Lihat lebih banyak

Lightning Labs Rilis Alat Baru yang Bisa Integrasikan AI dan Bitcoin

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Lightning Labs merilis alat baru yang bisa mengintegrasikan Bitcoin dan artificial intelligence (AI).
  • Alat ini dibangun di atas protokol L402, mekanisme autentifikasi Lightning dan LangChain untuk sederhanakan proses kerja dengan agen AI.
  • Dari situ, pengembang bisa membuat agen AI yang mampu simpan saldo Bitcoin, serta mengirim atau menerima Bitcoin lewat Lightning Network.
  • promo

Lightning Labs, pengembang Bitcoin layer-2 (L2) Lightning Network, mengaku baru saja merilis alat baru yang bisa mengintegrasikan Bitcoin dan sistem artificial intelligence (AI).

Salah satu layanan anyar tersebut dinamakan LangChainBitcoin, yang secara sengaja diluncurkan untuk bisa memadukan Bitcoin dan lightning ke dalam aplikasi AI. Dengan begitu, proses pekerjaan dan fungsionalitas yang digarap untuk membangun Large Language Modal (LLM) global bisa menjadi lebih inklusif, hemat, dan siap pakai.

“Alat baru ini dibangun di atas protokol L402, yang merupakan mekanisme autentifikasi asli Lightning dan LangChain untuk menyederhanakan proses kerja dengan agen AI. Sehingga, bisa dimungkinkan melakukan penambahan data eksternal untuk menambah fungsionalitas yang lebih mumpuni,” jelas tim pengembang Lightning Labs.

LangChainBitcoin sendiri diklaim memiliki beberapa fitur utama. Hal itu termasuk LLM Agent BitcoinTools, yang memanfaatkan fungsi OpenAI GPT. Dari sana, para pengembang bisa membuat agen AI yang mampu menyimpan saldo Bitcoin (secara on-chain dan di Lightning Network), serta mengirim atau menerima Bitcoin lewat Lightning.

Selain itu, peluncuran alat ini juga merilis versi terbaru dari Apperture untuk implementasi server proxy terbalik. Kemudian, untuk membantu memfasilitasi gelombang inovasi baru yang akan berjalan, pihak Lightning Labs mengaku sudah melakukan pembaruan pada protokol L402 dengan spesifikasi baru, serta merilis beberapa alat baru yang bisa lebih mudah digunakan oleh para pengembang dan agen AI.

“Dengan protokol L402 dan LangChainBitcoin, kami dapat memastikan bahwa open models bisa diakses menggunakan sistem pembayaran terbuka yang terhubung ke rangkaian API terbuka di dunia,” imbuh pihak Lightning Labs.

Perluas Adopsi Lebih Cepat

Melihat kemampuan dari sistem AI yang sudah banyak diintegrasikan dengan beberapa platform kripto, hal itu dipercaya akan menambah cepat adopsi kripto di tingkat global. Apalagi, kehadiran Lightning Network sendiri memang sengaja diciptakan untuk bisa membuat pembayaran berbasis Bitcoin menjadi jauh lebih murah dan cepat.

Pihak Lightning Labs mengaklaim bahwa dengan meroketnya pengembangan LLM dalam beberapa bulan terakhir, banyak komunitas pengembang AI yang menyebut bahwa pengembangan model LLM saat ini menghadapi banyak tantangan yang bisa diselesaikan oleh Lightning Network dan protokol L402.

Sejumlah pembaruan juga sudah dilakukan oleh Lightning Labs belakangan ini. Hal tersebut meliputi menyelesaikan upgrade Taproot Assets v0.2 yang menyediakan metode efisien dalam mencetak aset di blockchain untuk menghindari kemacetan blockchain.

Beberapa crypto exchange global pun sudah mulai berusaha merapatkan barisan ke Lightning Network. Mulai dari yang terbaru yaitu Binance hingga Yellow Card. Sebelumnya, BeInCrypto melaporkan bahwa Binance sudah mulai memperlihatkan gesture yang semakin dekat untuk mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network untuk layanan deposit dan penarikan di platform mereka.

Changpeng ‘CZ’ Zhao, selaku pendiri dan CEO Binance, mengungkapkan bahwa pihaknya secara perlahan terus berupaya mewujudkan hal itu.

Sekilas tentang Lightning Labs

Lightning Labs melakukan aksi yang makin agresif setelah mendapatkan pendanaan sebesar US$70 juta pada tahun lalu. Mereka berambisi mendorong adopsi Bitcoin dalam hal memperluas skalabilitas fungsi pembayarannya.

Kala itu, co-founder sekaligus CEO Lightning Labs, Elizabeth Stark, menjelaskan bahwa teknologi yang dimiliki Lightning Labs mampu mengarahkan semua mata uang dunia melalui Bitcoin. Sehingga, pada akhirnya orang-orang bisa beralih dengan mulus di antara Bitcoin dan stablecoin.

Secara sederhana, dia menuturkan bahwa Light Network ibarat Visa untuk Bitcoin. Perbedaannya adalah, tidak ada satu perusahaan pun yang bisa mengatur protokol pembayaran ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori