Lihat lebih banyak

Korban Hamas Tuduh Binance Fasilitasi Aktivitas Pencucian Uang untuk Aksi Kekerasan

2 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Beberapa individu yang mengaku sebagai korban Hamas menuntut Binance lantaran ikut terlibat memfasilitasi aksi kekerasan.
  • Raksasa crypto exchange ini dituduh izinkan Hamas lakukan perdagangan di platform Binance, yang akhirnya membuat kelompok itu punya kemampuan melakukan aksi kekerasan.
  • Binance sudah sering kali mengklarifikasi mereka justru membantu penegak hukum untuk membekukan akun yang dicurigai melakukan pencucian uang.
  • promo

Sengketa Binance dengan Kelompok Pejuang Pembebasan Palestina (Hamas) masih berlanjut. Setelah sebelumnya crypto exchange terbesar di dunia ini terlibat dalam aktivitas pendanaan bagi kelompok teror oleh otoritas Amerika Serikat (AS), kali ini beberapa individu yang mengaku sebagai korban Hamas menuntut Binance lantaran ikut terlibat memfasilitasi aksi kekerasan.

Laporan Bloomberg menyebutkan Judith Raanan sebagai salah satu pihak penggugat. Dia mengaku sempat disandera dan dibebaskan oleh Hamas pada 20 Oktober 2023. Selain Binance, Judith Raanan turut mengggugat Iran serta Suriah di Pengadilan federal Manhatttan, AS, dengan kasus yang sama.

Aksi ini dipercaya akan memperkuat keyakinan regulator penegak hukum AS terhadap mantan pimpinan Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao yang akan menghadapi persidangan atas pelanggaran Undang-Undang (UU) Perbankan pada bulan Februari mendatang.

Meskipun CZ dan Binance sudah mengaku bersalah terhadap tuduhan yang dilayangkan Departemen Kehakiman (DOJ) AS atas tindakan pencucian uang dan sudah membayar denda sebesar US$4,3 miliar, gugatan terbaru yang dilayangkan Judith Raanan, Keluarga Glisko, dan Jeffrey Ludmir, dipercaya akan menambah panjang proses hukum terhadap mereka.

Dalam aduannya, Judith Raanan menuduh Binance mengizinkan Hamas melakukan perdagangan di platform Binance, yang pada akhirnya membuat kelompok itu memiliki kemampuan melakukan tindak kekerasan.

Menanggapi hal tersebut, pengacara Binance belum memberikan pernyataan terkait tuduhan yang dilatangkan oleh Judith Raanan.

Korban Berharap Dapat Ganti Rugi yang Besar

Pengacara korban, Robert Seiden, optimistis bahwa pengadilan akan berpihak kepada kliennya. Pasalnya, setiap korban berhak untuk mendapatkan ganti rugi yang besar berdasarkan hukum AS, utamanya dari UU Anti-Terorisme.

“Kami telah menangani gugatan ini selama berminggu-minggu dan percaya bahwa siapapun yang membantu terorisme harus bertanggung jawab,” jelas pengacara korban.

Dalam klaim yang dibuat oleh pemerintah saat kasus Binance pertama kali muncul, Brigade Al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas disebut menggunakan Bitcoin (BTC) untuk menggalang dana demi memperjuangkan pembebasan Palestina.

Setidaknya, terdapat 1,1 juta transaksi senilai total US$899 juta dilakukan oleh orang-orang yang berdomisili di Iran dan melanggar sanksi AS. Menurut para penggugat, dari situlah kiprah Binance dalam membantu aktivitas Hamas terkait.

Menurut data di market, harga native token Binance (BNB) terkoreksi 2,93% dalam 24 jam terakhir ke leve US$297,58.

Negara Iran juga disebut ikut menjadi aktor penting dalam tindakan Hamas.Mereka disebut secara konsisten memberikan dana sekitar US$100 juta setiap tahun untuk mendanai operasional Hamas.

Binance: Kelompok Kriminal Tak Gunakan Identitas Asli

Binance sudah sering kali mengklarifikasi bahwa pihaknya justru membantu penegak hukum untuk membekukan akun yang dicurigai melakukan pencucian uang. Misalnya, seperti saat mereka diminta pemerintah Israel menghentikan sejumlah akun yang diduga memiliki hubungan dengan Hamas.

Kala itu, Binance mengatakan pelaku kejahatan tidak mendaftarkan akun mereka dengan nama kelompok kriminalnya. Oleh karena itu, setiap pemblokiran maupun pembekuan yang dilakukan pasti adalah hasil kerja sama dengan penegak hukum.

Binance pun mengeklaim hampir setengah dari jumlah tim kepatuhan mereka ikut dalam pengendalian sanksi; seperti pencucian uang, penyaringan nama, Kenali Pelanggan Anda (KYC), dan pemantauan secara on-chain.

Pada Oktober 2023, pemerintah Israel meminta Binance menangguhkan 100 akun yang diduga berhubungan dengan Hamas. Aksi itu dilakukan di tengah pengakuan Hamas yang menyebut bahwa kelompoknya tidak lagi melakukan pengumpulan dana melalui aset kripto, khususnya BTC demi melindungi para pendonor.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori