Dampak transisi Ethereum yang sudah lama komunitas kripto nanti-nantikan semakin meluas. Perluasan itu telah menjangkau berbagai hal di industri kripto, tidak terkecuali pasar graphic card, terutama di kawasan Cina. Pasalnya, kartu tersebut sekarang sudah tidak bisa lagi berfungsi untuk menambang Ethereum yang sudah mengusung konsensus proof-of-stake.
Setelah The Merge Ethereum berhasil terlaksana awal bulan ini, harga graphics processing unit (GPU) di Cina telah jatuh ke “level terendah yang pernah ada”. SCMP melaporkan vendor-vendor graphic card di Cina merasakan gejolak harga unit kelas menengah dan kelas atas mereka selama dua bulan terakhir.
Ketika penambangan ETH masih memungkinkan dan bull market sedang dalam periode puncaknya, jumlah permintaan untuk model andalan Nvidia, yaitu GeForce RTX 3080 dan 3090, telah membuat harganya mencapai tiga kali lipat dari harga rekomendasinya. Namun, menurut merchant di pasar ritel elektronik Shanghai, jumlah permintaan dan harga unit tersebut telah merosot hampir 40% selama tiga bulan terakhir.
Surplus GPU Cina
Menurut salah satu merchant, selama periode puncak penambangan, orang-orang dari perusahaan mining masuk ke tokonya dengan uang mereka dan memborong semua graphic card yang tersedia.
“Tapi sekarang lihat toko-toko [di luar sana]. Tidak ada yang membeli komputer baru karena virus corona, apalagi yang ingin memasang kartu grafis baru,” tambahnya.
Kemudian, merchant lainnya mengatakan bahwa harga untuk beberapa model kartu tersebut sekarang sudah turun di bawah rekomendasi harga ecerannya. Selain itu, pada sebagian platform e-commerce Cina, para merchant juga sengaja menurunkan harga untuk graphic card kelas atas. Tujuannya tak lain adalah demi menarik minat para pembeli.
Kondisi yang sama juga melanda pasar barang bekas yang berkembang pesat untuk graphic card. Pasalnya, para gamer tetap enggan untuk membeli graphic card bekas para miner yang menggunakannya untuk penambangan kripto. Sebab, miner pastinya telah mengoperasikan kartu tersebut hampir 24 jam sehari, sehingga berpotensi menurunkan performa komponennya.
“Saya rasa tidak ada pengguna PC yang menginginkannya, tapi sulit untuk mengetahui apakah itu mining card [jika dilihat] dari luarnya [saja],” kata merchant tersebut.
Berkebalikan dengan pendapat tersebut, muncul juga argumen lain yang mengatakan bahwa graphic card yang digunakan untuk penambangan berjalan dalam kondisi yang stabil dengan voltase konstan, serta pendinginan yang memadai. Maka dari itu, spesifikasi semacam itu justru jauh lebih baik untuk menjaga kondisi hardware, ketimbang fluktuasi suhu dan daya yang terjadi selama bermain game.
Para Gamer Akhirnya Bisa Bersukacita
Sementara itu, sekarang gamer PC punya alasan untuk bersorak riang karena harga graphic card kini jauh lebih terjangkau. Hal itu pastinya berkat hype penambangan kripto yang sudah mereda—setidaknya untuk saat ini. Akan tetapi, di wilayah Barat yang jumlah permintaannya masih relatif tinggi justru tidak dapat memberikan harga yang murah. Hal itu terjadi karena rantai pasokannya masih mengalami gangguan.
Terlepas dari itu, faktor penyebab lainnya yang bisa menurunkan harga semakin dalam lagi adalah evolusi lini produk dan model-model baru yang memasuki pasar. Contohnya, seperti Nvidia yang pada pekan lalu baru saja mengumumkan graphic card seri RTX 4000. Rencananya, seri itu akan mereka rilis di berbagai toko pada 12 Oktober mendatang. Namun, harga unit-unit ini tidak akan murah, dengan model TX 4090 yang mereka banderol dengan harga eceran yang tergolong lumayan mahal, yakni US$1.600.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.