Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms, Inc., menerima gugatan hukum dari organisasi nirlaba Web3, Dfinity. Gugatan tersebut dilayangkan atas alasan logo baru Meta yang dinilai terlalu mirip dengan logo Dfinity.
Yayasan di balik blockchain Internet Computer ini mengajukan gugatannya di Pengadilan Federal California pada tanggal 29 April lalu. Dfinity merasa penggunaan logo Meta yang sama-sama berbentuk seperti simbol tak terhingga (∞) dapat menimbulkan kebingungan.
Mereka bahkan mengeluarkan pernyataan cukup keras atas kemiripan logo mereka dengan logo baru Facebook.
“Dfinity akan sangat dirugikan dalam pengembangan Internet Computer dan kemampuannya untuk menarik pengguna jika pengguna tersebut mengaitkan Dfinity dengan riwayat privasi online Meta yang kotor,” tulis pihak Dfinity dalam gugatannya.
Pengacara merek dagang, Josh Gerben, mengunggah salinan gugatan itu melalui akun Twitternya, di tanggal 3 Mei kemarin.
Dfinity Ogah Diasosiasikan dengan Meta
Penggunaan simbol tak terhingga bukanlah sesuatu yang jarang terjadi. Banyak merek lain yang sudah menggunakannya, seperti Microsoft Visual Studio, Infinity Speakers, EV Connect, dan Infinity Wealth Management.
Akan tetapi, sepertinya yang menjadi titik berat Dfinity di sini adalah keengganannya diasosiasikan dengan Facebook, karena reputasi yang dimiliki oleh platform jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu.
Dfinity didirikan di tahun 2016 dan mendaftarkan merek dagang atas logonya yang menggunakan simbol tak terhingga itu saat 2018. Sementara itu, Meta melakukan rebranding dan mengganti nama Facebook pada akhir tahun 2021. Kemudian, mereka meluncurkan logo Meta di waktu yang sama pula. Perusahaan raksasa media sosial ini menggambarkan logo barunya seperti putaran tanpa henti yang mewakili huruf ‘M’ dan “melambangkan cakrawala tanpa batas dalam metaverse“.
Hal lain yang dikeluhkan oleh penggugat adalah fakta bahwa Meta dan Dfinity bertujuan untuk menarik pengguna dari ceruk yang sama, yaitu mereka yang mencari pengalaman internet inovatif dan berbeda.
“Meskipun mengetahui merek Dfinity, Meta memilih untuk melanjutkan aplikasinya untuk mendapatkan pendaftaran di beberapa area yang sama atau serupa di mana Dfinity telah memperoleh pendaftaran untuk mereknya,” tulis Dfinity dalam pengajuan gugatannya di butir ke-21.
Dfinity sendiri memang telah mendapatkan lisensi merek dagang yang meliputi “Desain dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer”, “Hosting aplikasi perangkat lunak pihak lain”, serta “Hosting konten digital di internet”.
Di samping itu, Dfinity meminta kepada pengadilan agar mencegah Meta menggunakan logo yang diperkarakan. Mereka juga meminta ganti rugi yang tidak ditentukan jumlahnya atas “kerugian reputasi yang serius.”
Performa Harga ICP
Koin milik Dfinity, ICP, sempat terbang masuk ke dalam jajaran 10 besar aset kripto teratas, setelah peluncurannya di bulan Mei tahun lalu. Namun, harga ICP kini sudah turun sekitar 98% dari harga rekor tertinggi sepanjang masanya (all-time high), yang mencapai angka US$750.
Pada saat penulisan, ICP diperdagangkan senilai US$12,82. Koin ini telah mengalami penurunan sekitar 20,8% selama 7 hari terakhir, karena proyeknya gagal mendapatkan momentum kembali di kalangan para investor.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.