Lihat lebih banyak

Moola Market Alami Peretasan US$9,1 Juta, Dana yang Dicuri Telah Dikembalikan 93,1%

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Aksi peretasan kembali terjadi di dunia kripto. Moola Market mengalami peretasan dengan nilai kerugian mencapai US$9,1 juta.
  • Kurang dari 1 x 24 jam, Moola Market berhasil memulihkan dana lantaran peretas sepakat untuk mengembalikan 93,1% dana curian.
  • Rentetan peretasan dalam dunia kripto buat Chainalysis nyatakan Oktober 2022 'akan jadi' bulan terburuk dalam sejarah peretasan kripto.
  • promo

Aksi peretasan kembali terjadi di dunia kripto. Kali ini Moola Market, platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang menyediakan layanan pinjaman dalam mata uang kripto CELO, diretas dengan nilai kerugian mencapai US$9,1 juta.

Menyadari ada yang tidak biasa pada platform, Moola Market menyatakan bahwa mereka secara aktif melakukan investigasi atas insiden ini. Seluruh aktivitas di platform DeFi mereka dihentikan untuk sementara waktu dalam rangka melakukan penyelidikan secara mendalam.

“Jangan melakukan transaksi menggunakan mToken. Bagi peretas, kami sudah menghubungi lembaga penegak hukum untuk melakukan langkah tegas dengan membekukan dana curian,” jelas akun Twitter Moola Market pada hari Rabu (19/10) dini hari.

Moola Market juga menegaskan bahwa mereka berupaya melakukan negosiasi dengan peretas dan menawarkan hadiah dengan catatan pihak tersebut mengembalikan dana yang sudah dicuri secara ilegal dalam kurun waktu 2×24 jam.

Tidak menunggu lama, dalam waktu kurang dari 1 x 24 jam, Moola Market mengaku telah berhasil melakukan pemulihan dana lantaran peretas sepakat untuk mengembalikan 93,1% dana curian.

Kronologi Peretasan Moola Market

Tidak lama ketika Moola Market mengumumkan mengalami eksploitasi, 10 menit berselang mereka menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai peretas. Oknum tersebut turut mengonfirmasi mengendalikan personal key yang menyimpan sebagian besar dana.

Setelah berhasil melakukan negosiasi, peretas setuju untuk mengembalikan dana ke Multisig Admin yang digunakan oleh Moola Market dan menyumbangkan sebagian dari dana yang tidak dikembalikan ke ImpactMarket, yang merupakan deposan Moola Market yang menyediakan UBI (universal basic income) bagi komunitas yang tidak memiliki rekening bank di seluruh dunia.

“Kami akan menyelidiki mekanisme untuk membantu memulihkan sisa jaminan 6,9% untuk bisa meminimalisir dampak dari insiden terhadap pengguna Moola,” imbuh akun Twitter Moola Market.

Demi mencegah terulangnya kejadian tersebut, Moola Market melakukan pemungutan suara untuk tata kelola proposal ID 9 sebagai langkah pemulihan. Tujuannya untuk mengurangi LTV (Loan-to-Value) dan ambang likuidasi yang mengatur penggunaan token MOO sebagai jaminan.

Jika langkah tersebut disetujui, maka secara efektif akan menghapus token MOO sebagai jaminan yang layak. Moola Market menargetkan proses ini dapat rampung dan disetujui dalam 6 hari ke depan untuk mengantisipasi adanya kerentanan yang sudah dieksploitasi oleh peretas.

Terkait awal mula terjadinya peretasan, perusahaan keamanan siber Hacken menjelaskan bahwa pelaku melakukan rekayasa atas harga token MOO. Pada awalnya, peretas mendanai akunnya dalam kripto CELO untuk kemudian menggunakan loop dalam pinjaman dan membeli token tersebut menggunakan CELO.

Pada saat harga token MOO meningkat karena besarnya nilai pembelian, maka secara bersamaan nilai jaminan pinjaman juga ikut meningkat. Saat itulah, peretasan meminjam lebih banyak lagi kripto CELO dengan memanfaatkan token MOO sebagai jaminan.

“Hal tersebut terus dilakukan secara berulang hingga akhirnya harga token MOO berada di dalam target harganya. Peretas meminjam lebih banyak CELO dan beberapa mata uang kripto lain, lalu memindahkannya ke alamat yang dituju,” jelas Hacken.

Oktober Bulan Terburuk dalam Peretasan Kripto?

Nilai total yang diretas & jumlah peretasan terkait kripto | Sumber: Chainalysis.

Perusahaan analitik blockchain Chainalysis mengungkapkan bahwa Oktober 2022 ‘akan menjadi’ bulan terburuk dalam sejarah peretasan yang terkait dengan kripto. Pasalnya, hanya pada bulan ini saja sebanyak US$718 juta dana menguap dari sistem DeFi di 11 proyek yang berbeda.

Angka tersebut belum memperhitungkan peretasan yang terjadi di Mango Market dan Moola Market yang baru saja terjadi. Melihat fakta tersebut, angka peretasan yang terjadi di 2022 akan melebihi tahun 2021 yang sempat menjadi tahun terbesar dalam peretasan.

Sampai saat ini, peretas sudah menggasak US$3 miliar dari 125 serangan. Sejumlah cross-chain bridge menjadi target utama bagi para peretas, dengan setidaknya 3 ‘jembatan kripto’ pada bulan ini telah mengalami eksploitasi hingga mengakibatkan hampir US$600 juta lenyap.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori