Lihat lebih banyak

Negara Bhutan Ternyata Investasi Kripto lewat BlockFi dan Celsius

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam pengajuan kebangkrutan BlockFi dan Celsius Network, terungkap bahwa Bhutan memiliki investasi kripto melalui perusahaan SWF bernama Druk.
  • Bulan lalu, pengacara BlockFi mengajukan keluhan kepada Druk.
  • Beberapa bulan sebelumnya, Druk juga keluar sebagai pelanggan institusional di Celsius Network.
  • promo

Bhutan, sebuah kerajaan yang terletak di pegunungan Himalaya, ternyata telah mengucurkan jutaan dolar Amerika Serikat (USD) ke dalam Bitcoin dan aset kripto lainnya. Investasi yang tidak pernah diungkapkan kepada publik itu terungkap dalam pengajuan kebangkrutan crypto lending platform BlockFi dan Celsius Network.

Sebagai informasi, Bhutan masuk dalam daftar negara-negara paling terisolasi di dunia. Negara ini dikenal dengan pemandangannya yang luas, biara-biara di puncak gunung, hingga Indeks Kebahagiaan Nasional Bruto (Gross National Happiness Index) yang memprioritaskan kesejahteraan di atas pertumbuhan ekonomi.

Sebagian ekonomi Bhutan sebagian besar dibangun di atas pertanian dan kehutanan. Selain itu, infrastruktur baru mulai mendukung ponsel hanya dua dekade yang lalu. Mereka juga menjadi satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki lampu lalu lintas tunggal di ibu kotanya.

Melihat kondisi itu, negara ini bukanlah tempat yang akan diasosiasikan dengan dunia kripto. Namun, selama setahun terakhir, negara yang disebut paling bahagia di dunia ini diam-diam telah membuang jutaan dolar AS ke dalam aset Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan aset kripto lainnya.

Bhutan Punya Eksposur Kripto lewat Druk Holding & Investments

Menurut dokumen pengadilan, lengan investasi sovereign wealth investment (SWF) Bhutan senilai US$2,9 miliar adalah pelanggan dari perusahaan kripto BlockFi dan Celsius.

Druk Holding & Investments, yang dinamakan sesuai simbol nasional Bhutan berupa naga guntur mitologis, mengelola portofolio aset rumahan; seperti pembuat keju lokal, beberapa pembangkit listrik tenaga air, hingga Royal Bhutan Airlines yang memiliki total 5 pesawat.

Druk didirikan pada tahun 2007 melalui piagam kerajaan dari Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck. Tujuannya adalah untuk melindungi kekayaan negara tersebut untuk keuntungan jangka panjang pemegang sahamnya, yaitu rakyat Bhutan sendiri.

Karyawan Drug, mitra, dan perusahaan itu sendiri menggambarkannya sebagai SWF, meski beroperasi lebih seperti perusahaan milik negara. Saat ini, Druk diperkirakan mengawasi 21 perusahaan domestik.

Pada tahun 2020, Druk menyelenggarakan panel advokat blockchain untuk meningkatkan pengetahuan di antara para pemangku kepentingan lokal mereka dan berpotensi memikat industri kripto melalui pendidikan dan investasi di tahun-tahun mendatang.

Setahun kemudian, Ripple mengumumkan sedang bekerja dengan Bhutan untuk menguji coba central bank digital currency (CBDC) yang dibangun di atas XRP Ledger.

Dalam perkembangan setidaknya sejak tahun 2022, Druk juga telah mengembangkan portofolio kripto mereka yang dinilai rahasia. Hal itu secara tidak sengaja terekspos di tengah dampak dari efek domino krisis perusahaan kripto yang terjadi pada tahun 2022.

Tidak jelas apakah kepemilikan Drug terkait dengan inisiatif modernisasi baru-baru ini di Bhutan, seperti platform identitas digital biometrik yang pengguna pertamanya adalah putra mahkota berusia 7 tahun. 

Namun, pengungkapan eksposur ke aset kripto menimbulkan pertanyaan tentang hubungan negara itu dengan market kripto yang dinilai memiliki fluktuasi tinggi.

Druk Dituduh Gagal Bayar Pinjaman US$30 Juta ke BlockFi

Silvergate Klaim Eksposur ke BlockFi Berjumlah Mini

Bulan lalu, pengacara BlockFi, yang bangkrut beberapa hari setelah FTX pada November 2022, mengajukan keluhan kepada Druk di Thimphu, ibu kota Bhutan dan rumah bagi keluarga kerajaan.

Pihak BlockFi menuduh Druk gagal membayar pinjaman US$30 juta. Klaim tersebut mencatat bahwa pada Februari 2022, Druk setuju untuk meminjam 30 juta stablecoin USD Coin (USDC) dari BlockFi. Namun, BlockFi menuduh bahwa Druk gagal dan menolak untuk melunasi pinjaman itu secara penuh.

Bahkan, setelah BlockFi melikuidasi jaminan Druk sebesar 1.888 bitcoin atau sekitar US$76,5 juta pada saat pinjaman. Hal itu masih menyisakan saldo yang belum dibayar sekitar US$820.000.

“Kami tidak memiliki komentar karena masalah dengan BlockFi telah diselesaikan. Kami tidak dapat berkomentar karena kerahasiaan,” kata CEO Druk, Ujjwal Deep Dahal, kepada Forbes.

Dahal tidak menjawab pertanyaan mengapa mereka membutuhkan 30 juta USDC. Selain itu, kata “diselesaikan” juga multitafsir, karena bisa berarti apakah berarti pinjaman tersebut telah dilunasi ataukah bagaimana kepemilikan kripto mereka diperoleh.

Sementara itu, pengacara BlockFi tidak menanggapi permintaan komentar berulang kali, dan perjanjian pinjaman dengan Druk tetap tersegel. Untuk saat ini, Druk tampaknya menjadi satu-satunya target dari usaha BlockFi untuk mendapatkan kembali aset yang belum terbayar.

Tarik US$65 Juta dan Setor US$18 Juta di Celsius Network

Celsius Network Butuh Lebih Banyak Waktu untuk Pulihkan Stabilitas Likuditas

Beberapa bulan sebelumnya, Druk juga keluar sebagai pelanggan institusional di Celsius Network, yang bangkrut pada Juli 2022.

Pada Oktober 2022, Celsius merilis dokumen berisi lebih dari 14.000 halaman tentang data pengguna yang mencakup nama akun, alamat, dan transaksi.

Catatan itu menunjukkan bahwa Druk Holding & Investments, serta akun yang disebut Druk Project Fund, melakukan sejumlah perdagangan antara April dan Juni 2022. Selain itu, terungkap pula bahwa entitas tersebut melakukan penyetoran, penarikan, dan peminjaman atas BTC, ETH, stablecoin Tether USD (USDT), hingga beberapa aset kripto lainnya.

Dalam 3 bulan yang ditunjukkan dalam dokumen pengajuan kebangkrutan Celsius itu, Druk menarik lebih dari US$65 juta dan menyetor hampir US$18 juta dalam aset digital.

Pihak Druk kembali menolak berkomentar tentang dari mana dana ini berasal dan bagaimana penggunaannya. Karena pengacara Celsius telah mencatat niat mereka untuk mencari ‘pencabutan’ simpanan yang dilakukan dalam waktu 90 hari setelah kebangkrutannya, kemungkinan kepemilikan Druk dapat memicu tindakan hukum lebih lanjut.

Dengan adanya temuan ini, investasi Druk sebesar puluhan juta dolar AS dalam aset kripto dinilai menandai langkah aneh bagi perusahaan induk yang dimaksudkan untuk mempromosikan usaha domestik di negara itu.

Bagaimana pendapat Anda tentang temuan terkait investasi negara Bhutan dalam aset kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori