Bank sentral Kazakhstan (NBK) membentuk entitas terpisah untuk memimpin pengembangan dan implementasi mata uang digital bank sentral (CBDC).
Perusahaan Pembayaran Nasional (NPC) dibentuk berdasarkan bekas Pusat Pembayaran Antar Bank Kazakhstan (KISC). Badan baru ini akan mengawasi sistem pembayaran nasional, termasuk layanan kliring antar bank, transfer uang, dan identifikasi digital.
Perusahaan Pembayaran Nasional Kazakhstan juga akan bertanggung jawab atas pengembangan infrastruktur keuangan digital, termasuk penerapan mata uang Kazakhstan tenge digital.
Kazakhstan Gandeng Binance dalam Proyek CBDC
Diperkenalkan pada 2020, pengembangan tenge digital dimulai pada bulan Februari 2023 dengan batas waktu implementasi yang ditetapkan pada tahun 2025.
Kala itu, Deputi Gubernur Bank Sentral Kazakhstan, Berik Sholpankupov, menjelaskan visi mereka mengenai kolaborasi antar keuangan tradisional (TradFi) dan decentralized finance (DeFi) yang dapat meningkatkan inklusi keuangan dan mendukung perdagangan internasional.
Saat ini, program CBDC di Kazakhstan sedang dalam tahap percontohan menggunakan lingkungan terkendali, konsumen nyata, dan para pedagang.
Salah satu mitra utama dari proyek CBDC Kazakhstan adalah Binance yang merupakan crypto exchange terbesar di dunia. Binance mendukung uji coba CBDC Kazakhstan, dengan solusi teknis mereka lewat BNB Chain.
Mengutip laporan bersama NBK dan Binance kala itu, “BNB Chain dan bank sentral Kazakhstan sedang menguji integrasi CBDC dengan blockchain publik terdesentralisasi untuk menjembatani kesenjangan lebih jauh antara perbankan tradisional dan ekosistem kripto.”
Informasi bahwa proyek CBDC Kazakhstan hadir di BNB Chain dibagikan Changpeng ‘CZ’ Zhao, pendiri dan CEO Binance, sejak Oktober 2022.
Binance Dapat Sambutan Ramah di Kazakhstan
Kazakhstan sendiri merupakan negara yang cukup bersahabat bagi Binance. Pada 20 Juni lalu, Binance mengumumkan peluncuran platform aset digital teregulasi di Kazakhstan.
Inisiasi itu dilakukan dalam kemitraan dengan Bank Freedom Finance, yang memungkinkan para pengguna mentransfer dana fiat ke akun mereka di platform Binance.
Kala itu, Ablaykhan Ospanov, selaku Managing Director di Bank Freedom Finance, menyebut bahwa banyak negara dapat mengikuti contoh Kazakhstan.
“Kami melihat potensi besar untuk pengembangan industri blockchain dan kripto. Kami juga melakukan upaya besar untuk mengembangkannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Asset Turysov, selaku Wakil Menteri Pengembangan Digital, Inovasi dan Industri Dirgantara Kazakhstan, mengatakan bahwa regulator telah mengambil langkah signifikan menuju pengembangan industri kripto.
Dia menyebutkan bahwa, “Binance telah memberikan bantuan kepada Kazakhstan dalam pengembangan kerangka legislatif dan kebijakan umum untuk regulasi aset kripto, serta dalam implementasi berbagai inisiatif pendidikan, termasuk untuk pemerintah dan lembaga penegak hukum.”
Ripple Juga Terlibat dalam Proyek CBDC
Bisa dibilang, Binance adalah satu-satunya crypto exchange yang menjalin kerja sama dengan suatu pemerintah terkait proyek CBDC. Hal itu dapat terjadi karena ekosistem Binance mencakup blockchain publik BNB Chain.
Selain Binance, perusahaan native crypto yang telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah terkait proyek CBDC adalah Ripple.
Pada September 2021, Ripple mengumumkan kemitraan dengan Otoritas Moneter Kerajaan Bhutan. Kolaborasi ini bertujuan menguji coba CBDC ritel dan grosir (wholesale). Tujuannya adalah menerbitkan dan mengelola Ngultrum digital, untuk kasus penggunaan pembayaran ritel serta pembayaran grosir dan lintas batas.
Kemudian pada November 2021, Ripple membentuk kemitraan dengan Republik Palau untuk mengembangkan mata uang digital nasional mereka sendiri atau stablecoin yang lebih ramah lingkungan di negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik itu.
Dalam perkembangannya pada 26 Juli lalu, proyek stablecoin Ripple dengan Palau telah memasuki tahap percontohan tahap satu. Adapun Palau Stablecoin (PSC), yang didukung dengan dolar Amerika Serikat (USD), diterbitkan pada XRP Ledger (XRPL).
Lalu pada 11 April lalu, Bank sentral Montenegro (CBCG) setuju berkolaborasi dengan Ripple. Kerja sama itu bertujuan mengembangkan strategi dan program percontohan untuk meluncurkan proyek CBDC atau stablecoin nasional negara tersebut.
Memasuki 15 Juni lalu, bank sentral Kolombia mengandalkan Ripple untuk mengeksplorasi kasus penggunaan teknologi blockchain. Bank sentral dengan Kementerian Teknologi Informasi dan Komunikasi Kolombia akan melakukan uji coba kasus penggunaan yang akan meningkatkan sistem pembayaran di negara itu menggunakan Platform CBDC Ripple.
Saat ditemui dalam acara Coinfest Asia 2023 pada 25 Agustus lalu, Rahul Advani, Policy Director Ripple APAC (Asia Pasifik), mengatakan bahwa Ripple terus berdiskusi dengan lusinan bank sentral di seluruh dunia, termasuk di Asia Pasifik dan Asia Tenggara, tentang penggunaan platform CBDC mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.