Lihat lebih banyak

Negosiasi Batas Utang AS Capai Kesepakatan Tentatif, Harga Bitcoin Naik ke Level US$28.000

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kesepakatan tentatif di antara pemerintah dan DPR AS untuk menaikkan batas utang (debt ceiling) memberi sentimen positif bagi Bitcoin (BTC).
  • Berdasarkan data CoinGecko, harga Bitcoin kini naik sekitar 3,9% dalam 24 jam terakhir.
  • Dalam perkembangan terkini, AS diperkirakan akan menambah batas utangnya sekitar US$4 triliun dalam 2 tahun.
  • promo

Harga Bitcoin (BTC) terpantau melompat ke level di atas US$28.000 sejak hari Senin (29/5) setelah pukul 05:00 WIB. Lonjakan harga Bitcoin secara signifikan terjadi hanya dalam kurun waktu sekitar 1 hari. Hasil negosiasi batas utang (debt ceiling) Amerika Serikat (AS) dianggap sebagai katalisnya.

Kenaikan harga terkini terjadi setelah Bitcoin sempat ambrol ke batas bawah di level US$26.000 pada 25 Mei lalu. Sebagai pengingat, harga Bitcoin terakhir terlihat berada di level US$28.000 pada 8 Mei lalu.

Berdasarkan data CoinGecko, harga Bitcoin kini naik sekitar 3,9% dalam 24 jam terakhir dan naik sekitar 5,8% dalam 7 hari terakhir. Sementara itu, market cap atau kapitalisasi pasar dari cryptocurrency secara global naik sekitar 3% menjadi US$1,22 triliun dalam 24 jam terakhir.

Pergerakan harga Bitcoin dalam 14 hari terakhir setelah hasil negosiasi debt ceiling AS keluar | Sumber: CoinGecko
Pergerakan harga Bitcoin dalam 14 hari terakhir | Sumber: CoinGecko

Didorong Sentimen Negosiasi Debt Ceiling AS

Adapun pergerakan harga Bitcoin yang signifikan dan sejumlah aset kripto lainnya terkait dengan sentimen kesepakatan tentatif di antara pemerintah dan DPR Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan debt ceiling Negeri Paman Sam. Hal ini tampaknya mendorong minat investor global pada aset yang lebih berisiko, seperti Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Presiden AS, Joe Biden yang berasal dari Partai Demokrat, dan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy yang berasal dari Partai Republik, menemui kata sepakat untuk menaikkan batas utang AS pada hari Sabtu (27/5) malam. Namun, perjanjian itu masih harus segera disetujui oleh Kongres AS untuk mencegah AS mengalami default atau gagal bayar.

Di sisi lain, lonjakan nilai imbal hasil dari US Treasury atau obligasi pemerintah AS baru-baru ini dan taruhan pada lebih banyak pengetatan moneter AS diperkirakan menjadi hambatan potensial lainnya.

John Toro, kepala perdagangan di bursa aset digital Independent Reserve, mengatakan kepada Bloomberg pada hari Senin bahwa sentimen risiko positif di market baru-baru ini secara langsung berkaitan dengan penyelesaian kebuntuan negosiasi plafon utang AS.

Sementara itu, Tommy Honan, selaku kepala analisis market di crypto exchange Swyftx, mengatakan, “Ada kemungkinan ‘penghapusan kesepakatan [kenaikan] utang [AS]’ akan membawa para trader kembali ke meja perundingan dan memicu peningkatan besar berikutnya dalam harga Bitcoin.”

Masih Banyak Pekerjaan Harus Dilakukan

Usai Presiden dan Ketua DPR AS menyegel perjanjian selama panggilan telepon 90 menit, sekarang mereka harus mengawal kerangka kerja untuk pengesahan legislatif final terkait kenaikan plafon utang AS.

Ketua DPR AS dilaporkan akan berbicara dengan Presiden AS lagi pada hari Minggu (28/5) waktu setempat dan menyusun rancangan Undang-Undang (RUU) untuk dilakukan pemungutan suara di Kongres AS pada hari Rabu (31/5) mendatang.

“Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, saya yakin ini adalah kesepakatan prinsip yang layak untuk rakyat AS,” kata Ketua DPR AS itu.

Adapun total utang nasional dan batas utang AS mencapai sekitar US$31,4 triliun pada Januari lalu. Dalam perkembangan terkini, AS diperkirakan akan menambah batas utangnya sekitar US$4 triliun dalam 2 tahun.

Sebagai informasi, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, sempat mengatakan bahwa kesepakatan untuk menaikan batas utang AS harus diselesaikan pada 5 Juni mendatang untuk menghindari default bersejarah yang akan membuat biaya pinjaman AS melonjak.

Sebelumnya pada 21 Mei lalu, Joe Biden mengatakan bahwa dia ingin mencapai kesepakatan dengan anggota parlemen AS untuk menghindari default. Namun, Presiden AS itu juga mengatakan bahwa hal tersebut tidak berarti dia bersedia menandatangani perjanjian yang “bersahabat” bagi trader kripto.

“Saya tidak akan menyetujui kesepakatan [menaikkan batas utang AS] yang melindungi penipu pajak kaya dan trader kripto sambil membahayakan bantuan makanan [untuk orang AS],” kata Joe Biden.

Bagaimana pendapat Anda tentang hasil negosiasi debt ceiling AS dan pengaruhnya terhadap harga Bitcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori