Lihat lebih banyak

Mundur dari Proyek XR, Tencent Malah Gandeng Meta untuk Jual Headset VR di Cina

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Menurut laporan terbaru, Meta dan Tencent dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk menjual headset VR di Cina.
  • Tingginya jumlah penduduk dan besarnya pasar metaverse di Cina diduga menjadi daya tarik tersendiri bagi Meta untuk masuk dan membenamkan bisnisnya di sana.
  • Meskipun begitu, sayangnya tidak dielaborasi lebih jauh perihal bagaimana mekanisme penjualan yang akan dijalankan oleh kedua perusahaan.
  • promo

Tencent Holdings dikabarkan tengah menjalin kerja sama dengan Meta Platform, Inc. Keduanya berencana menjadikan wilayah Cina sebagai destinasi baru pengembangan bisnis virtual reality (VR). Menurut beberapa sumber yang mengetahui masalah itu, terungkap bahwa proses pembicaraan yang terjadi di antara keduanya sudah berlangsung sejak tahun lalu.

Meskipun begitu, sayangnya tidak dielaborasi lebih jauh perihal bagaimana mekanisme penjualan yang akan dijalankan oleh kedua perusahaan.

“Pembicaraan di antara keduanya berlanjut dalam beberapa bulan terakhir. Masih tahap awal dan belum ada detail yang disepakati,“ jelas sumber tersebut.

Tingginya jumlah penduduk dan besarnya pasar metaverse di Cina diduga menjadi daya tarik tersendiri bagi Meta untuk masuk dan membenamkan bisnisnya di sana.

Berdasarkan “Laporan Tahunan Pengembangan Metaverse Cina 2022”, pada tahun lalu, skala pasar industri metaverse di Negeri Tirai Bambu mencapai 40 miliar yuan atau sekitar US$5,80 miliar. Dengan basis massa yang besar dan didorong oleh jaringan 5G yang mapan, dalam beberapa tahun ke depan, tidak menutup kemungkinan pasar metaverse Cina berpotensi melambung lebih tinggi lagi.

Direktur Pelaksana dan Partner di Boston Consulting Group (BCG), Yu Chen, mengungkapkan bahwa lewat terobosan yang dilakukan pada teknologi utama, perkembangan bisa terjadi dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

“Beberapa lembaga pihak ketiga memproyeksikan bahwa industri (metaverse) di Cina akan mencapai 200 miliar yuan atau sekitar US$28 miliar dalam 5 tahun,“ ungkap Chen.

Menariknya, belum lama ini, Tencent dilaporkan tengah berniat untuk mundur dari pengembangan proyek extended reality (XR) yang digarapnya sendiri. Bagi mereka, pengembangan proyek tersebut membutuhkan investasi dalam jumlah besar, namun lambat dalam mendatangkan keuntungan. Oleh karena itu, muncul dugaan bahwa langkah Tencent untuk menjalin sinergitas dengan Meta merupakan strategi untuk tetap memantapkan posisinya di dunia metaverse, tanpa merogoh kocek terlalu dalam.

AR dan VR Jadi Salah Satu Jalur Investasi ke Metaverse

Salah satu sektor yang akan menjadi jalur investasi dalam pengembangan metaverse Cina adalah portal interaksi metaverse. Kebutuhan untuk pengembangan sektor tersebut diperluas dengan peralatan pendukung, seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).

Ketika konsep tersebut menjadi populer, dorongan terhadap pengembangan peralatan XR mulai muncul di 2021. Walaupun memang, proses produksi dan pengembangan awal konsep sudah dilakukan sejak beberapa tahun sebelumnya.

Pada 2021, jumlah distribusi global untuk perangkat XR mencapai 11,2 juta unit dengan nilai pengiriman mencapai US$5 miliar. Padahal, di medio 2018 sampai 2020, total pengiriman unit XR secara global hanya mencapai kisaran 5,5 juta unit hingga 6 juta unit.

Di samping itu, investasi untuk pengembangan XR juga melonjak tajam. Saat tahun 2021, jumlahnya mencapai 28,1 miliar yuan atau sekitar US$4,07 miliar. Angka tersebut sudah naik 208,8% secara tahunan, dengan total 107 kesepakatan pembiayaan.

Namun, memang harus diakui bahwa peralatan AR dan VR masih harus terus dikembangkan. Beberapa di antaranya dinilai masih membutuhkan penyesuaian; mulai dari berat optimal, kenyamanan pengguna, hingga ukuran.

Meta Siap Rilis Meta Quest 3

Meta sendiri sedang menggenjot peluncuran produk headset virtual reality terbarunya pada akhir tahun ini. Produk bernama Meta Quest 3 itu dibanderol dengan harga yang jauh lebih murah, yakni sekitar US$300 hingga US$500 per unit. Padahal, produk sebelumnya, yaitu headset Quest Pro, dijual dengan harga US$1.499 per unit.

Pihak Meta mengklaim bahwa produk tersebut akan menghasilkan realitas campuran untuk mendukung Meta Reality. Chief Executive Officer (CEO) Meta, Mark Zuckerberg, mengungkapkan ekosistem realitas campuran (mixed reality / MR) memang masih relatif baru. Namun, dalam beberapa tahun ke depan, akan mengalami perkembangan pesat.

“Akhir tahun ini kami akan meluncurkan headset konsumen generasi berikutnya yang akan menjadi dasar dari semua headset di masa yang akan datang,“ pungkas sosok yang kerap disapa Zuck ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang kabar jalinan kerja sama Tencent dan Meta di sektor metaverse? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori