Lihat lebih banyak

Laporan Ekonomi Presiden AS: Kripto Tidak Punya Nilai Fundamental sebagai Alternatif Uang Fiat

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Laporan Gedung Putih AS mengatakan bahwa aset kripto tidak menawarkan nilai fundamental dan tidak bertindak sebagai alternatif bagi fiat.
  • Kritik dalam laporan ke Kongres AS ini mungkin menandakan pergeseran pendekatan mereka, dari agnostik menjadi permusuhan terbuka pihak AS terhadap kripto.
  • Pernyataan itu muncul hampir tepat setahun setelah Presiden Joe Biden memerintahkan beberapa lembaga federal negara tersebut untuk meneliti dan mengeluarkan laporan tentang aset digital.
  • promo

Sebuah laporan baru dari White House, representasi dari kantor presiden Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa aset kripto tidak menawarkan nilai fundamental apa pun dan juga tidak bertindak sebagai alternatif yang efektif untuk uang fiat.

Aset kripto dinilai gagal memenuhi janji awalnya dan meningkatkan risiko bagi konsumen dan seluruh sistem keuangan AS. Laporan ekonomi presiden AS kepada Kongres AS itu memiliki keraguan besar atas manfaat kripto.

Pernyataan itu muncul hampir tepat setahun setelah Presiden Joe Biden memerintahkan beberapa lembaga federal negara tersebut untuk meneliti dan mengeluarkan laporan tentang aset digital.

Patahkan Klaim Kripto

Laporan tersebut memperhatikan bahwa aset digital memiliki klaim sebagai alat distribusi untuk kekayaan intelektual dan nilai keuangan, mekanisme pembayaran yang lebih baik, jalan untuk meningkatkan inklusi keuangan, serta cara memotong perantara keuangan.

Terkait hal itu, laporan tersebut mencatat bahwa aset kripto sejauh ini tidak membawa satu pun dari manfaat di atas.

“Aset kripto hingga saat ini tampaknya tidak menawarkan investasi dengan nilai fundamental apa pun. Mereka juga tidak bertindak sebagai alternatif yang efektif untuk uang fiat, meningkatkan inklusi keuangan, atua membuat pembayaran lebih efisien,” catat laporan ekonomi presiden AS.

Sebaliknya, laporan tersebut menilai inovasi kripto sebagian besar tentang menciptakan kelangkaan buatan untuk mendukung harganya.

“Banyak di antaranya tidak memiliki nilai fundamental. Ini menimbulkan pertanyaan tentang peran regulasi dalam melindungi konsumen, investor, dan sistem keuangan lainnya dari kepanikan, kehancuran, dan penipuan terkait aset kripto,” bunyi laporan tersebut.

FedNow Jadi Alat Andalan Amerika Serikat Lawan Kripto?

Kritik dalam laporan ke Kongres AS ini mungkin menandakan pergeseran pendekatan mereka, dari agnostik menjadi permusuhan terbuka pihak AS terhadap kripto.

White House menyarankan bahwa jaringan pembayaran cepat FedNow yang akan segera diluncurkan dapat menghilangkan banyak argumen untuk aset digital.

“Investasi berkelanjutan dalam infrastruktur keuangan negara memiliki potensi untuk menawarkan manfaat yang signifikan bagi konsumen dan bisnis,” terang laporan tersebut.

Selain itu, laporan itu meragukan, tetapi tidak mengesampingkan, kemungkinan hadirnya central bank digital currency (CBDC) AS. Sebab, disebutkan bahwa CBDC dapat merusak ketersediaan kredit dan meningkatkan risiko bank run.

Laporan ini mencatat bahwa beberapa manfaat dari teknologi distributed ledger (DLT) dapat dicapai di masa depan. Hal itu secara khusus mengutip program percontohan Federal Reserve (The Fed) New York) atas CBDC grosir mereka yang ditujukan untuk melakukan pembayaran antar bank, termasuk transaksi lintas batas.

Kripto Tidak Bisa Jadi Uang

FTX Genesis DCG Gemini 3AC Crypto

Selain itu, kripto juga dinilai bukanlah penyimpan nilai yang efektif atau alat pembayaran yang efektif.

Sebab, sebagai uang, suatu instrumen harus memiliki nilai yang stabil dan menunjukkan volatilitas harga yang terbatas. Namun, sebagai sarana investasi aset berisiko, itu harus mengalami volatilitas harga, dengan investor akan mendapat return yang diharapkan lebih tinggi.

“Mempertahankan segala sesuatu yang konstan dan semakin berisiko suatu aset, hal itu membuat semakin kecil kemungkinannya [kripto] dapat berfungsi sebagai uang secara efektif,” terang laporan itu.

Laporan tersebut turut membahas prospek stablecoin menjadi alat pembayaran yang diadopsi secara luas.

“Para pemegang stablecoin yang tidak memiliki hak penebusan mungkin tidak dapat menemukan rekanan yang bersedia untuk keluar dari posisi stablecoin mereka,” terang laporan tersebut, yang menambahkan bahwa stablecoin terlalu beresiko untuk melayani tujuan pembayaran secara luas.

Pandangan White House AS terhadap Teknologi yang Mendasari Kripto

White House tampaknya memiliki pandangan yang kurang tertarik dengan teknologi DLT secara keseluruhan. Mereka mengklaim bahwa teknologi yang ada sebelumnya dapat melakukan fungsi serupa dengan baik.

Selain itu, mereka juga mencatat seringnya ketidakpatuhan dalam sekuritas (efek) dan undang-undang (UU) peraturan keuangan lainnya. Hal itu termasuk menyoroti sejumlah penipuan dan konsentrasi aktivitas yang tidak biasa di platform perdagangan kripto.

Bahkan, White House menilai blockchain dengan konsensus proof-of-work (PoW) memiliki hanya sedikit, jika ada, manfaat yang menyertainya.

Tidak hanya itu, decentralized finance (DeFi) pun tidak luput dari kritik White House.

“Meskipun aplikasi DeFi mengklaim dapat membantu memperluas akses ke kredit dengan mengurangi biaya intermediasi, aplikasi itu menimbulkan risiko serius bagi investor dan menyebabkan setidaknya 2 risiko bagi sistem keuangan yang lebih luas,” bunyi laporan itu.

Adapun 2 risiko yang dimaksud adalah penggunaan leverage yang signifikan dan kinerja fungsi yang diatur tanpa kepatuhan terhadap peraturan yang tepat.

Di akhir bab tentang aset digital, White House mendesak agar regulator AS harus mengacu pada prinsip ekonomi dan mengatur aset kripto.

Apakah kritik yang disajikan dalam laporan ini mencerminkan pendapat mayoritas dalam pemerintahan AS masih harus dilihat lebih jauh. Sebab, kelompok kebijakan ekonomi White House lainnya turut berperang aktif dalam penelitian CBDC.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori