Trusted

Lakukan Penangguhan Sepihak, Dasset Ajukan Likuidasi Sukarela

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dasset, crypto exchange asal Selandia Baru, dikabarkan tengah mengajukan likuidasi sukarela atas seluruh asetnya.
  • Meski mengeklaim akan menyelesaikannya sesegera mungkin, proses likuidasi Dasset diprediksi bakal berlangsung cukup rumit.
  • Kabar ini menjawab pertanyaan banyak pelanggan yang telah mengalami kehilangan akses perdagangan dan akun pribadinya sejak 3 bulan yang lalu.
  • promo

Dasset, crypto exchange asal Selandia Baru, dikabarkan tengah mengajukan likuidasi sukarela atas seluruh asetnya. Dasset menunjuk firma akuntan global Grant Thornton sebagai likuidator platform miliknya. Kabar ini menjawab pertanyaan banyak pelanggan yang telah mengalami kehilangan akses perdagangan dan akun pribadinya sejak 3 bulan yang lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Russell Moore, selaku National Managing Partner Grant Thornton, menjelaskan dirinya memahami kekecewaan para pengguna dan kreditur dengan likuidasi Dasset. Namun, perusahaan mengaku akan menyelesaikan masalah tersebut sesegera mungkin.

Dia juga mengakui bahwa proses likuidasi Dasset sendiri cukup rumit lantaran terdapat pihak ketiga yang terlibat dan ada hampir 100 jenis aset digital yang termasuk dalam aset untuk dilikuidasi.

“Kami akan bekerja dengan manajemen perusahaan dan pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah dengan segera. Pembaruan akan dilakukan kepada seluruh pemangku kepentingan sesering mungkin,” ungkap Moore dalam keterangan resmi.

Manajemen Dasset sampai saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi di laman ataupun media sosialnya. Namun, dalam laman Grant Thornton, tim Dasset menjadikan turunnya nilai aset kripto yang terjadi secara signifikan sebagai alasan untuk menempuh langkah tersebut.

Dasset Alihkan Asetnya ke Luar Negeri

Melalui keterangannya juga disebutkan bahwa saat ini, prioritas likuidator adalah mengamankan seluruh aset digital Dasset yang telah dialihkan ke lembaga kustodian di luar negeri. Hingga proses ini selesai, Grant Thornton mengaku tidak bisa memastikan apakah akan tersedia dana yang cukup untuk membayar pengguna individu dan juga kreditur.

Oleh karenanya, pihak likuidator juga akan melakukan investigasi menyeluruh; misalnya tinjauan operasi, manajemen hingga aktivitas Dasset lainnya. Selain itu, proses penyelidikan juga akan mengonfirmasi jumlah terutang dan aset yang tersedia untuk dikembalikan pada pengguna dan kreditur.

Insiden ini menjadi peristiwa terbaru yang terjadi di dalam industri kripto. Berdasarkan laporan dari Herald, selama lebih dari 3 bulan, pengguna Dasset tidak mendapatkan penjelasan dari Dasset terkait penangguhan akun dan juga transaksi perdagangan. Jumlah saldo yang dimiliki oleh para pengguna pun beragam, mulai dari NZ$3.000 hingga NZ$230.000.

Namun, Direktur Dasset, Stephen Macaskill, akhirnya mengakui bahwa perusahaan telah melakukan likuidasi secara sukarela.

Kehilangan Akses Perbankan

Macaskill juga mengatakan bahwa sejak Januari tahun ini, Dasset belum memiliki entitas perbankan yang bisa diajak kerja sama secara stabil sembari menyebut bahwa bank tidak menyukai industri kripto.

Hal itu menandai bahwa musim dingin kripto juga terjadi di Selandia Baru. Entitas perbankan yang selama ini menjadi mitra perusahaan mulai menarik diri untuk menghindari terjadinya efek yang tidak diinginkan.

Salah satu investor yang juga pemilik 33% saham di Dasset, yaitu Fran Strajnar, juga mengaku bernasib sama dengan pelanggan lainnya. Dia memilki NZ$230 ribu yang terkunci di platform.

Menariknya, mitra Dasset, Bittrex, Inc., sekitar 3 bulan ke belakang sudah mengajukan kebangkrutan lebih dulu. Usai digugat oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), Bittrex dan entitas afiliasinya menyatakan bangkrut dan menyebut bahwa peristiwa itu tidak akan berdampak pada pelanggan non-AS.

Entah ada hubungannya atau tidak dengan Dasset, namun keduanya pernah mengumumkan kemitraan pada Juni 2020. Melalui kemitraan itu, Dasset bermaksud memanfaatkan luasnya akses Bittrex untuk bisa memberikan layanan perdagangan yang jauh lebih murah dan likuid.

“Dengan kemitraan ini, Dasset dan Bittrex bisa membawa standar internasional ke wilayah Oseania, Baik soal harga biaya dan juga pemilihan aset,” jelas Macaskill kala itu.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori