Menurut data dari Santiment, kapitalisasi pasar gabungan dari 6 stablecoin teratas terpantau mengalami kenaikan signifikan. Hal ini tidak lain berkat TrueUSD (TUSD) yang berhasil mencetak kapitalisasi pasar sebesar US$3 miliar untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Menurut platform agregator data tersebut, lonjakan kapitalisasi pasar TUSD ini merepresentasikan peningkatan gabungan terbesar sejak 12 Maret. Lebih lanjut, Santiment juga menyatakan bahwa prestasi ini bisa menjadi awal dari kebangkitan stablecoin dan serta-merta mengakhiri tren penurunan bulanan yang sudah berlangsung cukup lama.
Pasalnya, sejak Mei 2022, kapitalisasi pasar stablecoin sendiri telah konsisten turun sejak UST mengalami depeg. Kala itu, kapitalisasi pasar totalnya sempat mencapai US$186 miliar, tapi kemudian turun menjadi US$128,23 miliar, per data DefiLlama.
Kapitalisasi Pasar TUSD Sentuh US$3 Miliar
Perlu dicatat bahwa pasokan beredar TrueUSD (TUSD) telah naik dua kali lipat sejak awal tahun ini. Per tanggal 16 Juni saja, jumlahnya sudah mencapai lebih dari 3 miliar token. Per data dari DefiLlama, dalam kurun waktu satu minggu terakhir saja, kapitalisasi pasar TUSD telah melesat sebesar 51,14%.
Selama periode tersebut, stablecoin ini telah berhasil naik tahta menjadi stablecoin terbesar kedua berdasarkan pasokan beredar dan volume transfernya di jaringan TRON. Padahal, jika kita bandingkan dengan stablecoin lainnya, seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC), sebenarnya TUSD masih kalah populer.
Menariknya, minggu lalu, TUSD sempat kehilangan patokannya terhadap dolar AS setelah mereka menangguhkan aktivitas minting baru dari Prime Trust. Namun, meskipun tertimpa masalah itu, data dari Kaiko mencatat bahwa pasangan perdagangan (trading pair) BTC-TUSD di Binance adalah pair BTC yang paling banyak diperdagangkan di pasar kripto dan sekarang sudah mengantongi sebesar 61% dari total volume BTC di exchange tersebut.
BUSD Tergeser dari Top 3 Stablecoin
Sementara itu, stablecoin BUSD yang didukung oleh Binance ini terpelanting keluar dari tiga besar stablecoin lantaran pasokan beredarnya berhasil disalip oleh DAI selama seminggu terakhir.
Di sisi lain, sejak mencapai puncaknya di atas US$22 miliar pada November 2022, pasokan beredar BUSD konsisten mengalami penurunan. Terlebih pada bulan Februari lalu, otoritas New York memerintahkan sang penerbit BUSD, yakni Paxos, untuk menghentikan aktivitas minting token baru. Sebagai akibatnya, CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, menyatakan bahwa exchange miliknya bakal mendukung stablecoin lain di ekosistemnya. Menurut data dari Kaiko, sejak saat itu, pangsa pasar BUSD telah menukik secara konsisten.
Tidak hanya BUSD, faktanya USD Coin (USDC) juga sempat mengalami goncangan dalam hal kepercayaan komunitas terhadap dana cadangan (reserve) perusahaannya setelah bank-bank yang ramah kripto; seperti Silicon Valley Bank, Silvergate, dan Signature Bank kolaps. Kendati begitu, USDC tetap berhasil mempertahankan posisinya sebagai stablecoin terbesar kedua dengan kapitalisasi pasar sekitar US$28,13 miliar.
Di samping itu, USDT besutan Tether juga tetap menjadi stablecoin terbesar pertama berdasarkan kapitalisasi pasarnya setelah mencapai rekor tertinggi (ATH) di atas US$83 miliar. Walaupun beredar FUD terhangat seputar reserve USDT dan juga sempat mengalami depeg tipis, stablecoin ini masih tetap mendominasi pasar di angka sekitar 65%.
Bagaimana pendapat Anda tentang prestasi stablecoin TrueUSD (TUSD) yang mencetak rekor kapitalisasi pasar baru kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.