Trusted

Masuk Lebih dalam ke Web3, Tencent Cloud Ikat Kerja Sama dengan Ankr Network

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tencent Cloud baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Ankr Network untuk masuk lebih dalam ke sektor Web3.
  • Hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah strategis Tencent untuk masuk lebih dalam ke sektor internet terdesentralisasi.
  • Optimisme Tencent besar kemungkinan disandarkan pada langkah pemerintah Cina yang dikabarkan mendukung sikap Hong Kong yang pro kripto.
  • promo

Tencent Holdings, melalui salah satu entitas usahanya, yaitu Tencent Cloud, baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan platform infrastruktur Web3 Ankr Network. Hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah strategis Tencent untuk masuk lebih dalam ke sektor internet terdesentralisasi.

Aksi tersebut sekaligus membuktikan bahwa langkah Tencent untuk memanfaatkan teknologi baru berbasis blockchain tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, dalam kesepakatan, disebutkan bahwa kedua perusahaan akan mempersiapkan masa depan Web3 dengan mengembangkan rangkaian lengkap layanan API blockchain untuk jaringan node Remote Procedure Call (RPC) secara terdesentralisasi.

Lewat mekanisme itu, para pengembang bisa lebih mudah untuk menjalankan proyek Web3 yang dimilikinya. Di samping itu, platform ini juga akan menyediakan proyek terdesentralisasi, seperti game dan aplikasi sosial berbasis Web3, ke banyak blockchain populer.

Kerja sama yang diumumkan pada gelaran Tencent Cloud Web3 Build Day itu merupakan salah satu dari banyak inisiatif perusahaan untuk memperdalam teknologi blockchain.

Senior Vice President Tencent Cloud International, Poshu Yeung, mengungkapkan Web3 adalah masa depan internet, yang mana iterasi baru internet diperkenalkan dengan konsep immersive convergence yang mempertemukan ekonomi fisik dan digital.

“Saat ini ada banyak bisnis yang tertarik untuk melakukan eksplorasi dan adaptasi dengan masa depan digital yang efisien dan transparan,“ jelas Yeung.

Selain itu, perusahaan juga menawarkan layanan Tencent Cloud Metaverse-in-a-box. Fitur baru tersebut digadang mampu memberikan landasan teknologi yang mumpuni bagi pengembang Web3, sehingga bisa mengakeselrasi perjalanan klien dan juga perusahaan ke metaverse.

Berbagai langkah tersebut dipercaya mampu meningkatkan adopsi Web3 menjadi lebih cepat. Karena dengan semakin mudahnya perusahaan untuk menjelajah dunia internet terbarukan, lebih cepat juga distribusi produk yang bisa ditawarkan ke konsumen.  

Co-Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Ankr Chandler Song menambahkan, kerja sama dengan Tencent memungkinkan hadirnya koneksi blockchain yang siap pakai untuk banyak perusahaan dan juga organisasi Web3.

“Pengguna bisa meluncurkan node pada banyak blockchain, sesuai dengan pilihannya masing-masing. Dengan begitu, data akan menjadi lebih mudah diakses dan efektif,“ tambah Song.

Tencent Juga Gandeng Avalanche, Scroll, dan Sui

Semangat Tencent tidak berhenti sampai disitu. Demi memperkuat ekosistem digitalnya, Tencent Cloud juga menggandeng Avalanche, platform smart contract yang dibangun oleh Ava Labs. Kolaborasi di antara keduanya akan mengeksplorasi solusi blockchain bagi pelanggan perusahaan yang ada di sektor tradisonal.

Selain itu, Tencent pun berniat memberikan kemudahan bagi pengguna game berbasis web3. Untuk itu, Tencent melakukan sinergitas dengan jaringan blockchain Sui yang memang dioptimalkan untuk game berperforma tinggi.

Hal itu sengaja dilakukan untuk memberikan efektifitas bagi pengembang game berbasis cloud untuk melakukan optimalisasi pengalaman bermain game on-chain.

Pemerintah Cina Disebut Mulai Melunak terhadap Kripto

Langkah yang dilakukan Tencent sebenarnya cukup berani, mengingat pemerintah Cina secara tegas melarang aktivitas kripto sejak 2021, serta menyebutkan bahwa non-fungible-token (NFT) adalah aset spekulatif yang tidak boleh diperdagangkan di pasar sekunder. Padahal, NFT sendiri merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Web3.

Optimisme Tencent besar kemungkinan disandarkan pada langkah pemerintah Cina yang dikabarkan mendukung sikap Hong Kong yang pro kripto.

Anggota Kongres Rakyat Nasional (NPC), Nick Chan, mengatakan bahwa selama tidak ada pelanggaran batas bawah dalam ancaman stabilitas keuangan di Cina, Hong Kong bebas untuk melakukan inisiatifnya sendiri di bawah sistem “one country, two systems”.

Pernyataan tersebut dianggap bahwa Cina mendukung secara halus pengembangan teknologi kripto. Ditambah, di beberapa bulan terakhir, Kantor Penghubung Cina juga disebut sering menjadi tamu dalam pertemuan kripto di Hong Kong.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori