FTX, crypto exchange yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried (SBF), pada hari Selasa (27/9) diumumkan telah memenangkan lelang atas perusahaan pemberi pinjaman kripto Voyager yang bankrut dan asetnya dengan tawaran sekitar US$1,42 miliar.
Tawaran tersebut mencerminkan lebih dari US$1,31 miliar pada nilai pasar wajar dari semua kripto yang disimpan di platform Voyager. Meski demikian, nilai akhir dari kesepakatan akan didasarkan harga pada tanggal yang akan ditentukan di masa mendatang. Tawaran turut ini mencakup pertimbangan tambahan yang diperkirakan memberikan nilai tambah sekitar US$111 juta.
Komite Resmi Kreditur Tanpa Jaminan, yang mewakili pelanggan dan kreditur dalam proses kebangkrutan Voyager, disebut berpartisipasi aktif dalam lelang kompetitif dan mendukung tawaran pemenangan FTX lewat anak usahanya yaitu FTX US.
“Penawaran FTX US memaksimalkan nilai dan meminimalkan sisa durasi restrukturisasi Voyager dengan memberikan jalan yang jelas ke depan bagi debitur untuk menyelesaikan rencana bab 11 dan mengembalikan nilai kepada pelanggan dan kreditur lainnya,” bunyi pernyataan yang diterbitkan oleh Voyager.
Pernyataan ini juga menyatakan bahwa FTX US, yang disebut sebagai platform perdagangan aman dan terdepan di market, akan memungkinkan pelanggan untuk berdagang dan menyimpan kripto mereka setelah penyelesaian kasus kebangkrutan bab 11 Voyager.
Adapun klaim Voyager terhadap utang yang dimiliki hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) yang turut mengalami kebangkrutan tetap masih ada. Setiap dana yang diperoleh kembali atas pinjaman 3AC senilai US$650 juta akan dibagikan kepada kreditur.
Lika-liku Lelang Aset Kripto Voyager
Pengumuman ini mengakhiri proses lelang selama hampir 2 minggu ketika FTX bersaing dengan crypto exchange Binance. Sebelumnya pada 20 September, sumber WSJ melaporkan bahwa Binance memberikan penawaran sedikit lebih tinggi dari FTX senilai US$50 juta atas aset Voyager.
Terkait hal ini, Voyager mengaku menerima beberapa tawaran penjualan dan alternatif reorganisasi. Berdasarkan hasil lelang, disimpulkan bahwa FTX adalah alternatif terbaik bagi pemangku kepentingan voyager.
Voyager diketahui mengajukan perlindungan bab 11 pada Juli lalu dan sejak itu telah memulai proses kebangkrutan. Dalam prosesnya, FTX bersama perusahaan perdagangan kripto kuantitatif Alameda Research yang masih terafiliasi dengan SBF ‘bertengkar’ dengan Voyager karena mempublikasikan tawaran mereka. Sebagai catatan, Alameda Research merupakan pemberi pinjaman, peminjam, dan pemegang saham utama Voyager.
Voyager mengatakan bahwa 2 perusahaan afiliasi SBF itu gagal menghormati proses penawaran, yang menyerukan kerahasiaan, dan berusaha untuk menghilangkan anggapan bahwa FTX adalah pelopor di awal proses dengan menyebutnya sebagai tawaran yang rendah.
Rencana awal dari perusahaan SBF akan memberikan pelanggan Voyager kesempatan untuk memulai akun baru dengan FTX yang akan memberikan mereka saldo awal terkait dengan klaim pelanggan. Namun, ketentuan dari penawaran yang sekarang diterima belum dipublikasikan.
Voyager mengatakan bahwa informasi tambahan tentang garis waktu untuk akses pelanggan ke aset kripto mereka akan dibagikan saat tersedia. Adapun proposal ini tunduk pada proses persetujuan pengadilan, termasuk suara dari kreditur. Sidang tentang hal ini dijadwalkan pada 19 Oktober mendatang.
FTX Siapkan Amunisi untuk Serangkaian Investasi & Akuisisi?
Kabar ini datang setelah sebelumnya FTX dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan para investor untuk mengumpulkan pendanaan baru hingga US$1 miliar yang akan menjaga valuasi perusahaan sekitar US$32 miliar.
Informasi ini dilaporkan oleh CNBC pada 21 September mengutip dari orang-orang yang mengetahui persoalan tersebut. Negosiasi sedang berlangsung dan persyaratannya bisa berubah, kata sumber tersebut yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, karena pembicaraan itu bersifat rahasia.
Sebelumnya pada 16 September lalu, ada pula laporan yang menyebutkan bahwa FTX ingin mengumpulkan pendanaan terbaru untuk mendanai aksi akuisisinya. FTX sedang mengevaluasi beberapa kandidiat yang beberapa di antaranya adalah perusahaan yang mengoperasikan platform perdagangan ritel. Negosiasi sedang dalam tahap awal. Jika pembicaraan akuisisi gagal, kemungkinan kecil FTX akan mengumpulkan pendanaan dari para investornya.
Kedua laporan tersebut sama-sama melaporkan bahwa rencana penggalangan dana terbaru akan menilai perusahaan FTX senilai US$32 miliar. Angka valuasi ini muncul ketika FTX mengantongi pendanaan Seri C sebesar US$400 juta pada Januari 2022.
Sejumlah modal baru, yang diperkirakan akan di atas US$400 juta, akan digunakan untuk mendorong lebih banyak pembuatan kesepakatan seperti investasi atau akuisisi. Setelah Voyager, konon target FTX berikutnya adalah BlockFi, Bithumb, hingga Robinhood.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.