Lihat lebih banyak

Usai Digugat SEC dan Keluar dari Market AS, Kini Bittrex Ajukan Kebangkrutan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Setelah digugat oleh SEC AS, Bittrex Inc. dan beberapa perusahaan afiliasinya akhirnya menyatakan bangkrut pada hari Senin (8/5).
  • Namun, pengajuan kebangkrutan ini tidak akan berdampak bagi market non-AS dan Bittrex Global akan terus beroperasi seperti biasa untuk pelanggan di luar Amerika Serikat.
  • Bittrex mencatat bahwa aset dan liabilitas mereka masing-masing hingga sebanyak US$1 miliar dan diperkirakan ada lebih dari 100.000 kreditur.
  • promo

Bittrex Inc. dan beberapa perusahaan afiliasinya menyatakan bangkrut pada hari Senin (8/5). Hal ini terjadi setelah mereka menutup operasi di Amerika Serikat (AS) pada akhir April lalu, sebagai tanggapan atas tindakan keras dari regulator di Negeri Paman Sam.

Entitas terkait seperti Desolation Holdings LLC, Bittrex Malta Holdings Ltd, dan Bittrex Malta Ltd, juga mengalami kebangkrutan. Namun, Bittrex Global akan terus beroperasi seperti biasa untuk pelanggan di luar Amerika Serikat.

Pengajuan kebangkrutan Bab 11 itu terjadi kurang dari sebulan setelah Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menuduh bahwa platform kripto Bittrex telah melanggar undang-undang (UU) yang terkait produk sekuritas (efek) selama bertahun-tahun. Selain itu, perusahaan juga menyebutkan bahwa pengajuan kebangkrutan tersebut tidak berdampak pada operasi non-AS mereka,

Diperkirakan Ada Lebih dari 100.000 Kreditur

Bagi para pengguna yang tidak menarik aset mereka sebelum penutupan operasi, Bittrex bermaksud meminta pengadilan kebangkrutan untuk mengaktifkan akun-akun tersebut sesegera mungkin. Sehingga, pelanggan yang memenuhi persyaratan peraturan yang diperlukan dapat menarik aset mereka.

Bittrex mencatat bahwa aset dan liabilitas mereka masing-masing hingga sebanyak US$1 miliar. Sementara itu, diperkirakan ada lebih dari 100.000 kreditur.

Sebagai informasi, Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) di Departemen Keuangan Amerika Serikat berpotensi menjadi kreditur tanpa jaminan terbesar di Bittrex. Pasalnya, platform kripto yang berdiri pada tahun 2014 itu berutang sekitar US$24 juta dari penyelesaian sebelumnya karena gagal mencegah pelanggan yang berasal dari Iran, Kuba, dan negara-negara lain yang terkena sanksi untuk menggunakan Bittrex.

Bittrex Sempat Digugat SEC sebelum Nyatakan Bangkrut

Sebagai pengingat, SEC pada 17 April lalu menggugat Bittrex di pengadilan federal Amerika Serikat pada bulan lalu. Instansi yang dipimpin Gary Gensler ini menuduh bahwa Bittrex melanggar aturan regulator dari 2017 hingga 2022 sambil menghasilkan pendapatan setidaknya US$1,3 miliar.

SEC mengatakan bahwa Bittrex terkadang bertindak sebagai agen pialang, exchange, dan kliring, tetapi tidak mendaftarkan diri mereka ke SEC.

Dalam hal ini, SEC menyebut terdapat 6 kripto yang dikategorikan sebagai sekuritas. Hal itu meliputi Algorand (ALGO), OMG, DASH, Token Monolith (TKN), NAGA (NGC), dan IHT Real Estate Protocol (IHT).

Selain itu, Bittrex juga dituduh sengaja menghapus pernyataan bermasalah dari beberapa aset kripto dengan memberikan informasi pada tim listing untuk meninjau semua unggahan di media sosial. Lalu, mereka pun menghapus semua tweet yang spekulatif atau mendorong terjadinya kenaikan harga demi menghindari pengawasan peraturan dari SEC.

Gary Gensler mengatakan tuntutan hukum terhadap Bittrex memperjelas bahwa market kripto menderita karena kurangnya kepatuhan terhadap peraturan yang sudah ada.

“Bittrex dan penerbit kripto yang mengetahui aturan, berusaha keras untuk menghindarinya dengan mengarahkan informasi untuk menghindari pengawasan,” jelas Gary Gensler.

Tuduh SEC Tidak Berikan Informasi yang Jelas

SEC kripto crypto Amerika Serikat AS Regulasi Bittrex

Namun, Bittrex membantah tuduhan SEC dalam sebuah pernyataan. Mereka mengaku menyediakan platform perdagangan untuk aset digital, bukan sekuritas. Mereka juga mengklaim tidak menawarkan produk apa pun yang merupakan kontrak investasi.

“Selama lebih dari 5 tahun, dan meskipun ada banyak permintaan khusus untuk melakukannya, SEC tidak akan memberikan pemberitahuan tentang perilaku tertentu yang dianggap melanggar UU sekuritas federal,” jelas pihak Bittrex.

Bittrex mengaku beberapa kali meminta SEC untuk memberi tahu aset digital apa yang dianggap sebagai sekuritas. Namun, SEC dituduh menolak untuk melakukannya.

Mereka menilai bahwa tindakan SEC akan secara langsung dan substansial merugikan pengembangan teknologi blockchain di Negeri Paman Sam.

Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi Bittrex yang kini bangkrut? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori