Lihat lebih banyak

McDonald’s Masuk Metaverse, Bangun McNuggets Land di The Sandbox

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • McDonald’s Corporation Hong Kong baru saja merilis McNuggets Land dalam kerja sama dengan metaverse The Sandbox.
  • McNuggets Land sendiri adalah sebuah wahana Web3 gaming yang bertujuan untuk memberikan pengalaman immersive bagi para konsumen.
  • McDonald's diketahui telah mengajukan paten merek terkait metaverse di Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO) pada 4 Februari 2022 kemarin.
  • promo

McDonald’s Corporation Hong Kong menjadi entitas terbaru yang masuk dalam ekosistem metaverse The Sandbox. Perusahaan baru saja merilis McNuggets Land, yaitu sebuah wahana Web3 gaming yang bertujuan untuk memberikan pengalaman immersive bagi para konsumen.

Chief Executive Officer (CEO) McDonald’s Hong Kong, Randy Lai, mengatakan bahwa langkah ini dilakukan berbarengan dengan momentum hari jadi Chicken McNuggets yang ke-40. Di situ, setiap pengguna bisa mendapatkan hadiah berupa token $SAND, native token The Sandbox saat berhasil menyelesaikan tantangan tertentu di dalam mini-game.

“Berakar di Hong Kong selama 48 tahun, perusahaan terus berupaya memberikan pengalaman inovatif dan juga momentum bahagia bagi para pelanggan,” jelas Lai.

Pelanggan juga mendapatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah berupa produk Chicken McNuggets gratis selama 365 hari untuk 10 pemenang dan Chicken McNuggets ekstra sebanyak 10 ribu kupon.

Dalam mewujudkan rencana tersebut, perusahaan tidak melakukannya seorang diri. McDonald’s menggandeng studio metaverse Pangu by Kenal, yang ditunjuk secara resmi oleh The Sandbox untuk menjadi agen metaverse dalam pengembangan ekosistemnya.

Salah satu pendiri sekaligus Chief Operating Officer (COO) The Sandbox, Sebastien Borget, menambahkan dalam metaverse, karakter Chicken McNuggets dihidupkan dengan cara yang interaktif. Dirinya mengakui, masuknya merek global seperti McDonald’s, yang memiliki basis pelanggan sangat luas, memberikan dampak positif terhadap adopsi metaverse.

“Membawa The Sandbox ke level baru dalam mewujudkan tujuan akhir adopsi massal metaverse,” tutur Borget.

Bergabung Bersama Adidas dan Gucci

Masuknya McDonald’s akan menambah panjang deret merek global yang masuk ruang virtual, secara khusus metaverse The Sandbox. Ekosistem metaverse The Sandbox sendiri selama ini kerap dijadikan rujukan bagi banyak entitas untuk menancapkan eksposurnya di ruang virtual.

Akhir 2021 lalu, salah satu merek fesyen olahraga, yakni Adidas, juga menggandeng The Sandbox untuk mengembangkan mereknya di sana.

Adidas membeli lahan virtual untuk membangun game berbasis blockchain, sehingga bisa memberikan pengalaman baru bagi para konsumen. Tidak hanya itu, Adidas juga melangkah lebih dalam ke sektor Web3 dengan merilis non-fungible token (NFT) Adidas Originals.

Koleksi tersebut terinspirasi dan disajikan dalam kemitraan dengan para pemimpin NFT; seperti Bored Ape Yacht Club (BAYC), Gmoney dan tim di balik Punks Comic.

Selain itu, rumah mode Gucci juga sudah lebih dulu masuk metaverse The Sandbox. Pada Februari 2021, salah satu merek fesyen mewah itu sudah membeli tanah virtual untuk mengembangkan konsep Gucci Vault, toko daring yang dimilikinya.

McDonald’s Ajukan Paten Terkait Metaverse sejak 2022

Inisiatif McDonald’s di metaverse sudah dimulai sejak lama. McDonald’s diketahui telah mengajukan paten merek terkait metaverse di Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO) pada 4 Februari 2022 kemarin.

Menurut dokumen pengajuan ke USTPO, ada 10 paten yang berhasil diajukan oleh McDonald’s. Kesepuluh paten tersebut, di antaranya adalah makanan dan minuman virtual, restoran virtual, penjualan barang virtual, layanan pesan antar, serta acara virtual.

Selain itu, McDonald’s juga melakukan pendaftaran atas merek McDonald’s, McCafe, dan logo McDonald’s yang berbentuk huruf M.

Melihat pengajuan tersebut, sepertinya McDonald’s berencana untuk menjadikan jalur virtual sebagai salah satu channel penjualan produk.

Pengacara Merek Dagang AS, Josh Gerben, mengatakan saat banyak perusahaan besar mengajukan merek dagang di metaverse, hal tersebut jelas memperlihatkan pengembangan yang akan terjadi di masa yang akan datang.

“Tidak ada orang yang akan mengabaikan teknologi baru ini,” ungkap Gerben.

Meski demikian, rupanya penjualan tanah virtual di metaverse pada tahun ini cukup tertekan. Beberapa platform mengalami penyusutan harga jual lahan, termasuk The Sandbox.

Per Mei kemarin, harga tanah di metaverse tertinggi berada di platform Otherdeeds by Otherside, yang mencapai 1,09 ETH. Sementara itu, The Sandbox hanya menjual lahannya di harga 0,43 ETH.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori