Seiring dengan bull run yang masih terus terjadi hingga saat ini, banyak pihak percaya bahwa tidak lama lagi altcoin season akan berlangsung. Data Google Trends menyebutkan bahwa pencarian global untuk altcoin memiliki skor sebesar 90 dari 100, yang menunjukkan tingginya minat pasar terhadap altcoin. Lantas bagaimana prospeknya?.
Membincang altcoin, sampai saat ini terdapat 16.005 token yang terdaftar di platform penyedia data pasar CoinGecko. Jumlah tersebut terus mengalami pertumbuhan seiring dengan meningkatnya ketertarikan pasar terhadap aset digital.
Nah umumnya, setiap penawaran token baru akan memanfaatkan platform decentralized exchange (DEX) untuk menangkap minat trader awal sebelum akhirnya listing di centralized exchange (CEX). Di tengah berbagai sentimen positif yang ada, beberapa native token DEX rupanya juga ikut mendapat berkah.
Salah satunya adalah Uniswap (UNI). Data CoinGecko menyebut, pergerakan token UNI dalam 14 hari ke belakang sudah mencatatkan apresiasi 70,2%. Bahkan jika ditarik lebih jauh, yakni di 30 hari terakhir, pertumbuhannya mencapai 108,3%.
Belum lama ini, Uniswap Labs menjalin kerja sama dengan Fireblocks untuk memperluas akses insititusi ke decentralized finance (DeFi). Kuat dugaan, upaya strategis itu ikut memengaruhi lonjakan minat pasar terhadap prospek UNI.
Pasalnya, melalui kemitraan itu, Fireblocks yang memiliki lebih dari 2.000 klien bisa memanfaatkan likuiditas UNI dan kemampuan perdagangan DeFi kepada para mitra.
Token Raydium (RAY) Melonjak di November
Hal yang sama juga terjadi pada Raydium (RAY). Platform DEX yang berada di atas blockchain Solana itu pada November kemarin berhasil melonjak ke harga puncaknya sebesar US$6,42, setelah pada September sempat bergerak pada kisaran US$1,35.
Lonjakan harga RAY menyoroti meningkatnya permintaan akan solusi likuiditas Raydium dan pengaruhnya yang terus meningkat di ruang Web3. Karena sejalan dengan kondisi tersebut, pada Oktober, RAY juga berhasil mencatat total value locked (TVL) sebesar US$2,08 miliar dengan likuiditas token RAY yang terbang menjadi US$597 juta.
Di tengah meroketnya dua native token DEX tersebut, muncul pendatang baru, Lunex Network yang digadang mampu menawarkan interoperabilitas blockchain dan juga insentif bagi investor. Melalui native token-nya, LNEX, Lunex sampai saat ini berhasil meraup dana segar melalui presale LNEX sebesar US$4,75 juta.
Meskipun belum memberikan pengumuman pasti kapan LNEX akan meluncur di CEX. Namun berdasarkan laman perusahaan terungkap bahwa Lunex menargetkan akan memulai penawarannya di Uniswap.
Hal itu bakal terlaksana sepanjang target softcap perusahaan yang berada pada level US$15 juta terpenuhi dan alokasi presale token sudah didistribusikan secara penuh.
“Kami berencana untuk melakukan pencatatan di sejumlah bursa terpusat dan akan meluncurkan LNEX di bursa terdesentralisasi, Uniswap,” jelas Lunex.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.