Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia secara gradual terus mengembangkan inovasi teknologi, termasuk metaverse, di dalam berbagai aspek layanannya. Ketua Tim Inovasi, Pengembangan dan Harmonisasi Layanan dan Aplikasi SPBE Direktorat layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kominfo, Chairina, mengatakan teknologi metaverse memiliki banyak manfaat yang salah satunya bisa digunakan dalam proses manasik haji.
Pemanfaatan teknologi terkini yang menjadi bagian dari visi Indonesia Digital diakuinya bakal terus dikedepankan untuk membangun pemerintahan, masyarakat, dan ekonomi digital yang mumpuni.
Saat diskusi yang digelar oleh Kementerian PANRB, Chairina menyebut metaverse kelak bisa sangat membantu calon jamaah haji.
“Diskusi terkait blueprint metaverse sudah dilakukan. Seperti untuk penggunaan manasik haji, misalnya. Di sana, para calon jamah haji bisa merasakan lingkungan di sekitar Mekah maupun Ka’bah. Hal itu sangat membantu saat melaksanakan ibadah haji nantinya,” jelas Chairina.
Meskipun demikian, dia mengakui bahwa untuk saat ini, penerapan teknologi tersebut masih banyak menimbulkan pertanyaan. Hal itu bisa dimaklumi, karena definisi terkait metaverse sendiri belum diputuskan secara detail oleh pemerintah.
Namun, dalam 10 hingga 15 tahun ke depan, bukan tidak mungkin generasi mendatang akan memiliki kedekatan dengan teknologi tersebut, sehingga menjadi lebih mudah untuk mengimplementasikannya.
Pemanfaatan teknologi untuk ibadah keagamaan juga pernah digaungkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Beberapa tahun lalu, Imam Besar Masjidil Haram, Syeikh Abdurrahman Sudais, merilis proyek virtual yang memungkinkan masyarakat dunia bisa melihat salah satu simbol suci yang dihormati di Mekah, yaitu Hajar Aswad.
Selain Metaverse, Blockchain Juga Sedang Dikaji
Di samping itu, pemanfaatan ruang Web3 sepertinya juga bakal digodok lebih matang oleh pemerintah Indonesia. Chairina juga mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian terkait pemanfaatan blockchain untuk layanan pemerintah.
Walaupun bukan blockchain publik yang bakal digarap, tetapi paling tidak secara perlahan pemerintah Indonesia terus menunjukkan sikap positifnya terhadap pengembangan teknologi virtual.
Menurut Chairina, kajian awal yang saat ini tengah dilakukan adalah terkait pemanfaatan blockchain tertutup untuk bisa terintegrasi dengan layanan masyarakat.
“Hal itu perlu dilakukan untuk memastikan keamanan data,” tambah Chairina.
Pemerintah Indonesia Siap Genjot AI
Perihal pemanfaatan artificial intelligence (AI) yang masif dibiakkan oleh raksasa teknologi dunia juga tidak luput dari pantauan pemerintah Tanah Air.
Chairina mengatakan, Kominfo berencana mendorong integrasi AI ke layanan masyarakat melalui chatbot pintar. Oleh karena itu, pihaknya bakal menyiapkan database yang dibutuhkan oleh chatbot sebagai bahan pembelajaran untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Dirinya memastikan bahwa teknologi tersebut akan memiliki sumber informasi yang valid dan tetap terbatas.
Bagaimana pendapat Anda tentang inisiatif dari Kominfo memanfaatkan metaverse untuk manasik haji? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.