Lihat lebih banyak

Komunitas Kripto Sambut Positif Sikap Hong Kong terhadap ETF Bitcoin Spot

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Co-founder BitMEX, Arthur Hayes, mengaku gembira atas langkah Hong Kong yang tengah mengkaji aturan untuk produk ETF kripto spot.
  • Sementara itu, Lark Davis, seorang influencer kripto, mengatakan bahwa sikap tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah Cina tidak ingin kehilangan peluang keuntungan atas ETF Bitcoin spot.
  • Banyak pihak yang bersemangat melihat sikap Hong Kong terhadap ETF Bitcoin spot, karena bisa jadi hal itu akan memantik pertumbuhan yang lebih masif lagi di wilayah Asia.
  • promo

Sikap regulator Hong Kong yang semakin terbuka terhadap aset digital disebut akan berpengaruh positif terhadap harga Bitcoin (BTC). Salah satu pendiri crypto exchange BitMEX, Arthur Hayes, mengaku gembira atas langkah Hong Kong yang tengah mengkaji aturan untuk produk ETF yang berinvestasi langsung dalam aset kripto, seperti Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH).

Dalam unggahan di X (Twitter), Hayes mengatakan langkah tersebut memperlihatkan pertarungan ekonomi antara Cina dan Amerika Serikat (AS) yang pada akhirnya bakal berpengaruh positif terhadap harga Bitcoin.

Tidak hanya itu, lanskap pertarungan industri kripto di seluruh dunia juga berpotensi bakal berubah. Cina, yang selama ini dikenal menutup diri terhadap aset kripto dan non-fungible token (NFT), ternyata diam-diam memiliki tertarikan khusus terhadap inovasi aset digital, dan hal itu dilakukan melalui salah satu wilayah administrasi khususnya, yaitu Hong Kong.

“Jika Amerika Serikat memiliki manajer aset proksinya, BlackRock yang merilis ETF. Maka, Cina juga memerlukan manajer aset proksinya untuk meluncurkan ETF juga. Perang ekonomi AS vs Cina sangat bagus untuk BTC,” ungkapnya.

Meskipun pengajuan ETF Bitcoin spot milik BlackRock belum mendapatkan kepastian, namun munculnya proposal perusahaan dalam daftar Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC) dipandang sebagai titik terang dari persetujuan produk yang sudah ditunggu oleh banyak investor kripto tersebut.

Hayes curiga, jika salah satu pihak benar-benar membiarkan banyak pedagang ritel untuk meninggalkan sistem fiat, maka pihak lain akan membuka gerbang untuk menangkap peluang tersebut.

Pemerintah Cina Manfaatkan Hong Kong agar Tak Kehilangan Peluang

Sikap Hong Kong yang terus mengeksplorasi berbagai kemungkinan yang bisa diterapkan dalam industri kripto juga dipandang positif oleh influencer kripto Lark Davis. Dia ikut turun ke X dan mengatakan bahwa sikap tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah Cina tidak ingin kehilangan peluang keuntungan atas ETF Bitcoin spot.

Ditambah, pandangan Hong Kong terhadap AS sepertinya sama dengan Cina. Keduanya berniat untuk bisa mengungguli AS lewat mata uang digital. Belum lama ini, para ahli digital ekonomi di Hong Kong mendesak regulator untuk segera menerbitkan stablecoin yang dipatok dalam dolar Hong Kong (HKD). Inisiatif itu muncul untuk bisa melawan dominasi stablecoin lain yang sudah lebih dulu meluncur yang menggunakan paritas dolar AS, seperti USD Coin (USDC) maupun Tether (USDT).

Influencer kripto lainnya, George Tung, dalam sebuah laporan mengatakan jika Hong Kong mengeluarkan ETF (kripto spot), banyak warga Cina yang akan rela mengeluarkan uang untuk membelinya. Menurutnya, itulah keindahan dari Bitcoin dan aset kripto. Hal tersebut tercipta untuk seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya untuk AS.

“Oleh karena itu, tidak mungkin untuk melarangnya. Itu juga mengapa kurva adopsi [Bitcoin] lebih cepat dari adopsi telepon seluler dan juga internet, karena kita memiliki 8 miliar orang untuk masuk,” jelas Tung.

Cina Pemegang Bitcoin Terbesar setelah India

Menariknya, walau ketat terhadap aset kripto, pada tahun lalu, jumlah kepemilikan Bitcoin di Cina menjadi yang tertinggi kedua di dunia. Berdasarkan data CoinShares, 27,8 juta orang di Cina sudah memiliki Bitcoin.

Grafik kepemilikan Bitcoin | Sumber: CoinShares

Posisi tersebut berada di bawah India yang memiliki porsi 85,5 juta. Sementara itu, Amerika Serikat berada di posisi ketiga dengan jumlah kepemilikan Bitcoin sebanyak 20,5 juta. Hal itu menandakan bahwa minat investasi terhadap kripto, khususnya Bitcoin, di Cina masih subur.

“Kami memiliki 8 juta alamat dengan lebih dari US$1.000 [Bitcoin],” tambah Tung.

Maka dari itu, banyak pihak yang bersemangat melihat sikap Hong Kong terhadap ETF Bitcoin spot, karena bisa jadi hal itu akan memantik pertumbuhan yang lebih masif lagi di wilayah Asia.

Bagaimana pendapat Anda tentang tanggapan dari komunitas kripto atas sikap Hong Kong terhadap ETF Bitcoin spot? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori