Lihat lebih banyak

Ketua SEC Sebut Bitcoin adalah Komoditas, Beragam Diskusi Muncul dalam Komunitas Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Gary Gensler, ketua SEC AS, menegaskan kembali pandangan SEC bahwa Bitcoin adalah komoditas.
  • Baginya, Bitcoin seharusnya diatur di bawah kewenangan CTFC. Meski demikian, ia tidak mengomentari aset kripto lainnya.
  • Pernyataan ini menimbulkan diskusi hangat dari berbagai pihak. Mulai dari Michael Saylor, hingga Sam 'SBF' Bankman-Fried.
  • promo

Gary Gensler, Ketua Komisi Sekuritas & Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), menegaskan kembali pandangan SEC bahwa Bitcoin adalah komoditas. Pernyataan ini menimbulkan diskusi hangat, mulai dari nasib ETF Bitcoin spot Grayscale hingga tafsiran Sam Bankman-Fried (SBF).

Dalam wawancara dengan CNBC pada hari Senin (27/6), Ketua SEC memilih Bitcoin sebagai contoh cryptocurrency yang harus diatur di bawah Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC), tetapi tidak mengomentari kripto lainnya.

“Beberapa, seperti Bitcoin, dan itulah satu-satunya yang akan saya katakan, karena saya tidak akan membicarakan salah satu dari token-token ini; pendahulu saya dan yang lain mengatakan bahwa ini adalah komoditas,” jelas Gary Gensler.

Dia menambahkan, bagaimanapun, banyak aset keuangan kripto memiliki atribut kunci dalam ranah sekuritas. Kesamaan utama di antara keduanya adalah gagasan bahwa publik yang berinvestasi berharap untuk mendapatkan return.

Seperti yang telah diketahui, kerangka peraturan seputar cryptocurrency dan aset digital di AS berpusat pada interpretasi mana yang berfungsi sebagai sekuritas seperti saham, dan mana yang beroperasi sebagai komoditas seperti emas.

Posisi Ethereum & Stablecoin di Mata SEC

Pihak SEC sebelumnya sempat menyinggung perihal status Bitcoin dan Ethereum. Namun dalam kesempatan terbaru ini, Ketua SEC hanya menyebutkan Bitcoin dan sebelumnya pada 10 Juni 2022 menghindari untuk menjawab pertanyaan tentang Ethereum secara khusus.

Pada Juni 2018, William Hinman selaku direktur SEC pada Divisi Keuangan Perusahaan, mengatakan bahwa dia yakin Bitcoin dan Ethereum harus tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas karena setiap kripto itu cukup terdesentralisasi dan tidak memiliki pihak pusat yang menjadi faktor penentu dalam perusahaan.

Mengenai masalah pengaturan aset digital di AS, Ketua SEC mengatakan bahwa hal ini merupakan upaya ganda antara CFTC dan SEC, tetapi ada juga tumpang tindih dengan regulator perbankan dalam hal menangani stablecoin

Dia melanjutkan bahwa banyak kripto yang berpotensi tidak patuh dan bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk benar-benar melindungi publik yang berinvestasi.

Michael Saylor Beri Tanggapan Positif

Pandangan Ketua SEC tentang Bitcoin dilihat sebagai hal yang positif bagi co-founder & CEO MicroStrategy, Michael Saylor, yang juga seorang Bitcoin Maximalist.

Dia membagikan cuplikan dari pernyataan Gary Gensler sambil menulis, “Bitcoin adalah komoditas yang penting untuk setiap aset cadangan perbendaharaan. Hal ini memungkinkan politisi, pemerintah, hingga institusi untuk mendukung Bitcoin sebagai aset teknologi dan digital dalam menumbuhkan ekonomi dan memperluas hak milik dan kebebasan untuk semua.”

Michael Saylor juga melempar cuitan bahwa Bitcoin adalah satu-satunya cryptocurrency dengan tingkat investasi.

Sementara itu, Eric Weiss, founder & Chief Investment Officer Blockchain Investment Group, mencatat bahwa Ryan Gensler adalah Ketua SEC kedua yang mendeklarasikan Bitcoin sebagai komoditas. Sehingga, hampir tidak mungkin untuk mengubah klasifikasi ini di masa depan.

Menakar Nasib ETF Bitcoin Spot Grayscale

Pernyataan tersebut turut memicu diskusi tentang upaya Grayscale dalam mengubah Bitcoin Trust atau GBTC yang mereka kelola menjadi exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot. Sebagai informasi, tenggat waktu akhir bagi SEC dalam memutuskan untuk menyetujui atau tidak ETF Bitcoin spot Grayscale adalah pada 6 Juli mendatang.

James Seyffart, seorang analis ETF di Bloomberg Intelligence, menulis di Twitter bahwa sementara pernyataan Ketua SEC positif untuk Bitcoin, mungkin tidak cukup untuk melihat ETF Bitcoin spot Grayscale disetujui pada minggu depan.

“Ini bukan hal baru dari Gensler, tapi menurut saya ini positif. Sayangnya, ini tidak cukup untuk persetujuan konversi GBTC menjadi Bitcoin ETF spot. Peluang persetujuan SEC minggu depan (atau minggu ini) mendekati nol menurut pendapat kami,” jelas analis ETF di Bloomberg Intelligence itu.

Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg, turut memberikan komentar serupa. Dia mencatat hanya melihat peluang 0,5% bahwa SEC akan menyetujui konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot.

SBF Mencoba ‘Menghibur Diri’

Menarik untuk diamati, founder & CEO crypto exchange FTX, Sam Bankman-Fried (SBF) ikut berkomentar terkait hal ini. Dia merespon cuitan Bitcoin Magazine yang menulis bahwa, “Ketua SEC mengatakan Bitcoin adalah satu-satunya cryptocurrency yang merupakan komoditas.”

SBF lantas menanggapi tweet itu dengan mengatakan, “Untuk lebih jelasnya, dia [Ketua SEC] mengatakan BTC adalah satu-satunya cryptocurrency yang ia rasa nyaman untuk dikatakan sebagai komoditas, sementara banyak yang lainnya merupakan sekuritas. [Pernyataan Ketua SEC] itu tidak membahas secara eksplisit apa yang lainnya.”

Sehubungan cuitan SBF, penulis buku The Bitcoin Standard, Saifedean Ammous yang seorang Bitcoin Maximalist, merespon, “Interpretasi yang jelas di sini adalah, bahwa [Bitcoin] itu satu-satunya yang dia katakan dengan nyaman adalah komoditas, karena [Bitcoin] itu satu-satunya yang merupakan komoditas. Namun, saya mengerti mengapa Anda menjangkau interpretasi yang kurang jelas.”

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori