Meta Platforms, Inc., induk usaha Facebook, dikabarkan bakal melakukan pemangkasan jumlah karyawan secara besar-besaran pada pekan ini. Sebelumnya, perusahaan diketahui telah menggenjot efisiensi lewat cara menghentikan rekrutmen karyawan baru. Namun, kini langkah yang lebih agresif terpaksa mereka lakukan untuk menekan biaya operasional.
WSJ melansir, informasi dari sumber yang mengetahui langkah tersebut mengatakan bahwa dalam waktu dekat, Meta akan memberhentikan ribuan karyawannya agar struktur pegawainya berjalan lebih efisien dan bisa mengakselerasi bisnisnya.
Sumber tersebut juga menuturkan bahwa pejabat perusahaan juga sudah mengimbau para karyawannya untuk membatalkan rencana perjalanan kerja yang memang tidak memiliki urgensi tinggi.
Proses pemangkasan karyawan Meta rencananya akan terjadi pada Rabu (9/10) ini.
Sampai dengan September kemarin, jumlah karyawan Meta mencapai 87 ribu orang. Jumlah tersebut tumbuh berkali-kali lipat semenjak perusahaan melakukan rebranding atas mereknya dan memutuskan untuk masuk ke lini bisnis web3.
Meskipun tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak karyawan yang akan terkena pemangkasan, namun para petinggi Meta sebenarnya telah menyinggung kebijakan tersebut beberapa waktu lalu. Chief Executive Officer (CEO) Meta, Mark Zuckerberg, pada pertemuan mingguan di kuartal 2, mengungkapkan bahwa perusahaan akan mengurangi perekrutan engineer baru sebanyak 30%.
Selain itu, secara tegas Zuckerberg juga menuturkan bahwa secara realistis, sebenarnya ada sekelompok orang yang seharusnya tidak ada di tubuh perusahaan. Saat penyampaian laporan keuangan kuartal 3 di 26 Oktober 2022 lalu, sosok yang kerap disapa Zuck ini mengaku akan berfokus pada investasi di area yang memiliki prioritas tinggi.
“Berarti beberapa tim akan tumbuh secara signifikan, namun sebagian besar tim lain akan datar atau bahkan menyusut di tahun depan,” jelasnya.
Dia juga berharap bahwa sampai dengan akhir tahun depan, Meta akan tumbuh sebagai organisasi yang sama atau lebih kecil dari saat ini.
CFO Meta Sudah Memberikan Sinyal
Pernyataan Chief Financial Officer (CFO) Meta, David Wehner, semakin memperkuat rencana itu. Wehner mengungkapkan bahwa pada tahun depan, perusahaan akan melakukan beberapa perubahan signifikan guna menghemat biaya.
Salah satu langkah yang akan perusahaan lakukan adalah menahan jumlah karyawan, memperkecil struktur di beberapa lini bisnis, dan hanya mengalokasikan dana untuk pengembangan sumber daya manusia dengan prioritas tinggi.
“Dengan langkah tersebut, diproyeksikan jumlah karyawan Meta di akhir tahun 2023 akan setara dengan jumlah karyawan di kuartal 3 tahun ini,” ungkapnya.
Melihat kinerja yang terus tertekan sejak perusahaan secara aktif menggenjot bisnis metaverse, tampaknya langkah tersebut adalah hal yang wajar untuk dilakukan. Dengan demikian, perusahaan bisa menghemat biaya sembari menjaga roda bisnis agar tetap stabil.
Rumor tersebut mengingatkan akan rekomendasi yang datang dari salah satu pemegang saham Meta, yakni Altimeter Capital. Melalui surat terbukanya kepada Zuck, Brad Gerstner, selaku CEO Altimeter, merekomendasikan Meta untuk mengurangi biaya karyawan sebanyak 20%. Ia menilai Meta terlalu agresif dalam meningkatkan jumlah pekerjanya. Agresivitasnya terlihat dari jumlah karyawan Meta yang sudah tumbuh lebih dari 3 kali lipat dalam kurun waktu 4 tahun; dari 25 ribu menjadi 85 ribu.
“Dengan memangkas biaya karyawan, posisi Meta bisa seperti saat pertengahan 2021,” katanya.
Di tengah kabar PHK besar-besaran yang akan Meta lakukan, harga saham perusahaan (META) pada akhir perdagangan Jumat (4/11) masih kuat menanjak 2,11% ke level US$90,79. Namun, jika dilihat secara year-to-date (YTD), harga saham META sudah ambruk 73,18% dari posisi awal tahun ini, yang sempat bercokol di level US$338,54.
Microsoft dan Intel Juga Akan Lakukan Hal yang Sama
Raksasa teknologi lain, yaitu Microsoft, juga sudah memberi sinyal untuk melakukan pemangkasan jumlah tenaga kerja. Rencana tersebut mencakup untuk divisi Xbox. Di samping itu, Intel Corp juga dikabarkan telah berencana untuk merumahkan ribuan orang, lantaran menghadapi penurunan penjualan PC.
Venture Capital Partner di DST Global, Tom Stafford, mengatakan tahun ini dan tahun depan akan ada banyak bisnis yang gulung tikar. Pasalnya, saat pandemi berlangsung, aliran dana dari venture capital mengalir deras ke sektor-sektor yang dianggap potensial dan mengasumsikan bahwa hampir semua ide bisa menghasilan uang.
Memang harus diakui bahwa selama pandemi berlangsung, banyak perusahaan teknologi yang mendulang keuntungan. Adanya pembatasan wilayah dan juga larangan untuk berkumpul membuat banyak orang menghabiskan waktunya dirumah. Namun, sekarang nampaknya keadaan sudah mulai berubah.
Stafford mengatakan bahwa tidak semua perusahaan akan berhasil dan harus menerima kegagalan. Industri teknologi, khususnya, harus bersiap untuk menghadapi masa-masa sulit.
“Terlalu banyak ide buruk telah didanai dalam 3 tahun terakhir,” pungkasnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana pemangkasan jumlah karyawan yang akan dilakukan Meta? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.