Lembaga Dana Pensiun Nasional Korea Selatan (NPS) diketahui telah memborong 282.673 lembar saham Coinbase Global (COIN) yang tercatat di Nasdaq. Hal itu sekaligus memperlihatkan bahwa kepercayaan terhadap industri kripto masih sangat tinggi.
NPS dikabarkan membeli saham Coinbase di senilai total 26 miliar won dengan harga pembelian rata-rata di US$70,5 atau setara dengan US$19,93 juta pada saat eksekusi.
Terlepas dari tekanan hukum yang tengah dialami, crypto exchange yang dipimpin oleh Brian Armstrong ini masih menjadi platform perdagangan kripto terbesar di Amerika Serikat (AS), dengan pangsa pasar mencapai 55% di Juni kemarin.
Dalam laporan media lokal, terungkap bahwa ini merupakan kali pertama Institusi Dana Pensiun Nasional Korea memasukkan instrumen kripto ke dalam portofolio investasinya.
“Layanan Pensiun Nasional memiliki kebijakan untuk tidak berinvestasi langsung pada aset virtual karena volatilitas.”
Meskipun tidak melakukan investasi secara langsung terhadap token ataupun proyek kripto, namun secara fundamental, semakin tingginya volume perdagangan dari platform aset digital, biasanya juga akan memengaruhi pergerakan sahamnya.
NPS sudah Cuan 40% dari Saham Coinbase
NPS sendiri telah melaporkan kepemilikan sahamnya ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS pada Rabu kemarin (15/11). Menurut laporan, dana investasi yang dibenamkan di Coinbase sudah berhasil memberikan keuntungan sekitar 40% sejak pertama pembelian.
Proyeksi itu disandarkan pada pergerakan harga saham COIN yang berhasil di tutup pada level US$98,15 pada perdagangan kemarin (15/11).
Sementara itu, jika dilihat secara year-to-date, pergerakan saham Coinbase sudah berhasil terapresiasi sebanyak 192,11%. Tepatnya dari US$33,60 di awal tahun ini menjadi lebih dari US$98 pada perdagangan kemarin.
Majelis Nasional Korea pada 2021 lalu sempat mengingatkan NPS agar tidak melakukan investasi langsung pada aset kripto. Tingginya volatilitas harga dari masing-masing token menjadi salah satu alasan parlemen untuk memastikan hal tersebut.
Saat itu, NPS juga sudah berkomitmen untuk tidak membenamkan dananya pada mata uang kripto dan hanya akan berfokus pada saham dalam portofolio investasi aset berisikonya.
Hal itu juga terbukti dalam portofolio investasi perusahaan di akhir tahun lalu, dalam mana mayoritas dana investasi saham global ditujukan untuk sektor teknologi, energi, dan fast moving consumer good (FMCG).
Pelanggan Dana Pensiun Tertarik dengan Kripto
Menariknya, berdasarkan data BitcoinIRA, 51% investor masih berniat untuk menjadikan kripto sebagai portofolio dana pensiunnya. Menurutnya, mayoritas investor percaya diri bahwa harga kripto akan mengalami peningkatan dan hal itu bisa menjadi fasilitas lindung nilai terhadap inflasi.
Sejak raksasa pengelola dana pensiun Fidelity Investment secara resmi menawarkan eksposur Bitcoin (BTC) ke dalam produknya, optimisme investor terhadap aset kripto terus mengalami pertumbuhan.
Riset BitcoinIRA menyebutkan bahwa 32% investor menunggu lembaga keuangan tradisional untuk mengadopsi aset digital di masa depan. Di sisi lain, 30% responden bersemangat untuk menjadikan kripto sebagai strategi investasi dalam dana pensiunnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Laser Digital. Dalam risetnya, terungkap bahwa 90% dari nasabah dana pensiun ingin melihat aset digital digabungkan dengan kelas aset tradisional. Menurut temuan Laser Digital, konsumen berharap agar bisa mendapatkan imbal hasil yang mampu mengatasi tingginya inflasi.
“Sebagian besar investor menganggap bahwa aset digital merupakan bagian utama dari lanskap investasi, 96% dari investor menganggap bahwa kripto mewakili peluang diversifikasi investasi; selain pendapatan tetap, uang tunai, ekuitas maupun komoditas,” tulis Laser Digital.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
