Trusted

Rp135 Triliun Opsi BTC & ETH Kedaluwarsa Hari Ini, Apa Efeknya ke Pasar?

3 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Opsi BTC & ETH senilai lebih dari US$8 miliar kedaluwarsa hari ini, memicu potensi volatilitas jangka pendek.
  • Opsi BTC senilai US$7,24 miliar memiliki rasio put-to-call 0,73 dan harga maximum pain di US$86.000. Opsi ETH senilai US$808 juta memiliki harga maximum pain di US$1.900.
  • Sentimen jangka panjang tetap bullish, dan trader menargetkan strike BTC hingga US$110.000 untuk kedaluwarsa pertengahan 2025.
  • promo

Hari ini, Jumat (25/4), kontrak opsi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) senilai lebih dari US$8,05 miliar (sekitar Rp135 triliun) resmi kedaluwarsa—membuat pelaku pasar kripto bersiap menghadapi potensi volatilitas.

Trader dan investor diimbau mencermati peristiwa ini sebab volume dan nilai nominalnya yang besar, yang berpotensi memengaruhi tren harga jangka pendek. Meski demikian, rasio put-to-call dan titik maximum pain memberikan gambaran arah pergerakan pasar yang mungkin terjadi.

Rincian Opsi Bitcoin & Ethereum yang Kedaluwarsa Hari Ini

Nilai nominal opsi Bitcoin yang kedaluwarsa hari ini mencapai US$7,24 miliar. Berdasarkan data Deribit, 77.642 kontrak opsi BTC tersebut memiliki rasio put-to-call sebesar 0,73, menunjukkan lebih banyak posisi call dibandingkan put.

Harga maximum pain untuk kontrak ini berada di US$86.000—harga di mana sebagian besar trader akan mengalami kerugian finansial paling besar.

Expiring Bitcoin Options
Opsi Bitcoin yang Kedaluwarsa | Sumber: Deribit

Selain Bitcoin, sebanyak 458.926 kontrak opsi Ethereum juga akan kedaluwarsa hari ini, dengan nilai total US$808,3 juta. Opsi ini memiliki rasio put-to-call 0,74, dengan harga maximum pain di US$1.900.

Jumlah kontrak opsi Ethereum yang kedaluwarsa kali ini melonjak dibandingkan pekan lalu. Menurut laporan BeInCrypto, pekan lalu hanya terdapat 177.130 kontrak yang kedaluwarsa dengan nilai US$279,789 juta.

Expiring Ethereum Options
Opsi Ethereum yang Kedaluwarsa | Sumber: Deribit

Pada waktu publikasi, harga Bitcoin berada di US$93.471—jauh di atas titik maximum pain sebesar US$86.000. Sementara itu, Ethereum diperdagangkan di US$1.764, di bawah harga strike-nya US$1.900.

“BTC diperdagangkan di atas harga maximum pain, ETH di bawah. Posisi menjelang kedaluwarsa terlihat tidak selaras,” komentar analis Deribit.

Harga maximum pain seringkali bertindak sebagai “magnet” harga karena aksi smart money, sehingga baik Bitcoin maupun Ethereum berpotensi bergerak mendekati level-level tersebut.

Distribusi open interest untuk BTC dan ETH juga menunjukkan konsentrasi tinggi di sekitar harga tersebut: antara US$80.000–90.000 untuk BTC, dan US$1.800–2.000 untuk ETH. Ini mengindikasikan potensi konsolidasi atau volatilitas jangka pendek.

Polymarket: Peluang BTC Sentuh US$100.000 di April Hanya 16%

Menurut Deribit, banyak trader menjual opsi put BTC yang dijamin dengan uang tunai (cash-secured put), memanfaatkan stablecoin untuk meraih premi sambil bersiap membeli BTC di harga lebih rendah. Hal ini menunjukkan pandangan bullish jangka panjang.

Trader BTC di Deribit menunjukkan sentimen bullish jangka panjang, menjual cash-secured put menggunakan stablecoin untuk membeli saat harga turun sambil mengumpulkan imbal hasil,” tulis Deribit.

Analis Deribit juga mencatat bahwa open interest tertinggi untuk opsi BTC berada di harga strike US$100.000, menandakan ekspektasi kuat pasar terhadap pencapaian level ini.

Meski begitu, data dari platform prediksi Polymarket menunjukkan peluang hanya 16% bagi BTC untuk menyentuh US$100.000 pada bulan April ini.

Bitcoin price prediction
Prediksi Harga Bitcoin | Sumber: Polymarket

Data lainnya menunjukkan bahwa cumulative delta (CD) pada opsi BTC dan ETF terkait mencapai US$9 miliar. Ini mengindikasikan sensitivitas tinggi atas perubahan harga BTC dan potensi volatilitas akibat aksi lindung nilai dari para market maker.

Sentimen ini sejalan dengan analisis Kyle Chassé, yang menyebut bahwa hedge fund jarang bertaruh pada apresiasi harga jangka panjang BTC. Sebaliknya, mereka mengejar imbal hasil bebas risiko melalui arbitrase, dan akan menarik likuiditas begitu peluang itu hilang. Hal ini berisiko memperparah tekanan jual BTC.

Namun, analis Deribit juga mengungkap lonjakan beli atas opsi call Bitcoin untuk kedaluwarsa April hingga Juni 2025. Investor disebut menargetkan harga strike di kisaran US$90.000 hingga US$110.000, didorong oleh breakout harga BTC di atas US$89.000.

Sentimen bullish ini kemungkinan besar dipicu oleh fenomena FOMO (fear of missing out) setelah harga BTC sukses menembus US$90.000. Para analis juga menyoroti efek stabilisasi pasar dari keputusan Donald Trump mencabut kebijakan tarif impor pada 9 April lalu. Langkah ini diyakini mampu meredam volatilitas pasar global dan mendorong rotasi investasi dari emas ke aset kripto, sehingga turut menopang pemulihan harga Bitcoin.

Meski demikian, tidak semua aktivitas menjelang reli harga BTC berasal dari arus modal baru. Menurut analisis Tony Stewart dari Deribit, sekitar separuh dari pergerakan tersebut melibatkan strategi rolling up—yakni penyesuaian posisi yang sudah ada—menunjukkan langkah taktis para trader dalam menyikapi momentum pasar.

Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

lockridge-okoth.png
Lockridge Okoth
Lockridge Okoth adalah seorang jurnalis di BeInCrypto, dengan fokus pada perusahaan industri terkemuka seperti Coinbase, Binance, dan Tether. Dia mencakup berbagai topik, termasuk perkembangan peraturan dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN), aset dunia nyata (RWA), GameFi, dan cryptocurrency. Sebelumnya, Lockridge melakukan analisis pasar dan penilaian teknis aset digital, termasuk Bitcoin dan altcoin seperti Arbitrum, Polkadot, dan...
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori