Lihat lebih banyak

Langgar Aturan Anti Pencucian Uang, Bittrex Diganjar Denda US$29 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bittrex bersedia membayar US$29 juta untuk sanksi pelanggaran operasional terkait aturan anti pencucian uang.
  • Menurut ketentuan penyelesaian, FinCEN akan mentransfer US$24 juta ke OFAC setelah menerima US$29 juta dari Bittrex.
  • Denda ini dijatuhkan karena Bittrex melayani pelanggan dari Kuba, Suriah, Iran, Sudan, dan wilayah Krimea.
  • promo

Kementerian Keuangan Amerika Serikat mengatakan bahwa bursa kripto Bittrex bersedia membayar US$29 juta untuk sanksi atas pelanggaran operasional di sejumlah negara yang bersengketa dan terkait dengan aturan anti pencucian uang (anti-money laundering / AML).

Kantor Pengendalian Aset Asing (Office of Foreign Assets Control / OFAC) Kementerian Keuangan AS dan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (Financial Crimes Enforcement Network / FinCEN) masing-masing mengenakan denda sekitar US$24juta dan US$29 juta terhadap Bittrex.

Menurut ketentuan penyelesaian, FinCEN akan mentransfer US$24 juta ke OFAC setelah menerima US$29 juta dari Bittrex. Secara efektif, Bittrex harus membayar denda US$29 juta. Bittrex, dalam pernyataannya, mengaku lega karena akhirnya masalah dengan FinCEN dan OFAC selesai.

Menurut laporan Reuters pada har Rabu (12/10), Bittrex memperbolehkan orang-orang di Kuba, Suriah, Iran, Sudan, dan wilayah Krimea yang dilarang untuk melakukan jual-beli mata uang digital sebesar US$263,5 juta antara Maret 2014 hingga Desember 2017.

FinCEN menemukan fakta bahwa sejak Februari 2014 hingga Desember 2018, Bittrex tidak mempertahankan program anti-pencucian uang yang efektif. Program AML Bittrex disebut gagal mengatasi risiko yang terkait dengan produk dan layanan yang mereka tawarkan, termasuk kripto yang ditingkatkan anonimitas.

Kabar ini datang di tengah kripto dan aset digital lainnya yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir dan semakin terikat dengan regulasi di berbagai negara. Urgensi kehadiran regulasi semakin mendesak dalam rangka mengawasi risiko yang sebelumnya tidak diatur.

Modus Transaksi di Bittrex

Para pengguna Bittrex di Iran disebut menggunakan alamat dan paspor negara mereka untuk melakukan verifikasi identitas.

“Ketika perusahaan kripto gagal mengontrol termasuk menyaring pelanggan di daerah yang terkena sanksi, ini menjadi kendaraaan bagi ‘penumpang gelap’ yang mengancam keamanan nasional AS,” jelas Direktur OFAC, Andrea Gacki.

Setidaknya, OFAC menemukan 116.421 pelanggaran terhadap program sanksi AS selama tiga tahun. Sejumlah perusahaan tampaknya tidak memiliki kontrol internal untuk sanksi semacam ini hingga Oktober 2017.

Bukan Kali Pertama Sanksi Dijatuhkan

Pemberian sanksi kepada entitas kripto atas tindakan money laundering bukanlah kali ini terjadi. Sebelumnya pada 2020, FinCEN untuk pertama kalinya menjatuhkan hukuman perdata terhadap perusahaan kripto AS karena gagal melaporkan aktivitas terkait kejahatan dunia maya.

Waktu itu, Larry Dean Harmon yang merupakan pendiri, administrator, dan operator utama Helix dan Coin Ninja mendapatkan denda sebesar US$60 juta karena gagal memenuhi standar anti-pencucian uang.

Adapun, Kementerian Keuangan AS sedang menyusun laporan tentang potensi ‘keuangan gelap’ dan risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh mata uang virtual. Mereka turut mengaku sedang mencari komentar dari publik.

Menilik Kiprah Bittrex

Bittrex merupakan salah satu platform perdagangan kripto yang dikenal paling aman di dunia. Perusahaan ini memberikan pengalaman berinvestasi bagi profesional dan pemula. Bittrex disebut menggunakan teknologi keamanan paling andal dan efektif yang tersedia, dengan memanfaatkan strategi penyimpanan multi-tahap untuk memastikan bahwa sebagian besar dana disimpan di tempat aman.

Platform tersebut juga memungkinkan otentikasi dua faktor (two factor aunthetication / 2FA) untuk semua pelanggan dan menyediakan sejumlah fitur keamanan tambahan untuk memberikan perlindungan berlapis.

Bittrex Global GmbH terdaftar di Otoritas Pasar Keuangan berdasarkan Undang-Undang tentang Token dan Penyedia Layanan pada 3 Oktober 2019 di Liechtenstein, untuk beroperasi sebagai Penyedia Layanan Pertukaran, Penyimpanan Token, dan Penerbit Token atas nama dan untuk akun pihak ketiga.

Sementara itu, Bittrex Global (Bermuda) Limited diatur oleh Bermuda Monetary Authority dan dilisensikan sebagai Bisnis Aset Digital Kelas F di bawah Bermuda Digital Asset Business Act 2018 untuk beroperasi sebagai pertukaran aset digital, menyediakan layanan dompet kustodian, dan beroperasi sebagai bursa aset digital derivatif.

Bagaimana pendapat Anda tentang denda yang dikenakan kepada Bittrex akibat melanggar aturan anti pencucian uang? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori