Lihat lebih banyak

JPMorgan Dilaporkan Kembali Pangkas 500 Karyawan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • JPMorgan dilaporkan kembali melakukan perampingan di struktur kepegawaiannya dengan memangkas 500 karyawan di berbagai divisi utama.
  • Sebelumnya, pada pekan lalu, JPMorgan juga sudah memangkas 1.000 karyawan First Republic Bank, entitas yang baru saja diakuisisinya pada awal bulan ini.
  • Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun ini, jumlah tenaga kerja JPMorgan secara keseluruhan mencapai 296.877 orang, yang mana angka tersebut lebih tinggi 8% dari posisi tahun lalu.
  • promo

JPMorgan, salah satu raksasa perbankan Amerika Serikat (AS), dikabarkan kembali melakukan perampingan di struktur kepegawaiannya. JPMorgan memangkas 500 karyawan di berbagai divisi utama; mulai dari konsumen, perbankan komersial, wealth, serta manajemen aset.

Sumber yang mengetahui masalah tersebut menjelaskan bahwa perampingan karyawan dilakukan pada pekan lalu, termasuk untuk sektor teknologi dan juga operasional.

Namun, menariknya, perusahaan tetap membuka lowongan pekerjaan untuk 13 ribu orang guna mendukung bisnisnya.

“PHK akan memengaruhi karyawan di seluruh bisnis utama bank,” jelas sumber tersebut kepada Reuters.

Aksi tersebut menandai krisis perbankan yang terjadi di Amerika Serikat masih berlangsung. Lembaga perbankan global memang tengah mengalami tekanan keuangan luar biasa sejak tahun lalu. Langkah bank sentral AS alias The Fed yang meninggalkan rezim suku bunga rendah disebut menjadi salah satu pemantiknya.

Sebelum JPMorgan, perbankan global lain yang juga melakukan perampingan adalah Credit Suisse. Pada Oktober tahun lalu, bank terbesar di Swiss itu mengumumkan bahwa perusahaan secara berkala akan mengurangi jumlah karyawannya sebanyak 9.000 orang. Sepanjang tahun lalu, Credit Suisse sudah memangkas 2.700 orang karyawan dan 6.300 tersisa akan dilakukan secara gradual mulai tahun ini hingga tahun 2025 mendatang.

Besarnya angka kerugian yang harus ditanggung perusahaan dan anjloknya harga saham dipasaran memaksa Credit Suisse mengambil langkah berani untuk menjaga operasional bisnisnya tetap berjalan lancar.

Tidak berhenti di situ, awal tahun ini 3 bank besar di AS; yaitu Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank pun mengalami guncangan. Ketiganya bahkan harus rela menutup operasionalnya lantaran mengalami kekeringan likuiditas.

JPMorgan sudah Pangkas 1.000 Karyawan di Pekan Lalu

Aksi terbaru yang dilakukan JPMorgan memperlihatkan bahwa perusahaan tengah menggenjot efisiensi. Sebelumnya, pada pekan lalu, perusahaan yang dipimpin oleh Jamie Dimon itu juga sudah memangkas 1.000 karyawan First Republic Bank, entitas yang baru saja diakuisisinya pada awal bulan ini. Jumlah tersebut setara dengan 15% pegawai dari keseluruhan karyawan First Republic.

Juru bicara JPMorgan menjelaskan perusahaan melakukan pembaruan perjanjian kerja dan mayoritas pegawai mendapatkan penawaran untuk melakukan transisi atau full time.

Perseroan berdalih bahwa kebijakan tersebut sudah sesuai dengan perjanjian jual beli aset yang dilakukan dengan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) pada 1 Mei kemarin. JPMorgan mengatakan bahwa pembelian sebagian aset First Republic senilai US$10,6 miliar itu tidak termasuk seluruh karyawan perusahaan.

“Perusahaan berupaya menjalankan transparansi secara maksimal dan menepati janji untuk memperbarui status pekerjaan para pegawai dalam 30 hari setelah akuisisisi. Diharapkan hal itu akan membawa kejelasan dan penyelesaian bagi para pekerja,” ungkap manajemen JPMorgan.

Lebih lanjut, dijelaskan karyawan yang belum mendapatkan penawaran status akan mendapatkan gaji dan tunjangan selama 60 hari. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan penawaran lain berupa tambahan lump sum, serta tunjangan lainnya agar bisa mendapatkan peluang pekerjaan baru.

Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun ini jumlah tenaga kerja JPMorgan secara keseluruhan mencapai 296.877 orang, yang mana angka tersebut lebih tinggi 8% dari posisi tahun lalu.

Genjot Artificial Intelligence

Terlepas dari restrukturisasi pegawai yang dijalankan oleh pemberi pinjaman terbesar di AS itu, JPMorgan juga dikenal sebagai entitas perbankan global yang secara agresif terus mengembangkan sistem artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Bahkan dalam sebuah riset yang dirilis oleh Evident, JPMorgan menduduki peringkat puncak dalam jajaran bank dunia yang mengintegrasikan AI ke dalam sistem perbankannya. Perusahaan mendapatkan skor 62,6, jauh diatas poin yang dimiliki oleh Royal Bank of Canada yang mengekor di peringkat dua dengan poin sebesar 41,4.

Salah satu produk AI yang tengah dikembangkan adalah IndexGPT. Produk yang diklaim mirip dengan ChatGPT itu dimaksudkan untuk mendorong bisnis wealth, dimana pelanggan akan mendapatkan kemudahan untuk memilih produk investasi yang paling sesuai.

Awal bulan ini, JPMorgan sudah mengajukan paten atas merek aplikasi tersebut dan diyakini akan merilis produk tersebut dalam waktu dekat.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori