Lihat lebih banyak

Kerugian Bisnis Metaverse Milik Meta Tambah Bengkak Jadi Rp146,31 Triliun

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sampai kuartal tiga tahun ini, jumlah kerugian yang ditanggung oleh unit bisnis metaverse Meta Platforms mencapai US$9,43 miliar (sekitar Rp146,31 triliun).
  • Menurut proyeksi, di tahun depan, segmen bisnis metaverse Meta kemungkinan besar masih belum mampu mencetak keuntungan dan membalikkan keadaan.
  • Selain itu, nilai laba bersih Meta sejauh ini mengalami penurunan 36,23%, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
  • promo

Bisnis metaverse milik Meta Platform (induk usaha Facebook) masih belum mampu membalikkan keadaan. Segmen bisnis yang dijalankan oleh salah satu unit usaha Meta, yaitu Reality Labs, mencatatkan nilai kerugian yang terus membengkak. Sampai kuartal tiga tahun ini tercatat jumlah kerugian yang ditanggung oleh Reality Labs mencapai US$9,43 miliar atau sekitar Rp146,31 triliun.

Jumlah tersebut mengggelembung 36,98% dari periode yang sama tahun lalu. Saat itu, kerugian Reality Labs berada di level US$6,89 miliar. Naiknya pendapatan dari segmen bisnis tersebut tetap tidak mampu mengompensasi kenaikan biaya operasional, yang pada akhirnya tetap membuat tekanan dalam kinerja keuangan Meta.

Sepanjang 9 bulan yang berakhir di September, Reality Labs hanya mampu meningkatkan pendapatannya sebesar 2,57% menjadi US$1,43 miiliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,39 miliar. Sementara, jika dilihat secara kuartalan, pada kuartal tiga saja pendapatan Reality Labs malah ambruk 48,92%. Dari US$558 di kuartal tiga tahun lalu menjadi US$285 di kuartal tiga tahun ini.

Menurut proyeksi, di tahun depan, segmen bisnis metaverse Meta kemungkinan besar masih belum mampu mencetak keuntungan dan membalikkan keadaan. Chief Financial Officer (CFO) Meta, David Wehner, mengungkapkan kerugian operasional Reality Labs di tahun 2023 akan tumbuh secara signifikan secara year-on-year (yoy). Namun, ke depannya perusahaan berharap dapat mengakselerasi investasi di unit bisnis tersebut guna meningkatkan pendapatan operasional perusahaan dalam jangka panjang.

Hal tersebut dapat diartikan bahwa Meta bakal terus menggenjot investasinya untuk membangun metaverse dan bisnis turunannya yang dikelola oleh Reality Labs. Untuk itu, perusahaan melakukan penyesuaian belanja modal di tahun ini; dari sebelumnya sebesar US$30 – US$34 miliar menjadi US$32 – US$33 miliar hingga akhir tahun ini.

“Untuk belanja modal tahun 2023, perusahaan mengalokasikan dana sebesar US$34 miliar sampai US$39 miliar,” jelasnya.

Arahan Pemegang Saham Berbeda dengan Niatan Meta

Langkah yang akan dilakukan Meta sepertinya berseberangan dengan salah satu pemegang saham Meta, Altimeter Capital. Pasalnya, dalam rekomendasi yang ditujukan untuk Chief Executive Officer (CEO) Meta, Mark Zuckerberg, Altimeter Capital mengungkapkan bahwa Meta setidaknya bisa mengurangi alokasi belanja modal sebesar US$5 miliar setiap tahun untuk mengejar angka pendapatan.

Namun, pemahaman terkait efisiensi operasional perusahaan sepertinya Meta juga memiliki visi yang sama. Pada tahun 2023 mendatang, perusahaan akan membuat beberapa perubahan secara signifikan untuk menghemat biaya. Salah satunya adalah dengan menahan jumlah karyawan, memperkecil struktur di beberapa lini bisnis dan juga operasional, serta hanya mengalokasikan dana untuk pengembangan sumber daya manusia dengan prioritas tinggi.

Wehner menjelaskan dengan langkah tersebut, diproyeksikan jumlah karyawan Meta di akhir tahun 2023 akan setara dengan jumlah karyawan di kuartal 3 tahun ini.

“Perusahaan telah meningkatkan pengawasan pada semua biaya operasional. Tetapi, langkah tersebut mengikuti siklus investasi sehingga dibutuhkan waktu untuk bisa mencapai semuanya sesuai dengan target.”

David Wehner (CFO Meta Platforms)

Laba Bersih Anjlok 36,23%

Jika dilihat secara keseluruhan, keuntungan Meta selama periode Januari hingga September 2022 juga ikut anjlok sebanyak 36,23%; tepatnya menjadi US$18,54 miliar. Padahal, dari periode yang sama tahun lalu, Meta masih sanggup mencatatkan laba sebesar US$29,08 miliar. Statisnya angka pendapatan perusahaan secara konsolidasian diduga menjadi salah satu penyebab anjloknya keuntungan Meta.

Pendapatan Meta secara keseluruhan di September mencapai US$84,44 miliar. Sementara di periode yang sama tahun lalu, pendapatan perusahaan berada di level US$84,25 miliar. Lalu, total biaya dan pengeluaran mengalami peningkatan dari US$50,09 miliar menjadi US$61,89 miliar.

Bagaimana pendapat Anda tentang kerugian bisnis metaverse Meta? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori