Lihat lebih banyak

Liz Truss: Perdana Menteri Baru Inggris yang Bisa Pengaruhi Masa Depan Regulasi Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Inggris akan memiliki Perdana Menteri baru, yaitu Liz Truss, yang dinilai dapat mempengaruhi masa depan regulasi kripto di negara itu.
  • Rencananya, Liz Truss akan diangkat menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya pada 6 September ini.
  • Di samping itu, sosok yang dipilih Liz Truss sebagai menteri keuangan berikutnya dinilai juga dapat berdampak pada kebijakan kripto di Inggris.
  • promo

Inggris akan memiliki Perdana Menteri baru yang dinilai dapat mempengaruhi masa depan regulasi kripto di negara itu. Rencananya, Liz Truss akan diangkat menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya pada 6 September ini setelah mengalahkan mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dalam ajang pemilihan pemimpin Partai Konservatif yang saat ini memerintah.

Dalam pemilihan kepemimpinan Partai Konservatif, Liz Truss mendapatkan 81.326 suara (57,4%), sedangkan Rishi Sunak mendapatkan 60.399 suara (42,6%). Perempuan 47 tahun ini menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, yakni Boris Johnson, yang mengumumkan ‘akan mengundurkan diri’ pada awal Juli lalu setelah dia kehilangan dukungan.

Sebagai informasi, Liz Truss pernah menjabat sebagai Sekretaris Negara untuk Luar Negeri, Persemakmuran, dan Urusan Pembangunan sejak September 2021, serta Menteri Perempuan dan Kesetaraan sejak September 2019.

Sempat Buat Pernyataan tentang Kripto & Blockchain

Kampanye Liz Truss menjanjikan sebuah rencana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menempatkan Inggris kembali ke jalurnya setelah keluar dari Uni Eropa.

Pada 2020, tahun penyelesaian Brexit (British exit), Liz Truss diketahui menjabat sebagai Sekretaris Negara untuk Perdagangan Internasional dan Presiden Dewan Perdagangan sejak Juli 2019 hingga September 2021.

Saat mengisi jabatan ini, Liz Truss meluncurkan jaringan perdagangan digital pada Maret 2020 dan mengatakan bahwa dia ingin menciptakan peluang besar di berbagai bidang seperti blockchain.

“Kami ingin mencapai kesepakatan data dan digital terdepan di dunia, menjamin aliran data tetapi juga menangani persoalan seperti blockchain dan kecerdasan buatan (AI), sehingga memastikan bahwa kami dan AS memimpin dunia serta dapat berbagai peluang ekonomi ini,” jelas Liz Truss.

Sebelumnya, dalam sebuah cuitan pada akhir Januari 2018, dia mengatakan, “Kita harus menyambut cryptocurrency dengan cara yang tidak membatasi potensinya.”

Terlepas dari dua pernyataan itu, Liz Truss belum banyak bicara tentang kripto atau blockchain, dan belum membuat proposal kebijakan konkrit tentang sektor ini.

Selain itu, masih tidak jelas apakah Perdana Menteri Inggris yang baru ini akan mendukung atau melanjutkan rencana Rishi Sunak pada April lalu, ketika masih menjabat sebagai menteri keuangan untuk mengubah Inggris menjadi crypto hub.

“Adalah ambisi saya untuk menjadikan Inggris sebagai pusat global untuk teknologi aset kripto. Langkah-langkah yang telah kami uraikan ini akan membantu memastikan perusahaan dapat berinvestasi, berinovasi, dan meningkatkan skala di negara ini,” jelas Rishi Sunak waktu itu.

Menteri Keuangan Baru Inggris Juga Bisa Beri Dampak bagi Kebijakan Kripto

Sebelum Rishi Sunak mengundurkan diri dari posisi sebagai menteri keuangan, dia bersama dengan mantan sekretaris ekonomi untuk kementerian keuangan, John Glen, membuka jalan bagi rancangan undang-undang (RUU) Financial Services and Markets yang dapat membawa kripto yang berfokus pada pembayaran, seperti stablecoin, ke dalam lingkup regulasi. RUU ini dimaksudkan untuk memotong birokrasi dan membebaskan sektor keuangan untuk pertumbuhan setelah Brexit.

Sosok yang bakal Liz Truss pilih sebagai menteri keuangan berikutnya dinilai juga dapat berdampak pada kebijakan kripto di Inggris.

Kwasi Kwarteng, menteri luar negeri saat ini untuk strategi bisnis, energi, dan industri, serta yang mendukung ambisi Liz Truss untuk menjadi perdana menteri memiliki peluang diangkat menjadi menteri keuangan Inggris yang baru.

Dalam laporan pada Juni 2021, lembaga yang dipimpin Kwasi Kwarteng mengidentifikasi sistem blockchain sebagai salah satu dari 7 keluarga teknologi yang akan mengubah ekonomi di masa depan.

Pada bulan yang sama, departemen yang dinaungi Kwasi Kwarteng mengumumkan memiliki dana 53 juta pound sterling atau sekitar US$61,3 juta untuk mendukung inovasi teknologi, termasuk penggunaan blockchain dalam rantai pasokan (supply chain).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori