mendapatkan tambahan lebih dari 230 MW.

Selain JKL, beberapa perusahaan seperti Binance turut memiliki minat yang sama untuk mengembangkan perusahaan penambangan kripto. Bursa kripto terbesar di dunia itu baru saja merilis fasilitas pinjaman senilai US$500 juta untuk mendukung penambang kripto yang terdampak crypto winter.

Fasilitas pinjaman tersebut merupakan layanan pinjaman jangka pendek dengan tenor maksimal 24 bulan dengan tingka suku bunga 5% sampai 10%. Dana ini ditujukan bagi perusahaan penambang Bitcoin publik maupun swasta, serta perusahaan infrastruktur aset digital yang ada di berbagai belahan dunia.

Bisnis Penambang Kripto Diklaim Akan Tetap Moncer

Meskipun harga kripto masih tertekan dan belum menunjukkan tanda-tanda kembali tren bullish, menariknya beberapa perusahaan riset global masih menaruh keyakinan bahwa kondisi ini akan berbalik dan perusahaan penambang kripto akan tambah bergairah.

Misalnya dalam riset yang dirilis Absolute Reports, mereka memprediksi nilai pasar penambang kripto akan mencapai US$17,04 miliar pada tahun 2028. Bila dibandingkan pada 2021, nilai pasar bisnis penambang kripto berada di level US$14,01 miliar.

Selain itu, wilayah Amerika Utara disebut akan menjadi pasar terbesar untuk penambangan kripto dengan pangsa pasar mencapai 53%. Baru setalah itu, diikuti Asia Pasifik mencapai 23% dan Eropa yang saat ini tengah mengalami krisis energi diprediksi mampu memiliki 22% pangsa pasar.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori