Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah resmi mencabut paspor milik Do Kwon, pendiri Terra. Mereka mengatakan bahwa Do Kwon memiliki waktu 14 hari untuk mengembalikan paspornya. Di samping itu, apabila Kwon berupaya untuk menerbitkan paspornya kembali, maka pengajuan tersebut bakal ditolak.
Do Kwon, co-founder Terraform Labs, nampaknya menghadapi masalah yang semakin banyak, akibat tak kunjung menujukkan batang hidungnya kepada para penegak hukum. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah menerbitkan pengumuman yang menyatakan bahwa paspor miliknya akan dicabut. Langkah ini akhirnya ditempuh setelah melalui pertimbangan di bulan lalu. Pengumuman tersebut terbit pada tanggal 5 Oktober lalu dan disampaikan secara publik, karena “tidak bisa diantarkan” kepada Kwon.
Selain itu, Kwon kemungkinan besar akan mendapatkan penolakan, apabila ia mengajukan penerbitan kembali atas paspornya. Dengan demikian, artinya Kwon berpotensi tidak bisa bepergian ke mana pun, jika paspornya tidak berlaku. Sebagai informasi, Do Kwon memiliki tenggat waktu selama 14 hari untuk mengembalikan paspornya.
Keputusan untuk menangguhkan paspor adalah salah satu dari serangkaian tindakan tegas dari pemerintah Korea Selatan terhadap Do Kwon. Para penegak hukum di Negeri Ginseng terlihat mengerahkan segala daya upayanya untuk membuat Kwon kembali ke kampung halamannya dan berada dalam yurisdiksi mereka.
Bagi Do Kwon, hal ini bisa menjadi masalah serius, karena kini ia tak bisa bepergian ke mana pun. Hingga saat pengumuman ini terbit, baik Do Kwon maupun pihak Terraform Labs belum memberikan tanggapan apa pun.
Do Kwon Sanggah Tuduhan yang Sebut Dirinya Kabur
Di samping pencabutan paspor, langkah lain yang tak kalah tegasnya adalah penerbitan Red Notice dari Interpol terhadap Do Kwon. Dengan mengeluarkan Red Notice, artinya lembaga penegak hukum tersebut sedang meminta kepada seluruh dunia untuk menemukan sosok ini dan menahannya. Meski demikian, sejauh ini masih belum ada perkembangan yang berarti dan keberadaan Do Kwon masih belum diketahui.
Menariknya, Kwon justru menampik tuduhan yang mengatakan bahwa ia sedang kabur. Melalui sebuah cuitan di Twitter, ia mengaku tidak berusaha untuk sembunyi, bahkan sedang menulis kode di ruang tamunya. Selain itu, Kwon juga menyangkal laporan yang menyebut bahwa dana yang digunakan oleh Luna Foundation Guard (LFG) dibekukan. Ia pun tak segan mengklaim laporan tersebut sebagai berita palsu.
Harga LUNC dan LUNA Melandai
Di tengah situasi yang sedang memanas, harga sejumlah token dalam ekosistem Terra pun melandai. Baik LUNC maupun LUNA terpantau mengalami penurunan harga. Nilai LUNC susut 3%, sementara LUNA turun 2%. Ekosistem Terra, secara keseluruhan, telah mendapatkan pukulan keras selama beberapa bulan terakhir, akibat insiden hilangnya paritas TerraUSD di bulan Mei lalu.
Sementara itu, seorang pengguna Twitter dengan pseudonim FatManTerra, mengunggah sebuah bukti pelacakan simpanan Bitcoin LFG yang ditransfer ke KuCoin dan OKX. Sosok yang merupakan anggota komunitas Terra Research ini mengatakan bahwa sekumpulan Bitcoin itu kemungkinan milik Do Kwon atau pihak-pihak yang membelinya dari Kwon saat pengaturan pertahanan paritas.
Lalu, FatMan bertanya kepada Do Kwon apakah ia meluncurkan aset-aset tersebut untuk mempertahankan paritas UST, sekaligus dengan nama market maker-nya. FatMan mengatakan bahwa “tidak akan ada alasan untuk tidak melakukannya, kecuali Anda sedang menyembunyikan sesuatu yang besar.”
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.