Trusted

Lebih Dari Rp167 Miliar Menguap Lewat Phising Kripto di Januari

2 mins
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Scam Sniffer mencatat nilai kerugian akibat phising kripto mencapai US$10,25 juta di Januari 2025, turun 56% dari Desember 2024 yang mencapai US$23,58 juta.
  • Terdapat lonjakan dalam penyebaran malware di Telegram, peningkatan mencapai 2.000% dari November 2024.
  • promo

Di tengah kondisi pasar yang volatil, aksi jahat yang meluncur dari oknum tertentu rupanya masih berjalan di ruang kripto. Data terbaru dari Scam Sniffer menyebut, sekitar US$10,25 juta atau lebih dari Rp167 miliar dalam bentuk aset kripto menguap lewat penipuan berskema phising.

Phising sendiri merupakan salah satu teknik kejahatan yang mengincar kredensial calon korbannya. Melalui mekanisme itu, pelaku bakal berupaya mengelabui targetnya dengan membuat laman yang mirip dengan laman resmi yang biasa di akses target.

Nah ketika itu, korban akan diarahkan untuk memasukkan password dan juga data diri lainnya, seperti layaknya di platform resmi. Dalam kasus ini, pelaku kejahatan mengincar mereka yang memiliki aset kripto jumbo di wallet.

“Rerata nilai kerugian setiap korbannya mencapai US$1.112 dari 9.220 korban,” tulis laporan.

Angka kerugian yang terekam terjadi di Januari mencapai US$1 juta dari satu korban. Ketika itu korban melakukan transfer melalui Uniswap Permit2. Kemudian sebanyak US$549 ribu melalui transfer langsung dan US$471 ribu lenyap melalui simulasi transaksi spoofing.

Lonjakan Dalam Penyebaran Malware

Sebagai catatan, meskipun bergerak dengan liar, pasar kripto di Januari tetap mengalami pertumbuhan mengesankan. Data CoinGecko mengungkap, total kapitalisasi pasar kripto di akhir Januari mencapai US$3,65 triliun. Padahal di awal bulan pertama tahun ini, angkanya masih berada di kisaran US$3,39 triliun.

Secara historis, perusahaan keamanan blockchain, Chainalysis pernah mengatakan, seiring dengan terjadinya bull run di pasar, ancaman yang berasal dari pelaku kejahatan juga mengalami peningkatan.

Meski demikian, angka kerugian yang timbul melalui phising di ruang kripto pada Januari lebih rendah dari bulan sebelumnya. Pada Desember 2024, nilai dana yang hilang melalui skema tersebut mencapai US$23,58 juta dengan korban mencapai 12.899 user.

Di sisi lain, Scam Sniffer juga menyoroti melonjaknya penyebaran malware yang berasal dari fake safeguard Telegram. Menurut catatannya, angkanya naik lebih dari 2.000% ketimbang November tahun lalu.

Selain itu, ramai juga aktivitas jahat yang mengincar pengguna Solana melalui Popup Phantom palsu. Melalui skema itu, pelaku menargetkan frase awal Solana untuk kemudian menguras isi wallet.

Bagaimana pendapat Anda tentang tingginya angka penipuan phising kripto di Januari 2025 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori