Buntut dari peretasan yang terjadi di Multichain Bridge, penerbit stablecoin UD Coin (USDC) dan Tether USD (USDT) mengaku telah membekukan aset senilai lebih dari US$65 juta dari alamat yang dicurigai menjadi penampung dana curian.
Sebelumnya, perusahaan keamanan blockchain PeckShield telah mengungkapkan bahwa Circle, yang merupak penerbit USDC, telah membuat daftar hitam atas beberapa alamat kripto yang diduga terlibat dalam kasus pencurian Multichain Bridge.
Hal tersebut membawa optimisme tersendiri terhadap pemulihan dana pengguna. Meskipun dari pihak Multichain sendiri belum mengumumkan langkah apa yang akan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap konsumennya.
Seperti diketahui, pada pada 7 Juli lalu, Multichain dalam cuitannya di Twitter mengatakan bahwa aset yang terdapat pada alamat MPC Multichain telah dipindahkan secara tidak normal ke alamat yang tidak diketahui. Mereka juga mengklaim bahwa tidak mengetahui apa yang terjadi dan masih terus melakukan penyelidikan.
Hal tersebut diperparah dengan penghentian layanan yang dilakukan oleh Multichain. Dalam utas lanjutannya, mereka menjelaskan bahwa Multichain tidak bisa beroperasi dan semua transaksi di bridge akan macet.
“Belum bisa dipastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulai operasi dengan normal,” jelas Multichain.
Hal tersebut tentu saja membuat kekhawatiran tersendiri bagi para pengguna. Sebab, menurut data DeFiLlama, total dana yang terkunci di Multichain tidaklah sedikit, yakni mencapai US$1,26 miliar dan saat ini seluruh transaksi di bridge macet.
- Baca juga: Cross-Chain Bridge Multichain Alami Masalah, Binance Hentikan Sementara Setoran 10 Token Kripto
Sebanyak US$126 Juta Lenyap Dalam Peretasan Multichain
Pada 7 Juli lalu, PeckShield mengatakan bahwa Multichain mengalami peretasan dan sebanyak US$126 juta dana telah berhasil dieksploitasi. Aksi tersebut terjadi dalam beberapa kali serangan. Sekitar US$118 juta berhasil dipindahkan dari bridge ke alamat tertentu.
Beberapa token termasuk, DAI, LINK dan USDT dikirim ke alamat lain dengan nilai aset mencapai US$16 juta. Proses perpindahan dana ilegal juga melibatkan US$27,6 juta dalam bentuk USDT, serta US$30 juta dalam bentuk USDC, yang masing-masing dikirim ke alamat 0x027F dan 0xefeef.
“Dana ditransfer ke 6 alamat berbeda,” jelas tim PeckShield.
Sebelumnya, tim dibelakang pengembangan Multichain mengungkapkan bahwa pihaknya tidak bisa menghubungi pimpinan perusahaan, Zhaojun, untuk mendapatkan akses server guna pemeliharaan. Padahal akses tersebut diperlukan untuk memperbaiki masalah yang terdapat pada jaringan node yang pada akhirnya berpengaruh terhadap layanan mereka.
Rumor menyebutkan bahwa Zhaojun ditangkap di Cina. Padahal, dia merupakan satu-satunya pemegang kode akses perusahaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi Multichain.
Binance Sudah Mencium Gelagat Tidak Beres di Multichain
Pada Mei lalu, Binance mengumumkan bahwa perusahaan bakal melakukan penangguhan sementara setoran 10 token kripto yang dijembatani melalui Multichain Bridge. Keputusan dari Binance memengaruhi pengguna token kripto yang dijembatani di jaringan blockchain BNB, Smart Chain, Fantom, Ethereum, dan Avalanche.
Langkah tersebut dilakukan sebagai respon atas adanya kabar yang menyebutkan bahwa Multichain tengah mengalami krisis. Diketahui, masalah yang dialami Multichain berada pada pemrosesan transaksi yang menyebabkan banyak transaksi macet.
Merespon hal terbaru yang dialami Multichain, CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, menjelaskan bahwa hal yang terjadi di Multichain tidak memengaruhi pengguna Binance. Perusahaan telah mengonversi seluruh aset dan menutup deposit beberapa waktu lalu.
“Apapun yang terjadi, kami menawarkan bantuan untuk membantu situasi ini,” jelas CZ.
Efek peretasan belum juga usai, kini ada penipu yang memanfaatkan keresahan korban peretasan Multichain dengan menawarkan airdrop palsu. Pelaku kejahatan membuat operasional akun yang menyerupai akun resmi Fantom Foundation dan men-tweet konten phishing untuk mengumpulkan kredensial pengguna.
Sebagai informasi, ini bukanlah peretasan pertama yang dialami Multichain. Pada 2021 kemarin, mereka pun sempat mengalami serangan yang mengakibatkan kerugian sebesar US$8 juta dalam bentku stablecoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.