Likuiditas NFT telah mengalami penurunan drastis seiring dengan terjadinya persaingan ketat antar marketplace untuk berebut pangsa pasar trader dan investor yang jumlahnya semakin terbatas. Sebagai respons terhadap tren ini, beberapa marketplace sudah mulai menawarkan insentif untuk mempertahankan trader di platform mereka. Namun, apakah strategi ini akan berhasil?
Likuiditas NFT mengacu pada kemudahan dan ketersediaan proses jual-beli non-fungible token (NFT) di marketplace. Ketika likuiditas NFT tinggi, artinya pembeli dan penjual yang bersedia melakukan perdagangan jumlahnya berlimpah, sehingga transaksi dapat berjalan lancar dan aktif. Tapi di sisi lain, likuiditas yang rendah mengindikasikan turunnya aktivitas perdagangan dan kesulitan dalam menemukan pihak yang sesuai untuk bertransaksi.
Volume Perdagangan Harian NFT Terus Merosot
Menurut data dari Dune, volume perdagangan harian NFT telah mengalami penurunan stabil selama 3 bulan terakhir. Pada tanggal 13 Maret, tercatat ada sekitar 44.000 perdagangan NFT. Namun, pada tanggal 12 Juni, angka tersebut malah semakin dekat ke angka 25.000.
Menurut laporan terbaru dari DappRadar, pada bulan Mei 2023, penjualan NFT kemungkinan sudah turun di bawah US$1 miliar untuk pertama kalinya di tahun ini. Meskipun begitu, nyatanya cerita lengkapnya tidak sesederhana itu.
Dalam analisis laporan tersebut, wallet aktif yang memiliki keterkaitan dengan aktivitas NFT mengalami peningkatan sebesar 27% pada bulan Mei. Pertumbuhan ini dikaitkan dengan koleksi NFT Miladys yang mendapatkan dukungan signifikan dari Elon Musk.
Sementara itu, sesuai dengan hasil observasi oleh Samuel Haig dalam artikel The Defiant pada hari Selasa (13/6), untuk mengatasi penurunan aktivitas perdagangan, marketplace NFT harus meningkatkan insentif bagi para trader.
Sementara pada tanggal 7 Juni lalu, marketplace NFT Blur juga telah mengumumkan update pada sistem insentif mereka untuk para trader NFT. Dalam pernyataannya, Blur menekankan tentang pemberian reward pada penawar (bidder) yang mengambil risiko tinggi dengan jumlah Bidding Point tertinggi.
Menurut informasi, platform ini sekarang akan mengalokasikan reward $BLUR bagi pengguna yang benar-benar berkontribusi pada pertumbuhan Blur, seperti yang dijelaskan dalam sebuah utas di Twitter. Namun, taktik curang tertentu bisa dipastikan sudah tidak lagi efektif, termasuk transfer NFT untuk program loyalitas, terlibat dalam wash trading, dan spoofing bid.
LooksRare Luncurkan Rewards Season-nya Sendiri
LooksRare, yang volume hariannya pernah mencapai ratusan juta dolar, mengalami penurunan sejak bulan Mei 2022. Sekarang, aktivitasnya secara konsisten berkisar di bawah US$10 juta. Namun, LooksRare ingin merebut kembali kejayaannya dengan mengumumkan “musim” reward mereka sendiri pada tanggal 1 Juni.
Sementara itu, tak terpengaruh oleh jumlah trader yang rendah, pada awal bulan ini, Kraken meluncurkan platform perdagangan NFT miliknya sendiri, yang akhirnya membuat pasar jadi semakin ramai.
Menurut DappRadar, pada pertengahan Mei 2023, Blur masih menjadi marketplace NFT terbesar. Bahkan, mereka memiliki pangsa pasar yang mengesankan sebesar 62%. Sementara itu, OpenSea tertinggal dengan porsi 26%.
Kendati demikian, OpenSea tetap berhasil mempertahankan jumlah trader terbesar, dengan 104.882 pengguna aktif dalam seminggu menjelang perilisan laporan DappRadar, melampaui jumlah 12.747 pengguna Blur.
Bagaimana pendapat Anda tentang upaya marketplace NFT dalam mempertahankan trader di platform mereka? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.