Lentera Nusantara Studio baru saja mengikat kerjasama dengan perusahaan pengembang metaverse di Indonesia, yaitu WIR Group. Perusahaan berkomitmen untuk memboyong makhluk gaib atau makhluk fantasi Indonesia ke dalam metaverse untuk memberikan pengalaman baru bagi para penggunanya.
Lentera Nusantara Studio sendiri merupakan pengembangan intellectual property (IP) Ghost Parade Game yang menyajikan budaya khas Indonesia bertemakan folklore dan hantu Nusantara. Dengan kerjasama ini, setiap karakter yang ada di dalam Ghost Parade bisa dikembangkan dan digunakan dalam metaverse milik WIR Group.
CEO Lentera Nusantara, sekaligus kreator Ghost Parade, Azizah Assattari, mengatakan terdapat kesamaan visi dan misi serta komitmen dari WIR Group untuk mengembangkan high-level IP Indonesia hingga goes global.
“Ini menjadi kebanggan kami di Lentera Nusantara melihat karakter Suri dan para lelembut Nusantara bisa semakin banyak dikenal di dalam maupun di luar negeri,” katanya dalam keterangan pers.
Lebih lanjut, Azizah menjelaskan, peluang untuk melakukan komersialisi IP bisa dilakukan secara bersamaan, baik itu di dunia digital ataupun konvensional. Kiprahnya mulai mashyur, ketika di tahun 2019 lalu, Ghost Parade pertama kali membuka portal gaib dan berhasil menghadirkan cerita fantasi dan hantu Nusantara ke seluruh dunia.
Ghost Parade Game sendiri juga sudah hadir di berbagai konsol gim. Mulai dari Playstation 4/5, Nintendo Switch, dan PC via Steam.
Chief Marketing Officer (CMO) WIR Group, Gupta Sitorus, mengungkapkan teknologi augmented reality (AR) yang dikembangkan perusahaan mampu mendukung Lentera Nusantara untuk menghadirkan pengalaman yang menarik, karena mampu menghadirkan berbagai macam karakter yang ada di Ghost Parade seperti nyata.
“Pengalaman kami dalam menyelesaikan berbagai proyek di edukasi, hingga game dalam berbagai proyek di 20 negara merupakan bukti kemampuan perusahaan dalam mengembangkan teknologi berbasis AR,” tambahnya.
Sebagai catatan, Ghost Parade Game sudah diterbitkan oleh publisher global, yakni Aksys Games, yang notabene menempati peringkat 7 sebagai publisher terbaik di dunia.
Pemerintah Indonesia Membuka Diri terhadap Metaverse dan Aset Kripto
Perkembangan metaverse di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari dukungan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia terbuka terhadap perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk bergabung ke dalam pasar aset kripto tanah air.
Namun, perusahaan-perusahaan tersebut harus patuh pada peraturan yang ada. Dengan demikian, pelacakan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pasar aset kripto bisa terwujud.
“Pemerintah Indonesia tengah dalam proses mendirikan bursa aset kripto, lembaga kliring, dan kustodian untuk mendukung ekosistem aset kripto Indonesia. Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan nilai transaksi dan nasabah, sehingga perdagangan aset kripto di Indonesia tetap berada pada koridor yang benar,” ungkapnya.
Ada 14,6 Juta Investor Kripto di Indonesia per Juni 2022
Sampai dengan Juni tahun ini, Kementerian Perdagangan mencatat terdapat 14,6 juta investor kripto di Indonesia. Dari jumlah itu, investor pria mendominasi yakni mencapai 79%, sementara 21% tersisa adalah investor perempuan.
Jika dilihat dari kelompok usia, generasi muda mendominasi peta pengembangan kripto tanah air. Karena 32% dari investor kripto berusia 18 tahun hingga 24 tahun. Sementara usia 23 tahun sampai 30 tahun berada di peringkat dua dengan kontribusi sebanyak 30%.
“Pekerjaan nasabah aset kripto didominasi karyawan swasta sebanyak 28%, disusul wirausahawan 23% dan pelajar sebanyak 18%,”pungkasnya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.