Sejak mencapai rekor tertingginya sepanjang masa (ATH) pada September 2021 silam, harga Algorand (ALGO) terus mengalami penurunan. Parahnya, tepat pada 17 Agustus lalu, harganya tergelincir ke level terendahnya sepanjang masa (ATL) yang baru di harga US$0,08.
Kendati saat ini belum ada indikasi tren bullish reversal, aksi breakout dari garis descending resistance jangka panjang dapat memicu kenaikan harga yang signifikan.
Harga Algorand (ALGO) Terjun ke Rekor Terendah Sepanjang Masa
Sejak mencapai puncak ATH-nya di US$2,99 pada September 2021, harga ALGO terus merosot. Aksi turun ini berlangsung di sepanjang garis descending resistance, yang hingga kini telah bertahan selama 700 hari. Dan baru-baru ini, tepatnya pada April 2023, harganya telah memvalidasi garis tersebut (ikon merah).
Meskipun harga ALGO sempat memantul di area support horizontal US$0,11, harganya akhirnya mengalami breakdown. Pada 17 Agustus, gelombang bearish melanda pasar kripto, dan harga ALGO pun harus terperosok hingga titik terendah sepanjang masa yang baru di US$0,08. Namun, meski telah tergelincir ke ATL baru, harga penutupan ALGO belum sampai berkisar di bawah area US$0,11. Oleh karena itu, potensi untuk bangkit kembali dan adanya tren bullish reversal masih tetap ada.
Sementara itu, indikator RSI mingguannya saat ini masih berada dalam zona abu-abu. RSI adalah indikator momentum yang kerap digunakan trader untuk mengecek apakah suatu pasar sudah overbought (terlalu banyak yang beli) ataukah oversold (terlalu banyak yang jual). Sehingga dari situ, mereka bisa menimbang kapan waktu yang tepat untuk mengakumulasi atau menjual aset. Apabila RSI berkisar di atas 50 dan trennya naik, berarti para bull masih unggul. Sementara RSI yang berkisar di bawah 50 menafsirkan kondisi yang sebaliknya.
Meski RSI ALGO saat ini bertengger di bawah 50 dan trennya turun, ada tanda-tanda yang menyiratkan sedang terjadi proses pembentukan bullish divergence (garis hijau). Fenomena ini muncul ketika kenaikan momentum menyertai penurunan harga. Menariknya lagi, hal ini biasanya menjadi tanda awal dari aksi tren bullish reversal. Namun, hingga saat ini, harga ALGO masih belum mengonfirmasi adanya divergence tersebut.
Usai Cetak ATL, ke Mana Arah Selanjutnya?
Karena harga saat ini berada di titik terendah sepanjang masa (ATL), penggunaan level Fib menjadi penting untuk menentukan level support berikutnya jika harga ALGO terus merosot.
Dengan mengukur kenaikan sebelumnya, level Fibonacci eksternal 1,61 berada di US$0,07. Oleh karena itu, harganya bisa menemukan support di sana jika penurunan terus berlanjut. Ini berarti ALGO akan membukukan penurunan tambahan sekitar 25% dari harganya saat ini.
Di sisi lain, bila ALGO mampu merebut kembali level US$0,11 dan berhasil breakout, hal ini dapat memicu lonjakan harga sebesar 200% hingga ke resistance berikutnya di level US$0,30.
Kesimpulannya, tren harga ALGO di masa mendatang akan sangat bergantung pada apakah ALGO berhasil merebut kembali area US$0,11 atau justru melanjutkan penurunan harganya. Dalam skenario ini, harganya dapat naik 200% jika ALGO berhasil mengeklaim level tersebut, namun jika penurunan terus berlanjut, diperkirakan akan terjadi penurunan 25%.
Bagaimana pendapat Anda tentang arah harga Algorand (ALGO) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
