Trusted

Likuidator Kejar Dana Senilai US$1,3 Miliar ke Para Pendiri 3AC

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Likuidator Three Arrows Capital (3AC) berusaha memulihkan dana US$1,3 miliar (sekitar Rp19,48 triliun) dari co-founder perusahaan.
  • Jumlah tersebut merupakan besaran kerugian yang dituduhkan terhadap co-founder 3AC pada bulan-bulan sebelum hedge fund kripto itu runtuh pada tahun 2022.
  • Di tengah urusan yang belum usai, para co-founder 3AC justru mulai aktif di Twitter dan tidak segan mengeklaim bahwa mereka kembali hadir sebagai 3AC Ventures.
  • promo

Likuidator dari Three Arrows Capital (3AC) berusaha memulihkan dana US$1,3 miliar (sekitar Rp19,48 triliun) dari co-founder hedge fund atau dana lindung nilai kripto yang telah hancur itu.

Nominal dana tersebut adalah jumlah yang mencerminkan kerugian yang dituduhkan terhadap co-founder 3AC pada bulan-bulan sebelum hedge fund kripto itu runtuh pada tahun 2022.

Menurut laporan Bloomberg pada hari Selasa (27/6), sumber yang mengetahui persoalan ini mengatakan likuidator membahas tuduhan terhadap co-founder 3AC, Su Zhu dan Kyle Davies, pada pertemuan hari Selasa dengan kreditur hedge fund kripto itu.

Keduanya dituduh menyebabkan 3AC mengambil leverage yang signifikan antara Mei dan Juni 2022. Sebagai catatan, leverage memungkinkan para trader menggandakan paparan mereka berkali-kali lipat terhadap aset kripto.

Hal itu dilakukan setelah Three Arrows Capital menderita kerugian besar pada native token Terra (LUNA) yang hancur pada Mei 2022, serta sejumlah investasi lainnya di tengah merosotnya market kripto.

Adapun sejumlah perusahaan kripto; seperti Celsius, Voyager, BlockFi, dan Genesis, yang sama-sama telah bangkrut, juga terseret dalam krisis Three Arrows Capital.

Kini, likuidator mengambil tindakan terhadap Su Zhu dan Kyle Davies di pengadilan British Virgin Islands (BVI) untuk memulihkan kerugian tersebut bagi para kreditur Three Arrows Capital.

Perselisihan antara Co-founder Three Arrows Capital dengan Likuidator

Pada 12 Juni lalu, Su Zhu mengeklaim di Twitter bahwa upaya itikad baik dirinya dan Kyle Davies untuk bekerja sama dengan likuidator ditanggapi dengan sikap yang kurang mengenakkan.

Para mitra dari perusahaan konsultan dan penasihat Teneo, firma yang ditunjuk oleh pengadilan Kepulauan Virgin Inggris (BVI) untuk melikuidasi Three Arrows Capital, pernah mengatakan dalam pernyataan tersumpah bahwa mereka berusaha mencegah potensi ‘penghamburan’ aset di 3AC.

Likuidator meningkatkan tindakan yang mereka ambil, sebab co-founder 3AC dinilai tidak bekerja sama dalam penyelidikan. Adapun Teneo sedang berusaha untuk memulihkan dana di Three Arrows Capital yang berutang kepada para kreditur.

Berdasarkan dokumen pengadilan pada Juli 2022, 3AC tercatat berutang kepada 27 perusahaan kripto sebesar US$3,5 miliar, termasuk ke CoinList, Blockchain.com, Deribit, hingga Matrixport.

Pada 16 Juni lalu, likuidator mendesak hakim kebangkrutan New York untuk mendenda Kyle Davies sebanyak US$10.000 per hari. Denda yang besar diperlukan karena dia tidak menanggapi panggilan pengadilan yang mencari catatan bisnis dan informasi lainnya.

Para likuidator mengatakan bahwa mereka tidak tahu di mana keberadaan Kyle Davies dan Su Zhu saat ini tinggal. Namun, berdasarkan laporan The New York Times pada 9 Juni, co-founder 3AC sempat berada di Bali, Singapura, dan Dubai.

Sebagai pengingat, Three Arrows Capital telah mengajukan petisi perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) pada awal Juli 2022. Langkah itu untuk mencegah para kreditur menyita aset 3AC. Hal ini muncul hanya beberapa hari setelah pengadilan BVI memerintahkan likuidasi atas perusahaan tersebut.

Kini Muncul Entitas Bernama 3AC Ventures

Di tengah urusan yang belum sepenuhnya selesai dengan likuidator, Su Zhu dan Kyle Davies mulai aktif kembali di Twitter. Dalam perkembangan terbaru, Three Arrows Capital seakan bangkit dari kubur usai menjelma menjadi 3AC Ventures.

Kabar yang menggegerkan komunitas kripto tersebut disampaikan pada 21 Juni lalu oleh OPNX, crypto exchange yang didirikan oleh co-founder 3AC bersama co-founder CoinFLEX.

“Kami sangat senang mengumumkan mitra ekosistem OPNX, yaitu 3AC Ventures,” tulis akun Twitter OPNX.

Kemitraan ini membuat 3AC Ventures akan berinvestasi dalam sejumlah proyek yang dibangun di ekosistem OPNX dan diklaim bekerja menuju masa depan yang terdesentralisasi.

Berdasarkan keterangan di situs web 3AC Ventures, mereka berfokus pada return atau pengembalian dari hasil investasi yang superior, yang disesuaikan dengan risiko tanpa leverage.

Terkait pengumuman terbaru dari OPNX, Kyle Davies mengumumkan di Twitter bahwa, “3AC sudah mati, hidup 3AC Ventures.”

Lalu saat ditanya apakah entitas ini memiliki utang, Kyle Davies lantas menjawab, “[3AC Ventures] tidak ada leverage, tidak ada utang, tidak ada rasa takut.”

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori