Lihat lebih banyak

Mengaku Rugi Rp3,9 Miliar, Faes & Company Tuntut Crypto Miner Blockware

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Blockware Solutions LLC menghadapi gugatan dari Faes & Company lantaran dinilai memberikan gambaran yang salah terkait kinerjanya.
  • Kesalahan Blockware tersebut diklaim penggugat membuatnya mengalami kerugian hingga US$250 ribu (Rp3,9 miliar).
  • Blockware dituduh melakukan pelanggaran kontrak, kelalaian, praktik penipuan perdagangan, serta penipuan yang terkait dengan aturan pembelian crypto mining dan layanan hosting.
  • promo

Crypto miner Blockware Solutions LLC menghadapi gugatan dari Faes & Company, lantaran dinilai memberikan gambaran yang salah terkait kinerjanya. Hal tersebut membuat penggugat mengalami kerugian hingga US$250 ribu atau sekitar Rp3,9 miliar.

Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa Blockware dituduh melakukan pelanggaran kontrak, kelalaian, praktik penipuan perdagangan, serta penipuan yang terkait dengan aturan pembelian crypto mining dan layanan hosting.

“Berdasarkan perjanjian awal di 25 Oktober 2021, Blockware menjual 50 penambang bitcoin (BTC) seharga US$525 ribu berikut layanan hosting-nya. Selain itu, Blockware juga disebut bakal menampung Faes di salah satu fasilitas yang dimiliki dan dioperasikannya,” jelas Faes & Company.

Namun, dalam kenyataannya, Blockware tidak memiliki atau mengoperasikan fasilitas untuk menampung para miner dan tidak juga bisa mengelolanya dengan baik. Di samping itu, Blockware juga tidak memilki akses ke fasilitas pihak ketiga yang mumpuni.

Hal tersebut berakibat pada lamanya waktu downtime, alias pemadaman operasi, dan inoperabilitas karena kurangnya daya. Faes pun akhirnya harus menelan kerugian yang signifikan.

Sebagai catatan, bisnis Blockware bukan hanya menjual alat untuk crypto mining. Perusahaan juga mengelola dan menjaga sistem penambangan bitcoin pelanggannya. Sehingga, dalam keseluruhan aktivitas, Blockware menjualnya dalam bentuk paket, termasuk instalasi, manajemen, dan biaya energi dengan tarif tetap per bulannya.

Faes & Company Tergiur akan Penawaran Blockware

Kisruh tersebut bermula dari penawaran Blockware kepada Faes & Company yang menyebutkan mampu memberikan layanan hosting penambang turnkey yang mampu memberikan penghematan material setiap bulannya. Selain itu, untuk lebih meyakinkan, Blockware juga menyebutkan bahwa solusi yang ditawarkannya berbeda dengan perusahaan serupa; seperti Compass Mining, misalnya.

Pihak Faes & Company menambahkan, Chief Executive Officer (CEO) Blockware, Mason Jappa, turut mengatakan bahwa perusahaan memiliki fasilitas hosting sendiri yang terintegrasi secara vertikal. Hal itu disebut menjadi solusi nyata yang membedakan Blockware dengan kompetitor yang mengandalkan pihak ketiga untuk layanan hosting. Di samping itu, perusahaan juga menawarkan aturan secara tepat waktu dalam proses mining, hal itu didukung oleh keandalan internet dan juga daya.

“Blockware secara khusus melanggar penawaran tersebut. Karena begitu perusahaan menyetujui pembelian alat crypto mining Oktober 2021, Faes baru bisa benar-benar melakukan operasonalisasi penuh di 15 April 2022. Dengan memperhitungkan potensi penundaan yang wajar, Faes kehilangan 1,5 bulan waktu aktif karena kegagalan Blockware memenuhi komitmennya,” jelas Faes & Company.

Gugatan yang tak kalah pentingnya adalah Blockware telah gagal memberikan waktu aktif untuk miner per Oktober 2022. Rata-rata waktu aktif miner milik Faes & Company di fasilitas Blockware kurang dari 70%. Terlebih lagi, sebagian besar miner telah offline selama November 2022.

Perjalanan Berat Crypto Miner

Terlepas dari permasalahan yang ada, industri crypto mining mengalami tekanan yang cukup berat pada tahun ini. Pasalnya, di tengah melandainya harga kripto, para miner juga harus menghadapi mahalnya tarif listrik yang diperlukan dalam proses penambangan.

Chief Executive Officer (CEO) Foundry, Mike Kolyer, memaparkan tahun 2023 akan menjadi tahun yang panjang dan berat pagi Bitcoin miner. Meski begitu, selalu ada peluang di belakangnya, seperti yang dilakukan oleh Foundry. Mereka berupaya merekrut tim dari Compute North, yakni salah satu perusahaan crypto miner yang sudah bangkrut.

“Kami dapat merekrut tim tersebut dan membawa perangkat lunak yang dimiliki ke seluruh industri. Selain itu, masih banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi di sektor tersebut, khususnya untuk aset perusahaan yang sedang tertekan, namun mereka tidak mengetahui cara untuk menavigas ruang tersebut,” ungkap Kolyer.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori