Trusted

Laporan SonicWall: Cryptojacking di Perusahaan Keuangan Meningkat hingga Tiga Kali Lipat sejak 2021

2 mins
Oleh
Diterjemahkan Nicholas Pongratz
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Terdapat peningkatan jumlah serangan hacker yang menggunakan sistem komputer perusahaan keuangan untuk menambang kripto.
  • Dibandingkan dengan sebelumnya, insiden yang dikenal dengan cryptojacking ini telah meningkat lebih dari tiga kali lipat selama paruh pertama tahun ini.
  • Ketika industri ritel menjadi sektor kedua yang paling sering menjadi target serangan cryptojacking, industri keuangan justru mengalaminya lima kali lebih banyak.
  • promo

Telah tercatat adanya peningkatan jumlah serangan hacker (cryptojacking) yang menggunakan sistem komputer perusahaan keuangan untuk menambang kripto.

Menurut sebuah laporan dari perusahaan keamanan siber SonicWall, jika kita bandingkan dengan sebelumnya, insiden cryptojacking telah meningkat lebih dari tiga kali lipat selama paruh pertama tahun ini. Kemudian, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa jumlah keseluruhan peristiwa semacam itu telah naik hingga 30%. Sehingga, totalnya kini menjadi 66,7 juta.

Di samping itu, SonicWall juga mengungkapkan bahwa jika mereka bandingkan dengan industri ritel sebagai sektor kedua yang paling sering menjadi target serangan cryptojacking, industri keuangan justru mengalami insiden itu lima kali lebih sering daripada ritel. Situasi ini terjadi kemungkinan besar karena kini semakin banyak perusahaan keuangan yang telah memindahkan aplikasi mereka ke sistem berbasis cloud. Akibatnya, hacker pun dapat mendistribusikan malware mereka ke server perusahaan dan perangkat serupa lainnya yang terhubung.

Cryptojacking vs. Ransomware

Alasan utama yang menyebabkan adanya peningkatan pada jumlah insiden cryptojacking adalah tindakan keras pemerintah terhadap serangan ransomware. Chainalysis sendiri melaporkan bahwa jumlah pembayaran ransomware telah mencapai lebih dari US$600 juta pada tahun lalu. Ketika lembaga otoritas sudah lebih memahami kejahatan semacam itu, akhirnya aktor kejahatan siber (cybercriminal) pun beralih ke metode yang lain.

“Tidak seperti ransomware yang menampakkan kehadirannya dan sangat bergantung pada komunikasi dengan korban, cryptojacking bisa sukses dilakukan tanpa sepengetahuan korban,” ungkap laporan itu.

“Dan untuk beberapa cybercriminal yang menyadarinya, risiko yang lebih rendah [tentunya] layak untuk dikorbankan [untuk] mendapat keuntungan yang berpotensi lebih tinggi.”

Setelah menggunakan malware untuk mendapatkan akses ke jaringan komputer, cryptojacker kemudian menggunakan sumber daya komputasi itu untuk menambang kripto. Proses ini biasanya membutuhkan investasi peralatan mahal yang mengonsumsi energi listrik dalam jumlah besar.

Aksi Kriminal Musiman

Dalam data yang mereka sajikan, SonicWall juga mengungkapkan bahwa dalam insiden ini, terdapat tren yang muncul secara musiman. Selama kuartal kedua tahun ini saja, jumlah serangan cryptojacking turun lebih dari 50% dari tiga bulan sebelumnya, dan totalnya menjadi 21,6 juta.

Namun, laporan tersebut juga telah menekankan bahwa penurunan itu memang mengikuti pola siklus yang cryptojacking miliki selama ini; di mana serangan telah melambat di kuartal kedua dan ketiga, serta hanya akan meningkat dalam tiga bulan terakhir tahun ini.

Bagaimana pendapatmu terkait topik cryptojacking ini? Yuk, tulis dan beri tahu kami!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

photo_Nick.jpg.optimal.jpg
Nicholas Pongratz
Nick adalah seorang ilmuwan data yang mengajar ekonomi dan komunikasi di Budapest, Hungaria, tempat di mana ia menerima gelar BA dalam Ilmu Politik dan Ekonomi dan MSc di Analitik Bisnis dari CEU. Dia telah menulis tentang mata uang kripto dan teknologi blockchain sejak 2018. Ia tertarik dengan potensi dari kedua hal tersebut dari segi penggunaan ekonomi maupun politik.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori