Lihat lebih banyak

LM Funding Gandeng GIGA Corporation, Tampung 1.080 Mesin Bitcoin Mining

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • LM Funding baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan GIGA Corporation untuk menampung 1.080 unit mesin bitcoin mining miliknya.
  • Langkah tersebut merupakan salah satu upaya LM Funding untuk mengejar targetnya menambah kapasitas hash rate sebesar 620 petahash di akhir bulan ini.
  • LM Funding mengaku akan terus menambah Bitcoin mining miliknya dengan melakukan akuisisi mesin baru di kuartal mendatang hingga 2024.
  • promo

Perusahaan Bitcoin miner LM Funding baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan GIGA Corporation untuk menampung 1.080 unit mesin bitcoin mining miliknya. Hal itu dilakukan sebagai salah satu strategi guna mendongkrak laju produk Bitcoin LM Funding yang pada akhir bulan ini ditargetkan mampu menambah kapasitas hash rate sebesar 620 petahash (ph).

Entitas yang mulai menaruh fokus bisnisnya untuk menjadi Bitcoin miner sejak September 2022 itu juga memanfaatkan lemahnya kondisi pasar untuk memperkuat fondasi bisnisnya dengan menambah 14.000 terahash dalam bentuk mesin 100 XP dengan harga diskon dari Bitmain Technologies Limited.

Chief Executive Officer (CEO) LM Funding, Bruce M Rodgers, mengatakan perusahaan berharap seluruh mesin anyar itu bisa segera mendapatkan pasokan listrik dan mulai beroperasi pada 31 Mei mendatang.

“LM Funding memanfaatkan promosi Pizza Day Raffle untuk mendapatkan potongan harga dalam pembelian aset. Mesin baru itu juga akan mengurangi gas terbuang di mining facility sebesar 60%,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Tidak berhenti di situ, LM Funding mengaku akan terus menambah Bitcoin mining miliknya dengan melakukan akuisisi mesin baru di kuartal mendatang hingga 2024.

Saat harga Bitcoin (BTC) ambruk, ada beberapa perusahaan Bitcoin miner yang terguncang dan melakukan penjualan aset untuk bisa tetap beroperasi. Mulai dari Iris Energy hingga Argo Blockchain dilaporkan melego aset penambangannya pada tahun lalu untuk bisa menutupi biaya operasi keuangan perusahaan.

LM Funding Rugi US$27,88 Juta di 2022

Rorgers menjelaskan bahwa perusahaan mulai memutuskan untuk mengubah haluan bisnis menjadi Bitcoin miner sejak 2021. Saat itu, LM Funding langsung memesan 5.000 Bitcoin mining machine sebagai langkah awal dan mulai mendapatkan pasokan listrik di 2022. Selain itu, LM Funding juga menangkap peluang dengan menambah 665 mesin lainnya di paruh kedua tahun lalu. Penambahan unit tersebut membuat kepemilikan Bitcoin mining machine mereka menjadi 5.660 di akhir tahun lalu.

“Kami percaya ini adalah keputusan yang tepat untuk bisa memperoleh, menemukan, dan memulai Bitcoin mining,” jelas Rodgers.

Sepanjang tahun lalu, LM Funding berhasil meningkatkan pendapatannya menjadi US$1,7 juta, naik sekitar 93% dari tahun 2021 yang hanya mencapai US$898,94 ribu. Sekitar 54% dari total pendapatan perusahaan atau sekitar US$945.56 ribu berasal dari pendapatan pertambangan digital.

Kendati demikian, berkaca pada laporan keuangan untuk tahun buku 2022, LM Funding malah menderita rugi bersih sebesar US$27,88 juta. Padahal, pada tahun 2021, perusahaan yang juga menyediakan fasilitas pendanaan untuk komunitas nirlaba itu masih sanggup meraup keuntungan sebesar US$5 juta.

Namun, merahnya capaian keuntungan LM Funding tidak disebabkan oleh bisnis barunya. Dalam laporan keuangan perusahaan, terungkap bahwa LM Funding mengalami lonjakan biaya dalam pos biaya staf dan gaji karyawan yang mencapai lebih dari 3 kali lipat. Tepatnya dari US$6,25 juta di 2021 menjadi US$19,42 juta di akhir tahun kemarin.

Chief Financial Officer (CFO) LM Funding menambahkan bahwa sampai dengan akhir tahun lalu, perusahaan memiliki 55 BTC senilai US$0,8 juta dengan modal kerja sebesar US$8,3 juta. LM Funding juga memiliki dana tunai sebesar US$4,2 juta yang bisa digunakan untuk mengeksekusi strategi pertumbuhan perseroan.

Bitcoin Mining Masih Menguntungkan

Setidaknya, sampai saat ini, bisnis Bitcoin mining secara keseluruhan terbilang masih cukup menguntungkan. Hal itu terlihat dari data Glassnode yang menyebutkan bahwa para Bitcoin miner berhasil memperoleh total pendapatan sebesar US$50,2 miliar. Angka pendapatan tersebut bersumber dari subsidi blok dan biaya transaksi.

Jumlah itu merupakan akumulasi sejak awal dimulainya aktivitas Bitcoin mining di tahun 2009. Dengan jumlah biaya produksi kumulatif sebesar US$36,6 miliar, terdapat margin keuntungan sebesar US$13,6 miliar yang bisa dinikmati oleh para miner.

Namun, ke depannya, tingkat kesulitan (mining difficulty) para miner untuk mendapatkan Bitcoin juga bakal meningkat. Masifnya hardware mining yang beroperasi membuat laju hash rate dan tingkat kesulitannya juga ikut naik ke level tertinggi.

Pekan lalu, hash rate berada di level 345 EH/s, dengan tingkat kesulitan untuk menemukan blok baru dalam proses mining melonjak menjadi 48,7.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori